14 b

6.1K 302 17
                                    

14 b

"Gimana kabar kamu sama istri kamu ja, ada perkembangan? " Ujar bapak raja yang duduk bersantai disamping raja yang sedang memandikan Toby dan ino.

semenjak raja mengambil alih resto bapak ibunya kini lebih banyak bersantai, berkebun di rumah ataupun jalan-jalan ketempat impian mereka, menikmati masa tua dan hasil tabungan kerja keras mereka sedari muda, serta menyerahkan semua bisnis ke tangan anak satu-satunya mereka ini, dan bagai benar-benar mencuci tangan bapaknya raja sangat jarang membahas kabar resto jika raja yang tak datang dengan sendirinya mencari solusi saat masalah pelik kadang menghampiri, namun bapak raja sudah mempercayakan penuh resto kepada anaknya, buktinya raja sudah bisa mengembangkan rumah makan itu yang semula hanya satu tempat dan kini sudah tersebar di penjuru jawa.

Raja menatap sekilas bapaknya itu, lalu kembali fokus pada Toby, ia sudah tak heran lagi dengan perilaku bapaknya ini, yang seakan bisa tahu dengan sendirinya tanpa ia harus repot-repot cerita, semacam memiliki indera keenam, hal yang entah kenapa malah tidak menurun ke raja, tentu saja karena bapaknya ini mendapat kannya karena mempelajari ilmu kejawen sebagaimana orang tua didaerah jawa pada umumnya bukan karena bawaan bayi.

Karena semestinya orang tua raja hanya mengetahui bahwa ia meminang bunga karena saling menyukai tanpa embel-embel lain, walaupun mereka juga sempat membantunya berdrama ria untuk mendapatkan bunga tapi raja masih bisa berdalih dan mengelabui ibunya, namun tidak dengan bapaknya dan justru itulah yang membuat raja lebih seperti sahabat kepada bapaknya, lebih terbuka dan leluasa bercerita, ya gimana tidak mau terbuka orang bapaknya sudah tau semua mulai dari kenakalan nya sampai alim-alim badungnya raja gimana, jadi sekalian saja beberin.

sempat dulu raja juga ditawari bapaknya untuk mengikuti jejak beliau, memperdalam ilmu kejawen tapi raja menolak ia tidak berbakat menjadi dukun, lagi pula wajah tampannya sangat tidak cocok untuk memasuki bidang perdukunan.

"Baik kok pak" ujar raja singkat mencoba mencari sampai mana ayahnya itu tahu tentang ia dan bunga.

" Ya bagus kalo gitu" hening " tapi le, Kamu itu harus menggali perasaanmu sama istri kamu itu gimana, apa yang sebenar-benarnya kamu sedang rasakan, perasaan suka, sayang atau tresno neng ati, seperti nya kamu sedang bingung mengartikan nya".
Raja menyerngit karena tebakan bapaknya ini tak meleset sama sekali, dan tanpa basa-basi.
" jujur sama perasaan kamu sendiri ke istri kamu itu biar gak bakalan ada kesalah fahaman kedepannya nanti diantara kalian".

" Menggali? Apanya yang digali?Sumur kali pak digali" gumam raja cuek dan berkelakar sekenanya.

" Kamu kalau ngelawak gak lucu mendingan diem to le ". Ujar bapak raja nyeplos membuat bibir raja berkedut.

" Iya iya pak raja ngerti maksud bapak"
Raja menarik nafas pelan sebelum melanjutkan
"rasa suka, cinta, sayang, love, tresno, atau apapun itu hanya sebuah pemilihan kata saja menurut raja, yang penting itu sikap yang kita tunjukan pak, dan wanita harusnya bisa merasakan dan membedakannya sendiri, umpama lisan mengatakan suka aja tetapi tindakan yang diberikan melebihi rasa suka atau malah mungkin bisa dibilang cinta dan sayang 'kata orang' , apakah masih membutuhkan konfirmasi ulang ? Ck.. raja rasa gak perlu pak,..apalagi raja yang gak begitu ngerti cinta-cintaan, hubungan orang dewasa gak kaya gitu." Bapak raja menepuk keningnya frustasi mendengar jawaban anaknya itu, salahkan bapak raja yang tak membekali ilmu percintaan yang cukup untuk anaknya ini.

" Le, wanita sedewasa apapun dia, tapi tetap saja membutuhkan kejelasan, setidak e ngayemke ati sek gundah gulana, kamu itu bener-bener mirip banget sama bapak dulu waktu muda, banyak pacar tapi gak ngerti namanya jatuh cinta kaya apa, liat cewek ayu tertarik ya wes pacarin, padahal belum tentu sreg neng ati".
Raja hanya manggut-manggut mendengarkan ayahnya.

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang