6a

5.9K 351 8
                                    

Bunga menginjak kaki raja dengan keras
"Mine - mine gundul mu itu mine" geram bunga balik ke telinga raja yang berada didekatnya lalu sekali lagi menginjak kaki raja, saat raja meringis kesakitan sambil mengumpat yang membuat kedua orangtua raja bertanya, dan mama bunga menatapnya curiga.

"Oop's... Sorryy, gak sengaja". Bunga tersenyum puas

Sebenarnya ini hanya pengalihan dan pertahanan hati bunga, jantung dan aliran darahnya seakan berhenti sesaat lalu berpacu kencang saat raja mengucapkan kepemilikan nya tadi, untung pipinya tidak panas dan memerah.

Bagusnya mereka mengabaikan erangan kesakitan raja dan kembali mengobrol.

"Oh ya mama besan, begini soal pernikahan gimana kalau dipercepat saja tanggalnya?" Usul ibu raja, bunga kaku seketika. Oh tidak

"Setuju, terus kira-kira kapan bu besan?"

"2 minggu lagi? Biar kami dan raja yang mempersiapkan semua keperluan nya."

"Stoooppp..." Bunga meringis karena terlalu bersemangat menginterupsi

"Bisa kita tunda dulu pernikahan nya? Kenapa harus cepat-cepat?"

"ndug duh.. kalau ditunda-tunda nanti kasian perutmu makin besar."

He? Perut besar? Otomatis bunga menatap perutnya bingung, dia merasa dirinya kurus bagaimana bisa 2 minggu jadi besar? Bunga melirik kearah raja yang kini malah menahan tawa.

"Maksud ibu besan apa ya? Anak saya gak cacingan kok, apalagi busung lapar". Mama bunga penasaran

"Gini mama besan, sebelumnya saya minta maaf atas kelakuan anak lanang saya ini bener-bener minta di sunat kedua kali, jadi bunga sedang hamil dengan raja, hamil cucu saya." What The...?

"Bentar bentar ma bunga tu gak ham...hmmmpp" raja menutup mulut bunga dengan telapak tangannya.

"Awww.....kenapa Kau suka sekali menganiaya ku?" Raja mengusap telapak tangannya yang digigit bunga.

"Kamu hamilll de'?"

"Iya"
Kedua orang tua raja menjawab dengan kompak membuat bunga pusing sendiri, sedangkan mama bunga masih terlihat syok.
"Tidak"

"Saya gak hamilll... Ya tuhan itu hanya salah faham ma, bapak, ibu'". Ucap bunga menatap setiap orang yang ada didepannya tak terkecuali raja yang terkena tatapan sebal dari bunga.

Raja tidak mencoba menghalangi lagi toh bunga sudah mau menerima lamarannya, ini adalah langkah awal yang baik menurut raja, tinggal mencari cara lain agar bunga mau segera menikah dengannya kalau perlu membuat bunga benar-benar hamil anaknya, sounds great yea? Dasar raja mesum.

Bunga mulai menceritakan kejadian sebenarnya minus kejadian dikamar hotel, bisa-bisa malah langsung dinikahkan hari ini dia, paling tidak dia menerima pertunangan ini dan mencoba mengenal raja dengan perlahan tanpa ada kebohongan yang mencoreng citranya, hell atau yang lebih parahnya dia bisa dikira wanita penggoda dengan hamil duluan dan memaksa dinikahi.

"Yahh... Pak gagal dong kita punya cucu" ucap ibu raja kecewa, dan ditanggapi senyuman oleh bapak raja sedangkan mama bunga mengusap dadanya lega.

"Sebenarnya juga hamil gapapa de',."
Mama bunga tiba-tiba membuat semua orang disana syok lebih-lebih bunga yang rahangnya sampai jatoh rasanya.

"Mama gak lagi mabok micin kan?"

"Heh anak kurang asem".

"Beneran nih tante ? Boleh dihamilin?" Tanya raja bersemangat membuat bunga jengkel, namun kepala raja segera terkena jitakan sayang ibunya.

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang