Selesainya ritual ambyar ala-ala Yumi kesayangan Sehun, kita berlima menikmati makan tengah malam. Gue sama Kak Chanyeol makanin kue tart coklat tadi, sedangkan Bang Kai memilih untuk menahan diri untuk tidak makan yang manis-manis saat malam hari.
"Ntar jas pengantin gue gak muat," ocehnya saat gue terus-terusan menyodorkan sesuap kue ke mulutnya.
Mau tau reaksi Oh Sehun? Di ketawa puas saat gue menjahili sahabatnya itu.
"Wisudah udah, gue request ponakan cewe dong, yang cantik," pinta Kak Baekhyun.
Gue senyum-senyum malu, "ngape lo, sakit jiwa?" Ceplos kak Chanyeol spontan.
Gue tabok tangan kak Chanyeol kuat, dia heboh meringis pedih, "doain aja, lagi hamil ini dedek gemes kalian," ucap gue.
Kak Sehun dari yang duduk di depan gue langsung mutar nyuruh Kak Chanyeol tukeran tempat duduk, "seriusan? Gak lagi ngeprank kan?" Tanya kak Sehun.
Gue ketawa ngakak, ekspresinya bodoh banget tapi ganteng, pusing dah gue, "ampun dah, laki gue ganteng banget," ceplos gue.
Satu kecupan mendarat dengan romantis di bibir gue, "iya sayang, tau kok ganteng," balas kak Sehun.
"Ya gak kecup-kecup depan gue juga kali!" Protes Kak Baekhyun.
Otomatis kita berempat ketawa melihat ekspresi kak Baekhyun yang sungguh menahan kesal, "gue kan iri, mau kecup-kecup juga," ocehnya lagi.
Gue ketawa ngakak, sambil ngusap air mata gue, "harusnya yang takut sama lo di kantor liat ini deh, biar ngakak berjamaah, hahah," kata gue.
Kak Sehun membawa gue di pangkuannya, dan meluk pinggang gue dari belakang, "emang dia galak ya yang di kantor?" Kak Sehun kepo.
Gue ngangguk, "hobbynya marah, sensitif mulu, apalagi kalau kita udah bahas pacar atau gak jodoh orang, marah dia," cerita gue ke laki.
Kak Chanyeol sama Bang Kai cuma senyum penuh arti, "aslinya kan enggak gitu orangnya," kata Kak Sehun membela sahabatnya.
Gue ngangguk dengan cepat, bukan semata-mata takut sama bos, tapi memang kenyataannya Kak Baekhyun orang yang memiliki hati yang hangat.
"Kalau jatuh cintanya sama Kak Baekhyun duluan, aku nikahnya sama dia mungkin," kata gue bercanda.
Kak Sehun malah ngetawain gue, "Nana is number one, kamu mah serpihan bubuk kayu," ejeknya.
Kak Chanyeol nepuk bahu Kak Baekhyun, "yang kuat dan segera move on," katanya.
Kak Baekhyun cuma senyum terus menundukkan kepalanya, "nikahan gue nanti, mesti bawa pasangan, harus, dan lebih penting cewe yang bener-bener lagi dekat sama lo sekerang," pinta Bang Kai.
"Udah punya suami yang deket sama gue sekarang," balas Kak Baekhyun, terus nunjuk gue.
Gue sama kak Sehun kompakan lemparin kacang ke arah Kak Baekhyun, "cari yang lain sono," oceh Kak Sehun terus kak Baekhyun kesenangan ngetawain kita berdua.
"Eh, aku beneran loh lagi hamil," gue mengklarifikasi yang dituduhkan Kak Sehun tadi hanya sebuah prank semata.
"Beneran?" Kali ini yang ngomong Kak Chanyeol.
"Kok bisa?" Protes kak Baekhyun sama Bang Kai kompak.
Gue meringis, "bukannya ga ada ritual buat anak ya selagi belum kelar skripsi," kali ini Bang Kai yang ngomong sambil mengingat dan berpikir keras sampai alisnya pun bertautan.
Kak Sehun senyum-senyum bangga, "lo bilang mainnya kaga keluar dalem," protes kak Chanyeol.
"Keenakan tau, gak sadar lagi," kata Kak Sehun malu-malu.
Gue bengong, kok bisa mereka pada tau detail aktifitas mantap-mantap gue sama Kak Sehun, "dia cerita mulu sama kita tiap dapat jatah," jelas Bang Kai.
Gue nepuk jidat doang, "gak ada malu-malunya lagi, ampun deh," gue pasrah doang kalau sudah begini.
"Bukannya ikutan kepengen, gue malah lebih ke kasian gitu sama laki lo," ledek Kak Chanyeol, "suami takut istri," tambah Kak Baekhyun terus ngakak bareng mereka bertiga.
"Si Sehun nahan diri buat ga bablas, lo yang minta lebih," ejek Bang Kai.
Pinggang gue di tahan Kak Sehun, cuma tangan gue aja sekarang yang melambai mencoba meraih rambut abang-abang kedai kopi ini, "mulut dia tu yaang, bikin aku malu," adu gue ke Kak Sehun.
"Ntar kita ngadu aja ke kak Sehyung biar cafenya di boikot ya," kata Kak Sehun terus melirik Bang kai tipis, semakin sipit matanya.
"Woah, main koneksi temen," nyinyir Bang Kai tidak terima, "mentang-mentang bagunan area disini punya bapak lo semua, terus gue cuman ngontrak," ocehnya lagi.
"Makanya tiati mulutnya," ledek Kak Baekhyun, "gue aja gak berani sama dia, males urusan sama Suho, amit-amit kalau ngadu ke bang umin, perusahaan gue oleng," tawanya bercanda.
"Ntar kalau ada yang hal buruk terjadi butuh ahli jiwa, gue selalu ada siap buat kalian," kak Chanyeol lagi sok bijak.
"Idih ya gak lah, gila kali, rusuh ke orang terdekat sampe begitunya," gue geleng-geleng kepala, amit-amit cabang bayi.
Kalau ada orang luar yang gak tau dan gak ngerti bagaimana kita bercanda pasti sudah jadi bahan nyinyiran. Netizen kan begitu ya, nyinyir nomor satu tanpa bukti, terus nanti kalau salah pas di minta pertanggung jawaban malah minta maaf, tapi bohong, di buat jadi candaan doang. Kan buat orang emosi nanti.
Coba kalau Taeyong, Eunwoo, Scoup ikutan gabung disini. Pasti kita berempat auto kicep, pejuang gaji bulanan mana sanggup join bercandaan mereka. Gue aja langsung diem, dengar mereka bercandannya begitu. Gue bukan anak sultan sih, pergaulan gue juga gak begitu amat. Jadinya gue syok dengerin mereka.
"Bercandaan kalian, wow banget ya, jiwa gue yang notabennya pejuang gaji bulanan, ngejleb gitu," kata gue akhirnya.
****
Bersambung....Ada Bonus nih..
Bonus Trailer
Three Words - Byun Baekhyun Fanfict
Kisah cinta Bucin ala Baekhyun ada di lapak sebelah
Author note:
Btw, thankyou yang sudah ikutin cerita ini dari dua tahun yang lalu dan sekarang masih setia juga ngikutin ceritanya.. eheheheBuat semua yang masih setia dengan kisah
Seyum
Jangan bosen-bosen tungguin aku dapetin ide ya ehehhehe
KAMU SEDANG MEMBACA
FLIRTING [Sequel Cuddle •OhSehun] • ON GOING
Fanfiction"Sesungguhnya kenikmatan itu tanpa adanya karet." -Sehun. "Enak sih enak, nikmat sih iya, tapi jangan sembarangan tembak dong" -Yumi. Sequel Cuddle •OhSehun. Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. BY : LUCKYMONSTER1416 first publish, 31 Desembe...