16

5.7K 351 21
                                    

16

Raja mengikuti langkah lebar bunga saat menyadari istrinya tak ada lagi di belakang nya, mengejar sang istri yang telah menaiki setengah tangga menuju kamar mereka.

"Kamu pergi dengan nya? Kamu berselingkuh dibelakang ku?" Ucap raja yang masih dapat bunga dengar walaupun sang suami berada di lantai dasar memandang keatas kepadanya, bunga memutar tubuhnya hanya untuk memandang raja, matanya melotot tak terima mendengar tuduhan tak berdasar raja.

"I'm what?" Bunga mengusap dahinya sambil memejamkan mata, sungguh tak menyangka bahwa raja sampai bisa menuduhnya berselingkuh hanya karena ia pergi dengan pria lain. "Atas dasar apa kamu nuduh aku selingkuh?" Desis bunga masih tak terima bahkan ia tak mau repot-repot menuruni tangga lagi agar dapat berbicara lebih dekat dengan raja.

" Kamu pergi dengan dia,.. kamu gak pulang dari sore aku nungguin, aku bingung nyariin kamu, diresto gak ada, karyawan gak ada yang tahu, lalu ini" raja menunjukkan smartphone bunga di tangan kanan nya" kamu meninggalkan ini di ruangan aku, ck.. kamu beneran niat ya bikin aku kelimpungan".
Ucap raja meremas smartphone itu kuat seakan ingin meremukkan nya.

Bunga melebarkan matanya kala melihat smartphone nya ada ditangan raja, ia baru menyadari hal itu karena sedari pergi ia tak mengecek isi tas nya, ia tak menyadari telah meninggal kan benda itu, ia pun memang malas dan sedang menghindari raja jika saja raja memang mencari-carinya.

" Atau kamu memang sengaja meninggalkan nya iya?" Berondong raja lagi membuat bahu bunga semakin turun, ia benar-benar dibuat sebal karena tak diberi kesempatan membela diri, tuduhan-tuduhan raja begitu melukainya, ia begitu tak dipercaya kah? Dan hei ia tak sengaja meninggalkan nya kenapa ia semarah itu?

namun bunga lagi-lagi tak diberi kesempatan menjawab, bibirnya dibiarkan membuka menutup.

" Sejak kapan kamu berhubungan dengan pria itu?" Raja benar-benar dibuat gelap mata hanya karena melihat bunga pulang bersama pria lain.

" Sebenarnya jawaban apa yang ingin kamu dengar sampai kamu memberondong ku dengan pertanyaan yang belum kamu tahu kebenaran nya" geram bunga membuat raja cukup tersentak.

"Kamu marah melihat aku bersama bejo? Lalu apa kabar kamu yang pergi dengan kiki? Disaat semua mata menatap kearah ku, bahkan tatapan dan ucapan suamiku menghujat tindakan ku disaat ia sendiri tak tahu kebenaran nya, Jangan menggunakan alasan sepupu atau alasan klise lain, karena itu sudah tak berlaku disini, kamu bahkan lebih memilih mendengar kan perkataan nya kan ketimbang aku?" Bunga memberikan tatapan tak terima nya.

" Aku tak bermaksud untuk menghakimi kamu, lagipula Aku hanya mengantarnya kembali ke toko roti depan, bahkan itu tak lebih dari 10 menit dan aku kembali dengan mendapati istriku menyelinap pergi tanpa membawa ponselnya".
Raja mencoba merendahkan nada bicaranya namun gagal berkali-kali.
"Lalu kamu? Pergi berjam-jam... Kamu berkencan dengan dia, iya kan?"

"IYA...IYA.. aku kencan, selingkuh or whatever name it is dengan siapapun itu, puas? Lalu apa mau kamu?" Teriak bunga frustasi dituding terus menerus.

"Ah ya satu lagi kamu tahu apa yang wanita ular itu katakan kepadaku?" Bunga tersenyum dramatis membuat raja mengatupkan bibirnya memunculkan perasaan was was  " Ia mengatakan aku adalah wanita jalang yang sudah merebut calon suaminya dan juga menerima tawaran pernikahan yang memang sudah kamu setting sedari awal dengan tujuan untuk menghindari pernikahan mu dan sepupu mu itu, lalu aku yang dengan senang hati menggerogoti hartamu, ah.. ingat pelelangan itu? Heh.. tentu saja, kan kamu dan petugas pelelangan sudah merencanakan nya untuk menjebakku bukan begitu?" Jeda bunga memberikan tatapan tanpa ampun "Aku pergi".
Lanjut bunga merasa emosi  yang meledak mengingat lagi perkataan siluman ular itu, ia berbalik dan berjalan cepat tanpa menatap raja yang sudah mengumpat, misuh-misuh mengacak rambutnya.

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang