13

5.2K 323 6
                                    

13

Setelah menenangkan diri dengan mencuci muka berulang kali bunga memutuskan untuk turun mencari danang, ia butuh teman.

" Bro,... " Bunga menepuk punggung danang yang kini tengah menikmati suasana ramai resto yang sudah mulai lengang dengan makanan yang sudah mulai habis, karena ini baru launcing jadi besok official jam kerja dimulai dan hari ini baru pengenalan menu makanan saja. Jadi lah tukang masak dan chef nya bisa leha-leha menunggu pelanggan habis.

"Ngagetin aja" danang membalikkan tubuhnya menatap bunga dengan tatapan khawatir.

"Masakin gue jajanan, apa aja selain yang elu masak hari ini dong" ucap bunga memelas, membuat danang menaikkan sebelah alisnya,

" Gue? Kayaknya tadi pagi elu aku-kamu an deh sama gue" goda danang membuat bunga cemberut.

" Keceplosan..., Udah ah yuk.. laper belom sempet makan dari pagi, kasian cacing cacing di perut gue gepeng ga keisi makanan" keluh bunga mengelus perut rata nya.

" Gimana gak gepeng cacing di perut lo, yang punya aja tipis kaya triplek". Raja tertawa terbahak.

" Ish.. brisik ah lo.... Ayoookkk" bunga menarik-narik chef jacket danang

" Yook yok yok, duh kasian anak gue kelaperan padahal di tempat sumber makanan,.. " ucap danang mengacak rambut depan bunga pelan.

Danang mengangguk dan menggandeng bunga menuju dapur, Mengabaikan tatapan-tatapan ingin tahu para staf dan pelanggan yang mengetahui bunga. " Emang gak sempet sarapan tadi?" Sambung danang dengan satu tangan membuka pintu dapur, ia tak rela melepaskan tangannya karena sudah sampai depan kompor.

" Belom..." Bunga menggeleng, melepaskan genggaman danang " belom 3 kali sih nang hehe" bunga meringis menunjukkan deretan gigi rapinya.

" Ck,.. tipis-tipis makannya banyak sih lo,.. tapi ko gak gendut ya"

"Itu namanya anugerah bro, eh lo kok bisa masuk sini lagi nang?" Bunga muter-muter dapur dan tak menemukan kursi sama sekali.

" ya daftar, interview, masuk, kelar" jawab danang enteng sambil mengobrak-abrik freezer.

" Singkat banget ya cerita lo, gue gak nyuruh lo kirim sms jadi tolong ye dipanjangin ceritanya" gumam bunga yang memilih duduk di meja saji, mengawasi danang yang tengah mencuci kentang dan daging, entah mau memasak apa.

Danang menggeleng, tangannya fokus meracik makanan "gak, gue rasa ini giliran lo cerita, terlalu banyak yang gue gak ngerti,.." danang menatap bunga "so, he's your husband?" Dan bunga mengalihkan pandangannya tak ingin menatap langsung kelensa danang.

'' siapa?" Tanya bunga pura-pura pikun

" ck,... Big boss, chef raja" ujar danang gemas.

"Uhum,... " Angguk bunga bergumam mengerutkan bibir dan menatap kebawah memainkan jemarinya.

"Terus?" Danang menaikkan sebelah alisnya melihat bunga seperti tengah menyembunyikan sesuatu darinya.

"Udah, emang apa lagi?" Jawab bunga santai menatap danang.

"Gue gak nyuruh lo kirim sms ye ..." Canda danang balik meniru kalimat bunga, mencoba tak membuat bunga risih.

" Co-paste kalimat gue lo ah,..." Bunga memberi jeda sebelum memutuskan melanjutkan kalimatnya
" Ya gitu,...ketemu, dilamar, nikah, udah".

" Wow,.." danang mengangguk-angguk dan mencebikkan bibir " singkat ya, gak berbayar kok cerita ke gue nga" gumam danang memasukkan kentang dan daging yang sudah berbentuk seperti bunga mawar ke dalam oven.

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang