8

6.4K 378 4
                                    

8
Bunga cemberut menatap cincin emas putih bertahtakan batu rubi merah dijari manisnya yang menyilaukan mata membuat bunga mati-matian menahan godaan untuk menjual cincin itu.

Bunga menghela nafas memutar-mutar cincin di jarinya, duduk di sofa ruang keluarga di temani tv yang menyala tanpa tau acara apa yang dia tonton, masih antara percaya tidak percaya bahwa 3 hari lagi status lajang nya akan berganti, tidak ada banyak persiapan yang harus bunga lakukan karena semua sudah diatur oleh mom's squad siapa lagi kalau bukan ibu raja dan mamanya yang tiba-tiba menjadi calon besan yang akrab yang siap menyiksanya, lagipula bunga juga tidak tahu apa-apa saja keperluan nya, dia sama sekali tidak tertarik.

Sudah cukup seminggu ini dia dijadikan boneka oleh ibu dan mamanya,... Dibawa kesalon, melakukan perawatan tubuh dari ujung kuku kaki sampai ujung rambut, bahkan hal yang paling membuat bunga geli adalah saat bunga harus melakukan ratus, asap wangi rempah-rempah yang keluar dari alat yang ada dibawahnya membuat bunga ngeri sendiri, dan saat bunga ingin kabur dari bilik yang ternyata dijaga ketat oleh duo emak-emak itu membuat bunga tidak bisa berkutik, "udah nurut aja calon pengantin, nanti juga terimakasih sama usaha mama, apalagi si raja, bakal gak bolehin kamu keluar kamar tuh hihi" begitulah ucapan mamanya kala bunga akan memprotes kegiatan salon menyalon itu, membuat bunga merinding saja membayangkan nya.

Orang yang memberi cincin saja seminggu ini mengabaikan nya, kenapa bunga harus repot-repot, bukannya bunga berharap untuk dihubungi 5 x 24 jam hanya saja bunga ingin tahu apakah calon suaminya itu masih bernafas atau tidak, kalau pun tidak, kan dia bisa menjual saja cincin itu yang pasti harganya selangit lalu terbebas dari pernikahan konyol ini.

Bunga menggelengkan kepalanya bukan inginnya menyumpahi calon suami hanya saja dirinya sedikit kesal karena merasa terabaikan dan bayangan-bayangan raja sedang berkencan dengan gadis-gadis diluar sana tengah berterbangan diotaknya membuat kepala bunga gatal, dipinang oleh pria mapan tampan sekaligus terkenal membuat bunga tidak siap ikut masuk kedunia dimana privasi saja susah untuk didapat, banyak lambe-lambe nyinyir yang akan mencampuri kehidupan nya juga.

"Di kabarkan sudah menikah dan beberapa hari yang lalu sempat heboh dengan foto mesranya bersama seorang wanita, chef rajaksa kini malah terlihat sedang dekat dengan artis sexy Sylvia genpati, Setelah mengisi acara memasak sebagai guest star di sebuah stasiun televisi swasta nasional dijakarta.. chef raja yang terlihat enggan diwawancarai... Lebih dulu menghindar dari kejaran wartawan..

'What the hell sejak kapan pria itu dijakarta bukannya dia dijogja dan kenapa tidak ada kabar sama sekali,....'

Bunga bukannya mencari remote, dirinya lebih memilih langsung mencabut kabel arus listrik televisi nya, bayangan bunga terealisasi juga, sebenarnya dia tidak mau su'udzon karena namanya mengisi sebuah acara bersama ya pasti dekat lah, emang dasarnya aja wartawan kurang bahan berita, sebenarnya bunga adalah tipe orang yang tidak mudah untuk cemburu dan berburuk sangka dia lebih banyak tidak perduli dan cuek serta percaya dengan pasangan, tapi sebanyak apapun bunga mencoba meredam dan mengabaikan berita dimana raja dan artis tersebut keluar gedung bersama hatinya tetep merasakan jengkel.

Kegiatan mengumpat bunga terinterupsi dengan dering telepon seluler nya.
Tanpa nama id caller, sebenarnya bunga enggan mengangkat nya tapi bunga berpikir siapa tahu ternyata penelfonnya itu adalah raja dia ingin sekali memaki pria itu sekarang.

"Hallo, siapa nih?" Bunga memilih to the point dengan suara kesal sebenarnya.

"Aku laras.. nga, inget gak?"

"Lhoh laras?? LARAS ya Alloh.. ya ingetlah,.. kemana aja lo.. ngilang gitu aja gue kawatir tau gak, nomer lama lo gak bisa dihubungi".

"Baik kok, eh aku denger kamu udah nikah, bener gak sih?"

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang