BAGIAN 7

11.1K 803 42
                                    

"Jangan adu mulut, Sehun gak sanggup."

———

Gue sudah katakan, kalau seorang Oh Sehun tidak akan bisa menahan gairahnya. Gue tau dia ngambek beneran, cara satu-satunya meluluhkan gengsinya hanya satu. Godain dedeknya, elusin dedeknya, gesek dedeknya, raba dedeknya, kerasin dedeknya. Lihatlah! Kak Sehun persis sepeti ikan mas koki yang di keluarin dari aquarium, lagi mangap-mangap buat napas.

"5 menit,"
"Gue tungguin 5 menit disini tanpa desahan lo berdua. Abis itu kita ke Chanyeol," kata kak Baekhyun.

"Ciee yang mengeras," goda gue.

Posisi kak Sehun sudah mengangkang lebar dan sedikit merosot ke bawah. Dia sudah gak sanggup lagi duduk dengan tegap dalam posisi sok kerennya seperti tadi. Gue boleh ketawa gak sih? Haha.

Bibirnya mengerucut, matanya merem-melek, tangannya terus mengerayangi tete gue, padahal tadi gue cuma nyelipin tangannya di dalam bra. Sekarang, adanya bra gue malah di dorongnya ke atas tanpa minta persetujuan gue lagi.

"Haduh, enghh, ahh, ha, ah,"
"Jangan di gesekin terus dong, sayangg,"
"Sesak banget ini udah, ah,"
"Astaga, rok kamu udah ke angkat gini, kalau di lihat orang gimana ini, huee aset gue," rengek kak Sehun.

"Bilang aja mau lobang," goda gue sambil senyum jahil.

Tangan kiri kak Sehun turun ke selengkangan gue. Bukan sekedar turun, tangannya menerobos masuk dalam.

"Sok mau godain. Tapi sudah basah duluan," ledek kak Sehun.

"Aduh kak, jangan di elus-elus gitu,"
"Ahh, Oh Sehun!"

Gue sudah gak kuat kalau bagian bawah gue sudah di obok-obok suami. Jari-jari panjangnya sungguh menggoda dan nikmat. Kepala gue pusing, malah sekarang posisi gue bukan lagi di atas pangkuan kak Sehun. Gue di rebahin di atas sofa dengan posisi terkangkang di bawah kak Sehun.

"Ini nikmat," ceplos gue.

Kak Sehun ketawa ngakak. Gue yang gak terima langsung aja memasukan tangan gue ke dalam celana yang telah menggembuk sedari tadi itu.

"Nakal ya," kak Sehun senyum mesum menggoda gitu.

"WOY PASANGAN MESUM!!!! BURUAN!!! SUDAH LIMA MENIT, WOY!!!!"

Kita berdua langsung terkejut dan melihat ke seluruh ruangan. Kak Baekhyun lagi nggak ngintip kan? Terdengar suara gedoran dari pintu. Kapan keluarnya pria tanpa jakun itu?

"BELOM NYELUP!!! SABARAN DIKIT! UDAH SAKIT BANGET INI MINTA KELUAR DEDEK GUE!!!" Teriak kak Sehun balik.

Gue cuma bisa melotot saat ini. Karena, gue yang sadar di dalam kantor bos gue sendiri lagi mencoba buat menuju surga duniawi bersama suami ganteng gue ini.

"Kak, ini kantor," ingat gue.
"Terus?" Tanyanya.
"Nanti aja kalau kakak mau ngenjot," balas gue.
"Yahh, gimana sih, udah keras banget sayang," keluh kak Sehun.
"Katanya mau ke kak Chanyeol," gue ingatin lagi.

Kak Sehun menghela napas panjang. Di beresinnya bra gue yang dia dorong ke atas tadi, di ambilnya tisu dari meja kerja kak Baekhyun terus ke gue lagi. Di bukanya celana gue, terus di lapnya sampai bersih cairan pelumas gue yang sudah berhasil dia hasilkan tadi.

"Celana kamu basah, nggak?" Tanyanya.

Gue ngangguk. Kak Sehun memastikannya sendiri. Di pegangnya dan dia bersihkan juga dengan tisu supaya sedikit mengering.

"Tapi masih lembab, gimana dong?" Tanyanya.

"Buka aja deh ya celananya sayang, gak bagus kalau daleman lembab gitu di pakai juga," kata kak Sehun sambil menarik lepas daleman gue.

"Lah jadi aku gak pake kolor gitu kak?" Protes gue.

"Enggak," katanya singkat.

"Dingin dong kak,"
"Terus kalau ada yang masuk gimana?" Gue masih protes. Seenak jidat dia aja ngantongin kolor gue di jaketnya.

"Gak ada yang masuk, kalau ada pun kalau gak jari kakak, ya dedeknya kamu, hehe," cengirnya.

Sekarang gue yang menuju mode ngambek. Kak Sehun bener-bener deh, ajaib.

"Duduk di pangkuan kaka terus nanti, biar di jagain itunya kamu biar nggak di gigit nyamuk," katanya enteng.

Setelah dia siap dengan dirinya juga, kita keluar dari ruangan kak Baekhyun.

"Ngapain bawa tisu kantor gue?" Tanya kak Baekhyun yang melihat kak Sehun mengayun-ayunkan kotak tisu tersebut.

"Buat yumi, kalau basah nanti," jawab kak Sehun santai.

"Penganten baru, otaknya rusak gini," suara kak Baekhyun frustasi gitu.

Setelah perdebatan antara kak Sehun dan kak Baekhyun. Akhirnya kak Baekhyun jadi supir di dalam mobil kak Sehun. Alibinya kak Sehun gak masuk akal banget. Dia masih menjunjung tinggi kecemasan dia untuk tetap memangku gue agar selengkangan gue gak di gigit nyamuk.

"Dosa apasih gue?" Tanya kak Baekhyun ke dirinya sendiri.

"Dosa lo yang gagal move on," ejek kak Sehun.

Gue cuma bisa senyum aja, gue gak berani sampai ngeledekin persoalan cinta bos gue. Gue belum mau kena PHK, jadi gue cari aman. Hehe.

"Siapa bilang?" Bantah kak Baekhyun males.

"Gue! Buktinya lo aja gak pacaran lagi setelah di tinggal pergi," teriak kak Sehun kesal sendiri.

Gue ngelirik kak Sehun, terus ngelihat kak Baekhyun. Walaupun gak lihat wajahnya, gue ramal, kak Baekhyun lagi manyun sekarang.

"Gak selamanya move on itu mesti punya pacar!"

Gue ngangguk setuju dengan perkataan kak Baekhyun. Gak selamanya move on harus punya pacar.

"Se enggaknya, lo cari perempuan baik-baik buat lo nikahin," kata kak Sehun masih dengan muka kesalnya. Gue elusin deh pahanya biar tenang, gak emosian.

"Iya, nanti gue cari," jawab kak Baekhyun malas-malasan.

"Gue tau sulit untuk lo lupain semuanya, tapi hidup terus berjalan, waktu terus berlalu, gak selamanya lo harus hidup di bayang-bayang masa lalu," ceramah kak Sehun.

Kak Baekhyun ketawa kecil.

"Lo juga kali dulu hidupnya di bawah bayang-bayang Yumi. Uring-uringan gak jelas, galau-galau gak karuan, pacar bukan di galauin," ejek kak Baekhyun.

Ah, jadi malu. Gue nahan ketawa liat wajah kak Sehun yang gelagapan kayak orang kebelet pipis. Baru aja bibirnya terbuka buat balas omongan kak Baekhyun.

"Kalau bukan insiden susu tumpah di dapur, mana mungkin lo berani ngajakin Yumi ngomong," tambah kak Baekhyun dengan suara bahagianya.

"Titik terang lo kan pas nganterin Suho nikahan, untung lo maling susunya jadi ada percakapan terus berlanjut ke permodusan," bongkar kak Baekhyun.

Tangan kak Sehun terangkat mau meraih kerah kemeja kak Baekhyun.

"Untung lo lagi nyetir, kalau enggak, gue robekin kemeja kesayangan lo itu," kesal kak Sehun.

Gue gak tahan lagi buat nahan ketawa. Gue ngakak, ketawa sekencang-kencangnya. Ini pertama kalinya buat gue mendengar fakta ini, mulut ember kak Baekhyun kadang berguna juga buat jadi informan.

"Dih, bahagia banget," kata kak Sehun dingin.

Mati. Ngambek lagi anak mama Oh. Sedih gue.

Tbc

FLIRTING  [Sequel Cuddle •OhSehun] • ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang