Our last Forever

1.2K 92 8
                                    

Terdengar langkah kaki kuda dari dalam hutan yang semakin lama semakin mendekat ke sebuah ruangan.

Dengan sedikit takut gadis itu memasuki sebuah ruangan yg penuh dengan darah di tengah tengah terdapat kandang besi yang sangat besar.

"Jisoo!" pekiknya begitu melihat gadis sekarat itu berada di dalam sana.

"Jisoo! bangun lah jisoo!". Air mata Jennie perlahan mulai mengalir ketika melihat gadis yang di panggilnya tidak merespon. Ia mencoba menggapai Jisoo. Namun apa daya Jennie, dia tak dapat menggapai jeruji besi berbentuk layaknya sangkar burung tersebut

"Tunggu Jisoo! Aku akan segera menolongmu! K-kau jangan khawatir!" ucap Jennie dengan panik, lalu ia segera mencari cara untuk menyelamatkan Jisoo.

Jennie mengambil sebuah kapak untuk membuka besi untuk menyelamatkan Jisoo. ia sekuat tenaga mendobrak besi tersebut. Memang seperti tidak akan mungkin karena besi tersebut lebih kuat dari pada kapaknya tapi ia yakin itu dapat mengeluarkannya.

Berkali kali ia ia memukul besi itu dengan kapak dan akhirnya berhasil meski kedua tangannya terluka.

Lalu ia mengambil sebuah darkstone dari dalam kantung celananya dan menggenggam dengan tangannya yg terluka dan berdarah

"ku mohon bekerjalah" ujarnya sembari mendekati Jisoo yg berada di dalam sana.

Namun, hal yang mengejutkan terjadi, sesuatu yang tak terlihat secara tiba-tiba menyerang Jennie ketika Jennie berusaha mengeluarkan Jisoo dari dalam sangkar besi tersebut.

BAKH!

"Akhh"Jennie terpelanting hingga membentur dinding dibelakangnya.

"Hahaha! Dasar kau manusia lemah!" terdengar suara tawa dan langkah kaki yang perlahan mendekat ke arah Jennie .

Jennie berusaha dengan sekuat tenaga untuk bangkit dari lantai dingin tersebut.

"Apa kau mengenaliku manusia lemah?" tanya sosok yang perlahan mewujudkan dirinya.

"Grinx.." ucap Jennie yang tampak sudut bibirnya keluar sedikit darah.

"Hahaha! Jisoo pasti sudah banyak memberitahu segalanya tentangku padamu ." Grinx berjongkok dan mencengkram leher Jennie dengan erat.

Jennie tampak tersengal-sengal dan berusaha melepaskan cengkeraman tangan Grinx dari lehernya.

"Aku beri kau 2 pilihan, menolong Jisoo tapi mati atau keluar dengan kondisi hidup."

"Ak-aku a-kan te-tap men-nolong Ji-soo!" balas Jennie yang kemudian meludahi Grinx dengan geram.

Grinx yang tak terimapun langsung menghempaskan Jennie sampai terseret dan menghantam dinding.

"Uhuk! Uhuk!" Jennie terkapar dan terbatuk-batuk.

"Sebenarnya mudah bagiku untuk membunuh manusia lemah seperti dirimu atau bisa kusebut. Tikus kecil," Grinx menyeringai seram.

Grinx mulai melangkah mendekati Jennie yang terkapar tak berdaya diujung sana.

Jennie hanya bisa merintih dan mengeluarkan air mata karena menahan rasa nyeri yang hebat di area punggungnya.

"Aku harus menghalau Grinx" pikir Jennie disela-sela rintihan dan isak tangisnya.

Jennie bisa melihat Grinx yang semakin dekat dan..

BUG!

Grinx menendang perut Jennie dengan sangat keras membuat Jennie tercekat dan ambruk seketika.

(마리오네트 )Marioneteu [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang