7c

6.2K 331 5
                                    

"Eittsss... Tunggu-tunggu sebelum lo lanjutin khayalan lo lagi,.... Gue masih ga percaya uang 275 juta melayang cuma lo sia-sia in buat bikin dia  Masuk acara lelang? Unbelievable".

Raja tertawa renyah wajar saja tanggapan joshua seperti itu mengingat mereka berjuang bersama dalam mencapai kesuksesan, bukan hal mudah untuk mendapatkan uang sebanyak itu.

"Ya enggaklah,... Main otak bro,.. gue udah perkirain kalau bunga pasti kebakaran jenggot denger gue ancem bakal ambil alih cafe dia, and then dari awal gue udah bilang kalau bakalan bawa pasangan, gue bilang aja bawa istri gue ke petugas acara". Raja tersenyum geli melihat joshua kembali melongo.

"Gue tinggal kasih aja uang jajan, sama para staf pelelangan buat gue ajak drama dan memastikan kalau sampai istri gue nawar semua tetep terlimpah ke gue, jadi apapun yang terjadi gue yang menang lelang dan ya semua mulus sesuai perkiraan, bunga memakan umpan gue dan para staf acara bermain apik jadi sekarang bunga milik gue." Seringai tipis yang terbit dibibir raja membuat joshua merinding

"Kacau lo ja.... Udah mulai sedeng lo ya?" Joshua geleng-geleng kepala tak habis pikir dengan kelakuan absurd sahabat nya itu.

"Kamprett lo ngatain gue sedeng, gue ambil lagi nih" raja menarik piring berisi nasi gudeg dan ayam penyet menu kesukaan joshua bila menyambangi resto ini, namun buru-buru joshua menjauhkan makanan nya.

"La gimana gak sedeng, ya sama aja lo naikin harga lelang cafe yang lo incer sendiri lah.. " sungut joshua mencomot paha ayam didepannya.

"That's not the point josh,... Kalau gak gitu dia bakal curiga dan gue gak bakalan bisa jerat dia dan bikin dia jadi milik gue."

"Serah.... Pusing gue,... Otak gue gak bisa nangkep pikiran-pikiran orang yang lagi kasmaran,... Suka diluar nalar, untung gue gak ngerasain."

"Soon josh .....soon" gumam raja lirih tersenyum menatap sahabatnya.

Flashback on

Raja memilih menjadi pengawal bagi tim mereka dengan mendaki di urutan paling belakang bersama joshua, sebenarnya alasan utamanya adalah agar dia bisa memperhatikan bunga dengan leluasa tanpa takut merasa ketahuan.

Setelah mereka berkumpul tepat pukul 2 siang, ketua tim memimpin untuk memanjatkan doa agar diberikan keselamatan sampai nanti turun lalu mereka mulai mendaki, ada beberapa kelompok lain juga yang mengantre untuk menaiki jalur setelah mereka.

Langkah demi langkah kaki mendaki belum terasa berat kala medan yang di lalui landai, karena semangat dan tenaga penuh anggota tim, berjalan sambil menikmati suguhan indah alam semeru dengan senyum mengembang, namun tetap mata dan langkah harus fokus agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Tapi ada satu orang yang dari tadi hanya fokus dengan gadis mungil yang berada di tengah baris anggota tim siapa lagi kalau bukan raja yang sedari tadi sibuk mencuri pandang gadis manis incarannya yaitu bunga.

Perjalanan yang kian menanjak membuat langkah kaki kian berat dan disaat seperti inilah mereka yang jarang melakukan olahraga akan menyesal saat melakukan pendakian, kerena menskip waktu olahraga mereka, namun semua itu tak berlaku untuk raja, langkah pelan nan mantap serta senyum yang terukir dibibir nya tak berkurang sedikit pun, bahkan senyum itu kian mengembang kala melihat wanita yang sedari tadi tak lepas dari jangkauan matanya itu tengah melap peluh yang menetes di dahi dan lehernya, sungguh pemandangan tersexy yang pernah raja lihat seumur hidupnya.

"Ati-ati copot tu mata ...." Joshua yang sedari tadi memperhatikan tingkah konyol raja hanya bisa geleng kepala sahabat nya itu bahkan tak menanggapi ucapannya dan hanya tersenyum bodoh kearahnya.

"Josh... Gue penasaran kenapa tu cewek biasa aja ya lihat gue tadi? Melengos gitu abis lihat gue.''

"Alergi kali lihat muka lo" jawab asal joshua

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang