Tersedu anganku
Ingin mengadu
Terasa gamangTertambat di antara rentetan tanah
Getarkan tanya
Kalbu menjelma para wartawan
Akan kah kembali?Bahkan sunyiku terlalu keji
Mengoyak rindu
Sesal kulepaskan
Di ujung netra berkaca-kacaAku mengerling detik waktu
Berlalu tampak seribu
Satu persatu
Tak kunjung melejit hingga cakrawala biruBidukmu kapan tiba?
Surya di tepi Sumatera
Menciut hampir ditenggelamkan senjaLampung, 22 Januari 2018
Request by: Devi Agil
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Air Mata Berbicara
Poetry#858 in Poetry: 24 Maret 2018 Tangisku yang berbicara, akan keluh hati bak gelombang lautan. Sayang, siapa tahu dia kan tiba? Asmaraku berbicara, bibirku terkatup rapat. Hidupku, hidupmu, hidupnya, hidup kalian.