14_ Thanks Sehun

522 43 0
                                    

Masih diapartemen Baekhyun, kini dua insan yang diketahui saling mencinta itu sedang menikmati acara film setengah jam yang lalu mereka tonton, seusai makan.

"Payah sekali, mana ada lelaki seperti itu" Gerutu Baekhyun emosi, mengkritik pemeran lelaki yang ada didalam film. Sementara Seyeon asik memperhatikan celotehan tidak jelas yang keluar dari mulut Baekhyun.

"Jika aku yang menjadi lelakinya, aku tidak akan bertingkah bodoh seperti itu"

"Aishh seharusnya ia beruntung memiliki kekasih sepertinya, dasar pria tidak diuntung".

Tanpa disadar, ia baru saja mengumpati dirinya sendiri, bukankah itu mencerminkan dirinya sendiri? Tidak beruntung, bertingkah bodoh dan? Tidak perlu dijelaskan pun kalian sudah paham.

"Baek itu hanya film yang dibaliknya cerita buatan" Protes Seyeon, sambil tertawa.

"Yeon, andai kau berada diposisi pria itu, apa yang akan kau lakukan?"

Baekhyun kini mendudukkan dirinya disamping Seyeon yang masih asik tiduran.

"Aku? Akan melakukan apa? Pergilah" Jawab Seyeon, cuek, matanya difokuskan pada televisi, ia sudah menduga, pasti akan ada pembahasan soal masalahnya yang berusaha ia jauhi.

"Lalu mengapa kau tidak pergi dariku?" Tanya Baekhyun, menatap kearah gadisnya serius.

"Apa maksudmu?" Gadis itu berdecak, tidak terima, pandangannya beralih pada Baekhyun lalu menatapnya tidak percaya.

"Ya maksudku, mengapa kau tidak pergi? Padahal aku sama seperti pria yang ada difilm itu, mengapa kau memilih tuk bertahan?"

Ternyata dia sadar xob.

"Kau bodoh atau apa?" Sebelum melanjutkan balasan untuk Baekhyun, kini gadis itu menegakkan posisinya menghadap Baekhyun, emosinya tiba-tiba tersulut kala pria itu mengucapkan kata-kata yang Seyeon benci.

Pergi dariku.

"Baru saja tadi sore kau menahanku untuk tidak pergi Baekhyun, tapi mengapa sekarang kau malah menyuruhku pergi?" Lanjutnya, ia mencepatkan setiap kalimat yang ia ucapkan, menatap Baekhyun dengan amarahnya.

"Aku tahu Yeon, kau lelah bersamaku bukan?" Tanya pria itu, menatap bersalah kearah Seyeon.

Habis-habisan ia menahan bulir bening dari matanya agar tidak keluar, tapi sepertinya ia sudah tidak kuat lagi, bulir bening itu meluncur dengan sendirinya, sang pemilik mata membiarkannya, tidak menyusut ataupun menahannya, ia kembali lelah dengan sikap Baekhyun yang labilnya kembali.

"Ternyata benar, keinginanmu teramat besar untuk aku pergi darimu Baek" Lirih gadis itu, lalu menundukkan kepalanya sambil memeluk kedua lututnya, menahan isak yang dari tadi ditahannya.

Baru 3 jam yang lalu ia dibuat terbang senang dan sekarang dibuat jatuh lagi? Semudah itukah Baekhyun?

Seolah mengucapkan kata selamat tinggal adalah hal paling mudah dan spele. Padahal mereka hanya menonton film, mengapa pria itu malah menyangkut pautkan dengan kisah nyatanya? Sungguh gadis itu tidak bisa lagi mengerti bagaimana jalan fikir yang dimiliki Baekhyun, seharusnya sudah biasa seperti ini, tapi tetap rasanya sesak jika kejadian ini terus terulang.

"Ah tidak, bukan itu maksudku Yeon" Pria itu berlagak panik, merengkuh tubuh Seyeon kedalam pelukannya, berusaha untuk menenangkannya.

Ia sudah salah bicara.

Lagi.

Dan.

Lagi.

"Maaf, maafkan aku, aku tidak bermaksud, aishh" Pria itu mengacak rambutnya frustasi, lalu sekarang apa lagi? Menambah luka baru dihatinya Seyeon? Bersamaan dengan itu, ponsel Baekhyun bergetar nyaring, menandakan ada telfon masuk.

L I E S>>Byun Baekhyun FF<<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang