Sehun mendadak di telepon sama Mamanya. Mau tidak mau, suka tidak suka, tengang atau tidak, Sehun meluncur ke kediaman orang tuanya bersama istri tercinta.
"Sayang jangan cemberut mulu dong ah," bujuk Sehun.
Yumi kentang, kena tanggung. Lagi pengen anu tapi malah duduk di jok penumpang menuju rumah mertua.
"Harus banget malam ini," Yumi mendadak sewot semenjak hamil. Ada saja yang dia nyinyirin.
Bahkan Baekhyun saja menyuruh Yumi untuk cuti, kalau bisa cuti selamanya aja. Biar Sehun yang kerja, Yumi tinggal ngangkang di rumah.
"Ya kan, mama manggil Aku ke rumah, yang," masih sabar si juragan susu.
Yumi ngelus-elus perutnya, sesekali mijat susunya. Sampai Sehun salah fokus mulu pas lihat lampu hijau Dia gak maju, malah badannya yang kesamping.
"Nyetir sono, ngapain pegang pegang," tuh apa Sehun bilang, Yumi nyinyir nya kebangetan sejak hamil semakin pengen di lumat bibirnya.
"Punya aku juga kali itu susu kamu, ih!" Sehun sebal.
"Oke baiks! Ini punya Aku juga," Yumi remas jagoan Sehun dibawah sana.
Dengan senang hati Sehun melebarkan kakinya dan menurunkan celana trainingnya sedikit.
"Mau dong, yang lebih yang, gak boleh nanggung," pinta Sehun biar di enakin.
"Nih nih yang gak boleh nanggung," oceh Yumi sambil pamerin selengkangannya.
Mohon maaf pasangan ini memang seaneh dan sedramatis ini. Terkadang teman dekat mereka saja harus menahan diri agar tidak menceburkan pasangan ini ke laut.
👣👣👣
Kediaman keluarga Oh, lengkap komplit seperti martabak special komplit dengan berbagai jenis rasa yang di mix.
Mama Oh juga sedang heboh-hebohnya melihat langsung bumil kesayangan Sehun.
"Kamu udah mulai minta jatah mulu belum sama Sehun?"
Pembicaraan ibu dan calon ibu yang tidak berperi saringan terlebih dahulu. Se-frontal itu sang mama bertanya pada menantu kesayangan.
Yumi malu-malu, soalnya dia merasa seperti jablay saat ini. Rasa-rasanya seperti jarang di belai, padahal Sehun selalu membelai lipatan daging bawahnya setiap malam.
"Udah ya?" Mama Oh cekikikan, "kamu ngangkang aja sayany, biar Sehun yang gerak,"demi anjing peliharaan keluarga ini, Yumi sungguh malu sekali. Pipinya merah, pantat bayi sampai kalah.
"Tapi suka kenceng ma perut aku kalau telentang," curhat Yumi.
"Ya kamunya miring dong posisinya sayang."
Tuh kan merah lagi deh giginya Yumi. Sebelum keluar mobil Sehun memakaikan lipstik untuk istrinya tapi malah celemotan sampai ke gigi dan Yumi tidak sadar.
"Gigi bawah kamu ada lipstik," Mama Oh bantu hapusin dengan tisu di tangannya, "Sehun jahil sama kamu terus ya sayang," Mama Oh meringis tidak enak dengan sikap usil anaknya.
"Enggak kok ma, kita sama-sama jahil satu sama lain kok," cengir Yumi. Padahal yang sering isengin dirumah mah Yumi. Apalagi soal godain Sehun, nomor satu mah dia.
Sehun sedang berada dihadapan Papa Oh dan Sehyung, abang sematawayangnya. Padahal Sehun juga pingin punya kakak perempuan, tapi Sehyung cemen banget masa cari istri satu aja gak bisa.
Lihat Sehun dong, punya istri satu aja gak habis-habis di smackdown di ranjang.
Ah jadi pamerkan si Sehun, dasaran orang ganteng sih, suka pamernya tanpa mesti lebay, ngomong kenyataan aja Sehun dibilang pamer. Emang dasar ya, cowok ganteng mah beda.
"Mulai Senin nanti, Kamu mulai ke kantor, belajar urus perusahaan," titah Papanya.
Sehun diem aja, mencerna omongan papanya, "jadwal Sehun masih ada sampai akhir tahun ini loh pa," jelas Sehun tidak bisa terima.
"Sudah diurus, udah dibayar semua pinalti," Sehyung buka suara.
"Gue mau cari bini, kalau lo kaga mau urus perusahaan kapan gue bisa buntingin bini gue," oceh abangnya.
"Kayak ada aja yang di buntingin," Sehun nyinyir.
"Makanya ini lagi usaha, kamu nya bantuin kakak kamu urus perusahaan, papa mau honeymoon sama mama sampai tahun depan," tegas papanya.
Sehun gak bisa membantah, gini-gini Sehun patuh anaknya. Di suruh jangan hamilin Yumi sampai wisuda saja dia sanggupi, walaupun kecolongan dikit tembak dalam akhirnya melendung deh itu menantu kesayanga keluarga Oh.
"Pa, tapi kan Sehun," gak jadi ngomong, nyali Sehun menciut papanya melotot, "iya iya," ikhlas gak ikhlas Sehun iyakan akhirnya.
"Jadi ceritanya bisa on time Yumi hamil sama wisudahan kamu gimana sih dek?"
Tuh kan papanya kepo maksimal, "Sehun cicil pa, kelepasan kali pas malam selesai sidang Sehun keluar banyak di dalem," cerita si bungsu.
"Enak ya hun?" Tanya Sehyung.
"Surga dunia itu tuh, buruan deh coba, masa kalah sama gue, wleeee," ejek Sehun.
Selesai dengan urusan si Sehun, mama dan papa Oh beralih ke Yumi.
"Kamu dirumah aja nak, lebih baik jangan kerja," nasihat papa mertua.
"Tapi Yumi suka kerja, pa."
Sedih, Yumi sedih ngomongnya, perasaannya mengatakan bahwa Dia akan diminta dirumah saja.
"Nanti anak kalian sama siapa kalau kamu kerja," bujuk sang mama.
"Kan ada Sehun, ma," jawab Yumi polos. Sehun kan jam kerjanya flexibel. Banyakan senyum sana sini depan kamera terus dapat duit, yaudah kelar kerjanya.
Kalau nggak, joget-joget di studio ajarin anak bimbingannya terus kasih evaluasi habis itu pulang.
"Senin besok Sehun udah ngantor loh sayang, sudah cukup dia main-main sama hobby jogetnya," cerita papa.
Yumi ketawa kesenangan, akhirnya Sehun jadi seperti suami beneran.
"Kalau gitu nanti aku bisa goda-godain dia biar telambat ke kantor ya pa tiap pagi," ke empat makhluk yang berada disekitar Yumi mendadak diam.
Wah, bumil ngomongnya ngelantur.
"Ajakin istri kamu tidur gih, udah malem, buruan masuk kamar," sang mama mengalihkan pembicaraan.
Sehun tarik lembut jemari istrinya mengajak ke lantai dua dimana kamar Sehun berada.
"Jangan sering di hentak-hentak istri kamu," teriak sang papa. Setelah mereka pamitan.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
FLIRTING [Sequel Cuddle •OhSehun] • ON GOING
Fanfiction"Sesungguhnya kenikmatan itu tanpa adanya karet." -Sehun. "Enak sih enak, nikmat sih iya, tapi jangan sembarangan tembak dong" -Yumi. Sequel Cuddle •OhSehun. Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. BY : LUCKYMONSTER1416 first publish, 31 Desembe...