epilog

6K 225 20
                                    

epilog

" stop, itu mau ngapain kamu yang?" ujar raja saat melihat bunga tengah akan mengoles sesuatu kewajahnya saat didepan cermin

" pake cream malem?" ujar bunga bingung dengan alis asimetris

" big nooooo" teriak raja lalu dengan cepat menyambar sebuah pot cream ditangan istrinya membuat bunga membelalak tak setuju dan hendak protes namun dengan cepat raja menahannya dengan memasang jari telunjuk nya tepat dibibir bunga.

dengan berkacak pinggang bunga mendengus
"so what? aku udah konsult sama dokter skincare aku itu tu aman sayang, cuman pelembab, gak usah mulai deh lebaynya" bunga merotasi netranya saat raja kembali hanya menggeleng tanda tak setuju.

" no mereka tukang jual cream bukan dokter bilangnya aja aman tapi gak ada yang jamin buat anak aku nanti"

"astaga... kamu cerewetnya kok gak ilang-ilang sih" bunga menatap raja dengan pandangan menyipit ia merasa ada yang aneh dengan suaminya.

"ngaku pasti ada alesan lain kenapa gak boleh pake cream" tuduh bunga melihat tebakan nya seperti nya benar

" ummm.... actually it a little bit bitter,.... pahit tau yang, gak enak buat dijilatin pipinya kamu" ujar raja mengusap tengkuknya yang tidak gatal

"dasar mesum, udah mau jadi bapak juga" bunga tersenyum dibalik suara jengkel nya tak tau harus bagaimana lagi menanggapi kelakuan aneh suaminya itu.

" biarin" raja membopong bunga dengan calon putra diperut istrinya yang berusia 1 bulan itu ke ranjang kesayangan mereka.

***

" sweet heart no... i said enough no more ice cream,... it's too many, aku gak mau anak aku obesitas" raja yang melihat bunga sudah menghabiskan 2 kotak besar escream membuatnya tanpa sadar berteriak dan membuat bunga terkejut hingga mengeluarkan air mata setelah itu merengek-rengek meminta ice-cream nya kembali namun raja menjauhkan nya.

" why you Screaming at me, do you afraid of me for getting fat?" ujar bunga dengan sesenggukan sudah beberapa bulan ini ia mudah sekali menangis dan tersinggung, melihat raja pilek saja ia sudah menangis dan merasa gagal menjadi istri.

" ssshhh.. i'm sorry, i didn't mean to, you'll always look sexy to me " raja dengan sigap memeluk bunga membuat ibu hamil itu kembali merasa nyaman,

" bohong" lalu diam-diam tangan bunga mengambil kembali sesendok ice-cream ke mulutnya dibalik pelukan raja.

" never dan hentikan itu sweetheart, sebelum aku benar-benar membuang ice-cream mu"
ujar raja membuat bunga mendengus

***

" kamu bisa diem gak sih, perut kamu itu udah gede aku takut liat kamu mondar-mandir bikin aku ngeri" bunga yang sibuk belajar memasak coocies kesukaannya didapur dengan perut membuncit tanpa enggan terus bergerak kesana-kemari membuat sang suami pusing.

" justru kalau udah gede gini harus beraktivitas biar persalinan nya lancar papa, udah ah capek dari masih perut rata sampe buncit kerjaannya bilang no no no mulu, dikit dikit ga boleh apa apa ga boleh .... lebay" dalih bunga memasukkan hasil adonannya ke oven dan menolak segala bantuan raja yang ingin mengambil alih.

" ..... aku cerewet juga karena kamunya bandel kali yang, aku jadi gak tenang mau ninggalin kamu buat kerja" bela raja

" aku tu hamil bukan sakit"

" ya tapi..."

"tapi apa..."

