11_ Hug me.

648 45 0
                                    

"Sehun, kau tidak akan mampir dulu?"

Mereka sudah sampai didepan rumah milik Seyeon, kini gadis itu sudah tidak bersedih lagi, kerja keras Sehun berhasil karena sudah membuat gadis yang dicintanya tersenyum kembali.

Sekilas melirik kearah jam tangan swiss miliknya, lalu menatap kembali kearah gadisnya yang masih menunggu jawaban Sehun, berharap, malam ini Sehun akan menemaninya.

Ya Sehun tahu, ia hanya dijadikann pelarian oleh Seyeon, disaat gadis itu sedang bersedih, tapi dengan senang hati? Ia tidak menolak apapun yang diminta gadisnya, ia mau menjadi pelarian kesedihan gadisnya.

Benar apa kata orang tua dahulu, cinta memang membutakan segalanya.

"Sudah jam 10 malam, aku langsung pulang saja, tidak baik seorang pria bermalam dirumah gadis" Jawab pria itu, lembut sambil menatap Seyeon yang kini menatapnya kecewa.

"Yah, malam ini aku ingin ada orang yang memelukku disaat ku tertidur" Gadis itu menundukkan kepalanya, seraya anak kecil yang sedang merajuk.

Menghela nafas berat.

Jujur, Sehun tidak pernah menginjakkan kaki dirumah gadis malam-malam seperti ini, paling kalau sedang kepepet, ia akan menginjakkan kaki dirumahnya, itupun hanya mengantarkan pulang.

"Dengarkan aku, besok kita akan berjumpa lagi dikampus, aku berjanji aku akan menemanimu sepanjang hari" Ujar Sehun menyimpan kedua lengannya dibahu sang gadis yang masih menunduk, lalu mengecup keningnya sekilas dan menarik kepala gadisnya agar menatap kearahnya.

"Benarkah?" Tanya gadis itu, kini sedang menatap kearahnya, masih penuh harap.

Pria itu menganggukan kepalanya, sebagai jawaban.

"Berjanjilah untuk tidak bersedih lagi, lihatlah, kau sudah tidak ada bentuknya, sekarang kau masuk kedalam lalu mandi"

"Hng baiklah Sehun, terimakasih"

"Tidak usah berterimakasih, ini sudah menjadi sebagian tugasku, untuk menjagamu"

"Jangan membuatku luluh Sehun, aku tidak suka" Gadis itu mempoutkan bibirnya lucu, membuat Sehun terkekeh menatap gadisnya yang mendadak manja seperti ini.

"Hahahah baiklah-baiklah, sekarang kau masuk, aku harus pulang"

Gadis itu menganggukan kepalanya, lalu Sehun melepas lengannya dari bahu sang gadis, berpindah pada pipi tembam milik Seyeon dan mencubitnya gemas.

"Dah sampai nanti" Sehun langsung melajukan motornya cepat, sebelum terkena amukan dari Seyeon.

"Ya! Sehun" Gadis itu mengerutu kesal sambil menatap punggung pria itu yang semakin terbawa jauh oleh motornya, lalu berjalan lesu memasuki kawasan rumahnya.

"Jungkook, apa mungkin Sehun pengganti dirimu?"

"Tapi mengapa aku tidak merasakan apa-apa terhadap Sehun?"

"Bahkan aku lebih cuek disaat ia berusaha bersikap manis padaku"

"Katakan kuk, apa dia penggantiku?"

Gadis itu terus menggerutu, memikirkan bagaimana bisa Sehun masih berbaik hati padanya, meminjamkan bahunya untuk ia jadikan sandaran, bahkan tak segan ia rela dijadikan bahan amukan disaat Seyeon sedang kacau.

"Aish bahkan pria itu membuatku berhasil untuk kesekian kalinya lupa dengan Baekhyun" Gumamnya, lalu seulas senyum terbentuk dari bibir tipisnya.

"Hah bahkan pria itu lupa arah jalan kerumahku"

"Mungkin dia sedang bersenang-senang bersama Yera"

"Aish kau ini memikirkan apa Seyeon, mengapa senang sekali menyakiti dirimu sendiri" Gadis itu terus mengerutu, menetralkan perasaannya yang sedang ia rasakan saat ini, lalu mengacak rambutnya frustasi.

L I E S>>Byun Baekhyun FF<<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang