"Sudah terlalu dalam kau menjatuhkannya bung" Ujar pria berkulit pucat itu, sambil meneguk wine yang ia tuangkan kedalam gelas.
Pria didepannya hanya menundukkan kepala frustasi, bingung harus berbuat apa, ia pun sama, sudah terlalu jatuh pada gadis yang ia cintai.
"Lalu aku harus bagaimana Sehun? Setiap ingin melepasnya, aku tidak bisa, selalu ada magnet yang menarik agar aku tetap bersamanya"
"Ya, aku tau Baek, terlihat dari caramu memperlakukannya, aku tidak bisa berbuat apa-apa, tapi maafkan aku, jika ia terluka karnamu, aku akan menjadi pria nomor satu yang akan menemani, memeluknya dan menenangkannya" Balas Sehun, santai, seolah semuanya terasa ringan.
Baekhyun langsung menghembuskan nafasnya berat, lalu menyenderkan tubuhnya di sofa, ia tidak bisa marah kala gadisnya ada yang membuatnya senang selain dirinya, kesalahan dimasalalu membuat ia menjadi seperti ini, mencintai dengan banyak beban.
"Sudah berapa luka yang kau buat Baekhyun?"
"Entah, tak terhitung"
"Tapi gadis itu memilih untuk tetap bersamamu bukan?"
"Ya, aku tahu Sehun, karena ia sedang belajar mencintaku sepenuhnya"
"Belajar? Bukankah ia sudah sangat mencintaimu?"
"Terlihat dari tatap matanya, ia masih belum sepenuhnya menerima keberadaanku dihidupnya, ia masih mencintai mantan kekasihnya itu, kau tau? Itu yang membuatku semakin merasa bersalah"
"Salahmu, terlalu nekat" Balas Sehun, lalu menyunggingkan bibirnya, membentuk smirk.
"Ya ini salahku, karena aku terlalu mencintainya dahulu, keinginanku untuk memilikinya dahulu terlalu besar"
"Tetapi sekarang? Setelah berhasil mengambilnya? Apa kau menjadikannya sebagai milikmu?"
Baekhyun menggeleng frustasi, rasa bersalahnya semakin besar pada gadis yang ia cintai, sungguh, ia tidak akan tahu jika gadis yang ia cintainya akan membalas cintanya.
Dahulu Baekhyun mengira, setelah kepergian mantan kekasihnya, Seyeon akan berubah menjadi gadis yang dingin kepada semua orang, tapi dugaannya salah besar, hanya pada Baekhyun Seyeon akan berubah menjadi hangat, selebihnya, ia akan bersikap dingin pada semua orang yang ia tak kenal.
Setelah kejadian itu, Baekhyun yang berusaha mendekati Seyeon, ia menenangkan Seyeon sepanjang malam, kala gadis itu menangisi kepergian kekasihnya, pria itu yang menemani Seyeon setiap hari, pria itu belajar untuk menjadi kekasihnya, karena ia sangat mencintai Seyeon, dipandangan pertama.
"Bahkan awalnya kalian tidak saling mengenal, kau pria yang jahat Baekhyun" Ujar Sehun, menekankan kata pria yang jahat dihadapan Baekhyun, mengingat bagaimana Baekhyun bersikap waktu itu.
"Andai waktu itu aku hanya sekilas melihatnya mungkin kejadian tidak akan seperti ini" Gumam Baekhyun.
"Dan kau dengan senang hati akan membalas cinta dari Yera bukan?" Tanya Sehun.
"Sepertinya"
"Jangan sesali yang ada, kau yang berbuat, kau yang harus bertanggung jawab tuan Byun" Ujar Sehun, lalu menegapkan duduknya, menatap Baekhyun, menunggu kalimat selanjutnya yang akan Baekhyun ucapkan.
"Lalu? Sekarang aku harus bagaimana?"
Sehun menggigit bibir bawahnya, memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan Baekhyun.
"Bagaimana jika kau mengatakan yang sebenarnya?"
"Tidak akan pernah" Jawab pria itu, sambil menekankan kalimat-kalimat yang ia lontarkan.
"Baek, ini hanya firasatku, tapi cepat atau lambat ia akan mengetahui semuanya, kau harus siap dengan segala sekuensi, akibat dan resikonya" Balas Sehun, menatap Baekhyun intens.
"Mengapa bisa kau meng-klime bahwa ia akan mengetahui semuanya Sehun?" Baekhyun langsung menatap tajam kearah Sehun, meminta penjelasan, bagaimana bisa.
Yang ditatap hanya menunjukkan mimik santainya, seperti biasa sambil tersenyum kearah Baekhyun, tersenyum remeh.
"Tidak usah khawatir seperti itu Baekhyun hahaha kau lucu saat terlihat panik" Jawab Sehun, seperti mengejek, membuat puncak emosi Baekhyun meningkat dan langsung berdiri ingin menghantam Sehun.
"Tenang bung, tidak usah panik, aku hanya berfirasat, semoga saja tidak benar dan kau terus bisa bersama gadis yang kau cintai itu"
Pria bermarga Byun itu kembali menuduki tempatnya, lalu meneguk segelas wine, menatap tajam kearah Sehun, yang sedari tadi hanya bersikap santai, beda dengan dirinya yang terlihat frustasi.
"Bagaimana dengan Yera?" Tanya Sehun, tiba-tiba, membuat Baekhyun langsung menaikkan sebelah halisnya, menatap Sehun.
"Entah, aku masih mengabaikannya" Jawab Baekhyun asal.
"Kau tau? Ia masih mencintaimu bung, bahkan ia masih setia menunggumu dari jaman kau belum bersama Seyeon"
"Dan lebih parahnya lagi dia me-"
"Ya aku tahu yang lebih parahnya, sudahlah tak perlu dijelaskan lagi pun aku sudah tau" Potong Baekhyun cepat, lalu Sehun yang disebrangnya hanya tertawa.
"Sialan kau"
"Ekhm, ingat Byun Baekhyun, aku sudah merelakan gadis yang kucintai berada ditanganmu, jika kau berani membuatnya menangis lagi, tak akan segan-segan aku akan membongkar semuanya"
Pria berkulit pucat itu langsung pergi dari private room, meninggalkan Baekhyun sendirian yang masih asik dengan fikiran rumitnya.
"Aaarrghhhh"
Sekali tegukan, ia langsung meminum sisa wine yang masih ada setengahnya didalam botol.
"Jung Seyeon, kau membuatku frustasi"
"Ayolah, jangan membuatku merasa bersalah dalam keadaan ini Yeon"
"Aku mencintaimu, sungguh, aku tidak ingin seperti ini"
"Tetapi aku bisa lihat, hati kecilmu masih ada untuk mantan tercintamu itu"
"Sungguh aku cemburu Seyeon, aku ingin serakah, aku ingin memilikimu seutuhnya, bukan seperti ini"
"Berjanjilah padaku untuk tetap bersamaku Yeon, apapun keadaannya, apapun situasinya, tetaplah bersamaku Jung Seyeon"
"Aku akan berusaha untuk tetap bersamamu"
"Maafkan aku, sungguh maafkan aku"
"Maaf karena sering tiba-tiba mengabaikanmu"
"Membuatmu khawatir, maafkan aku"
Pria itu meneteskan bulir beningnya, merutuki dirinya sendiri, kala ia sadar, terlalu banyak luka yang ia tanam dihati gadis yang ia cintai.
Pendek ya? Iya tau wkwk, biar penasaran aja sih, ada part yang lebih ngh ngh nya, tunggu aja next berikutnya sayang, jangan lupa vote sama commentnya, biar cepet up:v
Next👇👉
KAMU SEDANG MEMBACA
L I E S>>Byun Baekhyun FF<<
Novela JuvenilSeolah menarik ulur hati adalah hal yang wajar dilakukan dan tidak akan menyakitkan. Seolah, mengucap kata adalah hal yang sangat mudah terucap. Seolah, dengan sengaja, ia lakukan hal itu. Sebuah kisah cinta yang sangat pahit, rumit, tapi sangat man...