" hands up lah,..." ujar raja mengalah

"lagian tinggal berangkat kerja juga gapapa kok ada mama sama papa ini"

" dan ninggalin kamu yang udah deket due date gini.. mending aku jadi pengangguran dulu deh"

raja akhirnya mengalah dan membaringkan tubuhnya disofa sambil terus mengawasi sang istri, hingga terdengar benda jatuh dan teriakan minta tolong

***

" tuh kan udah aku bilang gak papa cuma kontraksi biasa" ujar bunga yang berbaring diatas ranjang rumah sakit, raja yang panik melihat istrinya kesakitan sambil memegangi perut membuatnya tanpa pikir panjang langsung membawa bunga untuk ke rumah sakit bersalin dan menghiraukan ucapan bunga yang mengatakan dirinya tidak kenapa-kenapa hanya mengalami kontraksi palsu, namun raja hanya diam ia mencoba mengkontrol emosinya yang naik turun setelah mengalami shock terapi tadi.

" istri nya gakpapa pak, kontraksinya belum teratur bisa jadi tadi hanya gerakan bayi nya, nanti kalau kontraksi teratur 10-5 menit sekali juga dibarengi mules flek darah lendir atau rembes boleh langsung dibawa kesini, sekarang boleh istirahat dulu" ujar dokter yang menangani bunga barulah raja bisa menghembuskan nafas lega lalu ia menundukan kepala menenggelamkan nya diantara perut dan lengan istrinya.

"kamu bikin aku jantungan" gumam raja sembari menciumi perut sang istri

" maaf bikin kamu khawatir sayang" bunga mengelus puncak kepala raja dengan perasaan terharu, tak menyangka reaksi raja begitu menunjukkan betapa sayangnya raja kepadanya dan calon anaknya itu.

***

" ma, bunga kesakitan,... " ujarnya saat ia tahu sang mama mengikuti nya keluar setelah ia lebih dari 24 jam mendampingi bunga melahirkan.
"jika saja rasa sakit itu bisa diberikan saja kepadaku" mama raja tau betapa terenyuhnya anak laki-laki nya itu melihat semua proses itu, raja mengusap air mata yang sejak tadi ia tahan dan mengalir di pipinya begitu saja saat ia tak kuasa lagi menahan haru dan sedih melihat sang istri kesakitan berjuang untuk melahirkan anak mereka secara normal,

" kamu gak akan kuat nak, hanya wanita tangguh yang bisa menahan rasa sakit yang setara dengan meremukkan tulang ini, perjuangan seorang ibu untuk bertemu buah hatinya"

" apa dulu mama juga mengalami sakit seperti ini saat melahirkan ku?" raja berbalik untuk menatap wajah teduh mamanya.

" mama bahagia bisa melahirkan seorang raja... " raja memeluk mamanya menggumamkan kata terimakasih berulangkali yang dibalas senyum dan tepukan pelan di punggung anaknya

" tentu saja raja kan tampan, baik hati dan juga sombong" ujarnya jenaka saat masih dalam dekapan mamanya lalu ia dihadiahi jitakan yang membuat pelukan mereka terurai

" ck ,... gak usah narsis, udah sana buruan diadzanin cucu mama jangan ngumpet mewek disini gak maco ah..."

" love you ma"

***

" hai how are you " raja pergi menemui ibu dari anaknya setelah kembali dari ruang bayi untuk mengadzani buah hatinya, ia meraih tangan mungil bunga untuk ia kecup.

" tak pernah sebahagia ini" wajahnya memang menunjukkan lelah namun sarat akan kebahagiaan.

" terimakasih sudah menjadi istri dan ibu dari anak kita,... you just don't know how much i love you". raja mengecup kening istrinya lalu menyatukan kening mereka sambil terus bergumam kata cinta.

" terimakasih sudah menumpahkan kopi ke dadaku papa dan membawa takdir kita bersama" entah mengapa bunga teringat hal itu membuat nya tersenyum.

"kenapa malah itu yang kamu ingat terus sweet heart" raja menjauhkan wajahnya menatap bunga dengan berdecak.

" entah " bunga hanya mengedikkan bahunya

" kamu tau,.... ukuran mereka dulu dan sekarang benar-benar jauh berbeda... auw" cubitan gemas sudah pasti melayang dilengan kekar raja membuat sang empunya mengaduh.

"mesum"

"i love you"

"too"

***

end wkwkwk udah ya ga jago bikin epilog semoga suka

yang nungguin ini... terimakasih

sorry lama.....

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang