Setelah mendapat kabar dari seseorang, Baekhyun kini langsung pergi dari cafenya menuju kampus Seyeon, tujuannya untuk menemui orang yang dicintainya itu.
"Mengapa aku jadi orang gila seperti ini" Gumamnya kasar, sambil menatap tajam kearah depan, kampus Seyeon sudah terlihat diujung lampu merah.
Ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan sangat maksimum, entah mengapa, perasaannya sangat tidak enak saat mendapat kabar buruk soal Seyeon.
Kini pria itu sedang berlari kegilaan, mengabaikan tatapan-tatapan kagum dari para gadis yang melewatinya, tujuannya sekarang adalah rooftop.
"Seyeon" Panggilnya pelan, diujung pintu, matanya tertuju pada pria yang kini sedang merengkuh tubuh gadisnya yang sedang terisak.
Ia tidak marah, ia hanya kecewa, kecewa pada dirinya sendiri, sudah berapa banyak luka yang tlah ia ciptakan pada hati gadis sesuci Seyeon?
"Seyeon" Panggilnya sekali lagi, kini Sehun menoleh kearah sumber suara, menoleh kearah Baekhyun yang masih berdiri diujung pintu.
"Ah, Yeon, priamu sudah datang, aku akan pergi" Kini Sehun ingin melepas rengkuhannya, tetapi ditahan erat oleh Seyeon, mengabaikan Baekhyun yang menatapnya menyesal.
"Jangan pergi, kumohon" Lirihnya, masih dalam isakan, bahkan gadis itu malah mempererat pelukannya.
"Tetapi Baekhyun ada disini untuk menemuimu" Balas Sehun, berbisik pelan.
Seyeon langsung menggeleng cepat, lalu menenggelamkan mukanya kedalam dada bidang milik Sehun.
"Baiklah Sehun, aku akan pergi, terimakasih sudah menjaga Seyeon" Baekhyun kini langsung pergi, hatinya kini terasa sesak saat melihat gadisnya dipeluk oleh pria lain selain dia.
"Seyeon, maafkan aku, aku sudah membuat banyak jejak luka untukmu, maafkan aku" Gumamnya, sambil berjalan lemas sepanjang koridor.
"Sehun, tolong katakan, apa yang terjadi pada Baekhyun kemarin?"
"Hah? Emmm" Kini pria itu menggigit bibirnya bingung, bingung harus mengatakan dari mana.
"Ah ya, tapi kau harus berjanji, setelah ini kau jangan menjauhi Baekhyun ya?"
"Ya Sehun"
"Kemarin malam, aku tak sengaja melihat Baekhyun sedang berbincang dengan seorang gadis di sebuah club, gadis itu orang yang mencintai Baekhyun, mereka-" Ucapannya kini terpotong, ia tak ingin menyakiti orang yang dicintainya.
"Mereka apa Sehun? Mengapa tidak dilanjutkan" Protes Seyeon.
"Ya, mereka berpelukan, bukan sekedar berpelukan, tetapi mereka, aish kau pun mengertilah bagian yang ini, Baekhyun sepertinya khilaf, ia terlelap oleh minuman keras saat itu, entah bagaimana aku bisa melihat kejadiannya, aku langsung memikirkanmu Seyeon, maaf aku sudah menyakitimu" Kini hembusan nafas berat dari Sehun terdengar.
"Ah iya, tak apa Sehun, terimakasih karena sudah mengatakannya, ia kemarin izin padaku untuk mengurusi urusannya, tapi ternyata ia membohongiku, baiklah, tak apa" Gadis itu kini bangkit, hatinya semakin berdenyut perih, membayangkan bagaimana Baekhyun menyentuh tubuh gadis lain selain dirinya.
"Sehun, terimakasih" Kini ia mengecup pipi Sehun sekilas lalu tersenyum.
Sehun yang melihatnya, meringis perih, gadis yang ia cintai, mengapa harus merasakan seperti ini, ia bahkan masih bisa tersenyum saat usai mendengar cerita dari Sehun.
"Mau makan?" Tawar Sehun.
Seyeon langsung mengangguk cepat, lalu berdiri, merapikan bajunya yang berantakan, belum lagi rambut dan wajahnya yang kini tidak berbentuk lagi.
"Sehun, mukaku terlihat buruk, aku tidak suka" Ujarnya, sambil mempoutkan bibirnya gemas.
"Kau tetap cantik" Puji Sehun lalu tersenyum.
"Ih tidak, ayolah kita makan, aku lapar" Gadis itu berjalan keluar, meninggalkan Sehun yang masih duduk sambil tersenyum.
"Seyeon, suatu hari, kau pasti akan melihat kearahku"
°°°
"Sehun, aku ingin makan ramen, dengan saus bulgogi" Rengek gadis itu, sambil menunjuk buku menu yang sedang dibaca oleh Sehun.
Kini mereka sedang berada di kedai ramen, dekat dengan kampusnya.
Gadis itu mendadak manja, entah ada angin apa, ia menjadi betah berada didekat Sehun, pria yang diketahui mencintai Seyeon.
"Iyaa iyaa apapun yang kau mau gadis manja" Balas Sehun, sambil menekankan kata GADIS MANJA.
"Heh, aku tidak manja, mana ada aku manja" Protesnya sambil memelototi Sehun, yang sedang tertawa pelan, tanpa melihat kearah Seyeon.
"Sehun"
"Ya? Kenapa?"
"Sini" Gadis itu memberi kode agar Sehun maju, mendekatkan telinganya kemulut Seyeon.
Gadis itu langsung mendekatkan mulutnya tepat dilubang telinga Sehun, lalu.
"Tlok"
"Aishh Yeon, aku kira ada apa, dasar gadis manja"
Kini gadis itu hanya menunjukan cengiran polisnya, membuat Sehun semakin gemas.
"Aish mengapa gadis ini sangat bisa mencuri hatiku" Gumamnya, dalam hati, sambil tersenyum.
"Buruan pesan, nanti keburu penuh"
Pria itu, kini langsung pergi, meninggalkan Seyeon, untuk memesan pesanannya.
Gadis itu tersenyum, melihat kearah Sehun yang sedang mengantri, entah sejak kapan, gadis itu merasa nyaman berada didekatnya.
"Sehun-ah, kau berhasil membuatku lupa dengan Baekhyun hari ini" Gumamnya, lalu tersenyum.
"Pesanan sudah datang" Kini Sehun datang, sambil menenteng nampan berisi 2 mangkuk ramen dan 2 gelas minuman.
"Yeay"
"Mana punyaku?"
"Sabar sebentar hahhaa"
Kini pria itu duduk dibangkunya, sambil menyimpan nampan diatas meja, lalu memberikan mangkuk ramen pesanan Seyeon.
"Selamat makan gadis manja" Ujar pria itu, lalu tersenyum kearah Seyeon, yang mulai memakan ramennya.
"Aishh, berhenti mengataiku gadis manja pabo" Balasnya sambil menjulurkan lidahnya kearah Sehun.
"Seyeon, terimakasih, karena sudah tersenyum karenaku" Gumam Sehun, pelan, yang tak henti memandangi wajah cantik dari gadis yang sedang patah hati.
°°°°°
Drrtt
"Ponselmu bergetar Yeon"
"Ya, aku tahu Sehun, mungkin pesan dari Baekhyun, sudahlah biarkan saja" Balas Seyeon cuek, melanjutkan acara makannya.
Didalam hati, Seyeon sangat ingin mengecek ponselnya, ia ingin melihat, siapa yang mengirim pesan padanya, ia sangat berharap saat ini yang mengirim pesan adalah Baekhyun, sungguh ia sangat merindukan pria itu.
Next👇👉
Aku tau ini geje wkwkwk:v i hup u like it!
![](https://img.wattpad.com/cover/138292105-288-k442472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L I E S>>Byun Baekhyun FF<<
Teen FictionSeolah menarik ulur hati adalah hal yang wajar dilakukan dan tidak akan menyakitkan. Seolah, mengucap kata adalah hal yang sangat mudah terucap. Seolah, dengan sengaja, ia lakukan hal itu. Sebuah kisah cinta yang sangat pahit, rumit, tapi sangat man...