Andra sekarang sedang berada diperjalanan, setelah pulang sekolah tiba-tiba saja mendengar kabar dari Fariz bahwa Dika dan Eric kini tengah berada di Rumah sakit. Andra menambah kecepatan laju motornya karena ia ingin cepat-cepat bertemu mereka dan menanyakan apa yang menyebabkan mereka masuk rumah sakit. Menurut Andra manusia seperti Dika dan Eric tidak mungkin mengalami sakit.
Setelah sampai di lobby Rumah Sakit Andra buru-buru menuju keruangan yang sudah Andra ketahui dari Fariz. Saat ingin menuju kesana ternyata mereka bertiga sudah keluar dari ruangan dan didapati Eric dan Dika tengah meringis terluka dibagian sudut bibir kemudian terdapat beberapa lebam di tubuhnya, apalagi tangan Dika yang terlihat sakit dan diperban.
"Kenapa lo kasih tahu Andra" bisik Eric pada Fariz tapi tidak terdengar oleh Andra
"Udahlah" jawab Fariz
"Kalian berdua kenapa? " Tanya Andra langsung setelah menghampiri
"Biasalah luka kecil, kalo bukan Fariz yang maksa ogah gue ke rumah sakit" jawab Dika
"Sebenarnya gini" ucap Fariz menggantung
Dika dan Erik terlihat mengisyaratkan tatapan mata yang tidak dihiraukan oleh Fariz
"Mereka berdua ditibuk oleh gerombolan yang gak dikenal dan ngamcem-ngancem Dika sama Eric untuk jauhin Lo dan jangan dekat-dekat lagi sama lo kalo nggak mereka bisa abis. Untung aja tadi gue liat kejadian itu jadi gue panggil warga buat bantuin" jelas Fariz
Eric dan Dika hanya menatap Fariz jengah
"Gue?" Heran Andra sambil menunjuk dirinya sendiri
"Kok bisa? Gue gak ngerti sumpah" lanjut Andra lagi
"Iya bos, tadinya si kita mau rahasiain ini dari lo" ucap Eric
"Karena diam nggak akan menyelesaikan masalah" ucap Fariz bijak
Eric tersenyum berbinar mendengar kata-kata Fariz kemudian detik berikutnya
"SO BIJAK!" Ucap Eric tepat didepan muka Fariz"Jadi bener apa yang dikatakan Fariz tadi, dan kayaknya ada seseorang yang gak suka sama kita deh bos. Dan setelah gue pikir-pikir mending kita sekarang jaga jarak dulu karena takut jika orang-orang tadi masih berkeliaran" ucap Dika
"Ini apa-apaan si kok jadi? Dan apa urusannya sama gue?" Andra terus saja dibuat heran
"Ya kita juga gak tahu, mendingan kita turutin aja dulu daripada beresiko" ucap Dika lagi
"Ada yang dendam sama gue tapi malah kalian yang kena" ucap Andra
"Makanya bos, mending Lo aja deh yang kena" cengir Dika
• •
"Tinggal dua target lagi" ucap Zenkiya menggenggam enam foto dan tinggal dua foto yang belum ia centang menggunakan spidol
"Dan ini belum seberapa masih ada kejutan-kejutan lagi kedepannya" Zenkiya tersenyum devil
"Bos bukannya dulu sangat akrab dengan orang-orang ini" tunjuk Barak pada ketiga foto laki-laki
Kini fikiran Zenkiya terbesit pada tiga orang yang pernah Andra kenalkan padanya. Zenkiya sering menghabiskan waktu dengan ketiga bocah tersebut, Zenkiya merasa nyaman berteman dengan mereka karena sifatnya yang lucu dan kocak membuat siapa saja merasa bahagia.
![](https://img.wattpad.com/cover/129083061-288-k355528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Tak Berakhir (End)
Ficção AdolescenteAulia pov Karena kepindahan dia kenapa jadi berubah seperti ini? Terutama sahabatku yang satu ini jadi alay. Dan aku juga berubah? Dari mulai kesel sama dia, merasa bersalah, terus perasaan canggung, terus saja perasaan ini berganti seiring waktu be...