Meet the Girl

4.1K 232 37
                                    

"akhirnya acara sekolah segera berakhir....." gumam Jennie sambil merenggangkan otot otot sendinya. Saat itu pula langit menjadi gelap tanda matahari sudah tenggelam sempurna.

Sebagai seorang mahasiswa tahun pertama jurusan broadcast sudah menjadi hal yg biasa jika harus pulang kerumah setelah matahari terbenam.

Itu juga berarti ia tidak punya waktu banyak bermain dan seluruh hidupnya di tentukan oleh target.

Ketika ia melewati sebuah tikungan, tidak sengaja ia melihat seperti sebuah kaki tergeletak dari sebuah gang.

Awalnya ia sempat mengira itu mayat namun setelah diperhatikan lagi gadis berseragam itu masih bernafas meski terluka parah.

Karena iba dan kasian Jennie pun menggendongnya keapartemennya dengan maksud menolong. Sesampainya di diapartemen ia langsung menghubungi dokter untuk merawat luka gadis itu.

-

"bagaimana keadaanya dokter?" tanyanya pada pria muda berkacamata yang mirip seperti mir itu.

"lukanya sangat parah terutama pada bagian perutnya, sepertinya ini percobaan pembunuhan atau semacamnya, beruntung gadis ini masih bisa selamat" ujar Dokter bang itu

"percobaan pembunuhan?"

"ya. Nadinya sangat lemah butuh waktu yang cukup lama untuk memulihkan lukanya disamping infeksi dan lainnya saya sarankan sebaiknya membawanya kerumah sakit agar ditangani lebih intensif dan general MRI karena saya melihat bekas luka terbentur benda tumpul di kepalanya"

Jennie tampak bingung, ucapan dokter itu ada benarnya sebaiknya ia 'menaruh' gadis ini di rumah sakit karena ia sudah sangat sibuk dengan kuliahnya juga melihat Keungannya yg hanya bermodal kiriman kakaknya yg seorang artis yang sombong ia tak mampu memilih pilihan kedua dan hanya berharap gadis ini akan kuat dengan perawatan yg seadanya.

_

Jennie ingin melihat keadaannya dengan membawa nampan berisi bubur untuk sarapan sebelum ia berangkat kekampus.

Jennie sudah berkali kali mengetuk pintu namun tidak ada jawaban, ia ragu. Namun setelah ia pertimbangkan ia akhirnya memilih masuk kedalam kamar

"Jisoo ya... Aku masuk ya..." perlahan ia memutar kenop lalu masuk kedalam. Saat ia menaruh nampan di samping kasur bersamaan dengan Jisoo yg saat itu turun dari kasur...

"Hiiiyyyaaaaa.....!!! Maaf! ! Maaf! ! Aku tidak bermaksud sungguh aku hanya menaruh sarapan saja!! Maafkan aku" Racau Jennie berbalik tidak sengaja melihat Jisoo tanpa sehelai benangpun.

"aapa? Kenapa berbalik?" tanya Jisoo dengan wajah pucatnya menatap ke arah Jennie, kosong.

"yya!! Kenapa kau telanjang seperti itu, dimana perbanmu?!"

"aku lepas"

"apa? Lalu lukanya bagaimana?" teriak Jennie masih membalikkan badan.

"Hilang..." ujarnya sambil melangkah mendekat

"kau bercanda.. I-itu tidak penting!! Sekarang pakai bajumu, cepat sebelum aku melakukan sesuatu dibawah kesadaran ku"

"tidak ada baju" lagi lagi Jisoo berkata datar dgn terbata - bata. ia berjalan mendekat

"ja-ja...jangan mendekat biar aku ambilkan dari lemariku" Jennie yg berkeringat pelan pelan bergeser menuju lemarinya mengambil bajunya. Sebuah sweeter dari wool terusan dipilihnya lalu di ulurkan padanya

"i..ini pakai saja dulu" ujarnya "cepat"

"sudah..."

"bagus " Jenniepun berbalik tapi kembali menutupi mukanya dengan tangan

(마리오네트 )Marioneteu [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang