Note dulu baca ya :
Mbak-mbak pecinta fanfict, belajarlah menghargai sesuatu hal sekecil apapun itu, karena tidak semua orang mempunyai waktu luang untuk membuat cerita, apalagi situasi kehidupan nyatanya yang begitu padat akan deadline kerja. 😊😊😊😊😊Ini bukan untuk di cerita saya aja, tapi untuk semua lapak-lapak fanfict yang statusnya on going. Hargailah segala jenis usaha seseorang, jika suatu hari nanti kamu juga ingin di hargai oleh orang lain. 😊😊😊😊😊😊
Kalau mau maki-maki saya, silahkan di link bio, klik aja itu. 😊😊😊
-—————-——
"Kak,"
"Sehunaaa,"
"Oh Sehun,"
"KAKAKKKKKKK!"Yumi terbangun dengan nafas kasar seperti seseorang yang habis berlari jauh. Keringat di dahinya mengalir, rambutnya basah. Tangannya langsung bergegas menggapai ponsel yang ada pada meja belajarnya. Dengan menyentuh angka 1, ponselnya akan terhubung ke nomor suaminya, Oh Sehun.
"Ayo angkat," bibirnya terus bergerak membuat kalimat itu berulang kali.
"Please!" Mohonnya.
Tampak menumpuk cairan bening di kedua matanya. Kuku jarinya Ia gigit sembari menunggu panggilan itu terjawab. Tidak sabar dengan situasi, Yumi buru-buru meraih jaket dan kunci mobil. Persetan dengan situasi malam yang sepi. Di benaknya hanya ada suaminya. Mimpi buruk itu membuatnya gelisah.
Kakinya melangkah terburu-buru menuju unit apartment sahabat suaminya itu. Bahkan, kakinya menendang pintu lift yang terasa lama terbuka.
Ting! Suara pintu terbuka, dia bergegas menekan angka 12, dan menekan tombol menutup. Tangannya mengusap-usap air mata yang perlahan mengalir dari sudut matanya. Setelah sampai, Ia berlari menuju pintu tempat tujuannya.
Di gedornya pintu, "Kakkkk!" Panggilnya.
"Kak Chanyeol!"
"Kakak!!!!!!"
"Woy! Park Chanyeol!!"
"Kakakkkkkk, bangun kak! Buka pintunyaaaa kakakkkk!" Teriaknya sambil terisak."Kakak, Sehun, kak," tangisnya pecah saat melihat Chanyeol membukakan pintu. Mata Chanyeol melotot melihat Yumi yang seperti korban bencana muncul di tengah malam depan pintu apartmentnya.
"Lo kenapa dek?"
"Bilang sama kakak, ada apa?" Chanyeol mengusap air mata yang membasahi wajah Yumi."Masuk buruan, nangis mulu depan pintu," oceh Chanyeol sambil menarik pelan tangan Yumi.
"Untung gue gak dinas malem," katanya lagi.
"Emang nya psikolog ada juga tugas malem ha?" Oceh Yumi balik.
"Eh, lo kesini nangis-nangis cuma mau ngajakin gue berantem gitu?" Gerutu Chanyeol.
"Hueeeee, harusnya gue ke kak Baekhyun aja, kak Chanyeol jahat," tangis Yumi makin kencang.
"Upil onta ya lo dek, ngeselin," omel Chanyeol.
"Bodoamat," kata Yumi tidak peduli.
"Kak, lo tau gak lokasi syuting Sehun,"
"He? Kok nanya ke gue? Lo bininya masa gak tau," kata Chanyeol dengan tampang begonya.
"Dia belum ke rumah, tadi siang dia nelpon mau ke lokasi syuting sehabis bimbingan, gue ya mana sempat nanyain, Sehun buru-buru,"
"Bisa gitu ya, jadi istri kagak ada kepo-keponya gitu sama laki sendiri," komentar Chanyeol.
Sekali kedip, air mata Yumi runtuh dan itu bakalan jadi malapetaka Chanyeol kalau sampai Sehun tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLIRTING [Sequel Cuddle •OhSehun] • ON GOING
Fanfiction"Sesungguhnya kenikmatan itu tanpa adanya karet." -Sehun. "Enak sih enak, nikmat sih iya, tapi jangan sembarangan tembak dong" -Yumi. Sequel Cuddle •OhSehun. Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. BY : LUCKYMONSTER1416 first publish, 31 Desembe...