WARNING!!!!!
"Cup cup cup sayangnya Sehun ulueulueluuu... Tidur sayang.. ooohhh.. tidur sayang.. kalau tidak tidur, ku tidurin nanti."
Sehun lagi ngelonin Yumi. Istrinya tidak bisa tidur, bawaan bayi. Yumi serba salah dan Sehun tertuduh menjadi salah mulu. Berhubung istrinya hamidun alias bunting, Sehun mah pasrah.
"Maunya di pangku," protes Yumi.
Sehun iyakan permintaan istri. Dia angkat Yumi ke atas pahanya.
"Ga mau gini," protes Yumi lagi.
"Ya terus gimana, sayang?" Sehun menjadi super sabar. Suamiable banget lah.
"Ngangkang, lebarin kakinya, kalau perlu sampai split gitu," titah Yumi.
Sehun bengong. Sambil menuruti perintah istri, Dia lebarkan kakinya selebar mungkin. Punggungnya sengaja sedikit merosot agar Yumi bisa duduk nyaman nanti.
"Punggung kakak kasih bantal dulu, ntar sakit."
Sehun turuti tanpa protes. Setelah itu Yumi ambil bantal untuk mengisi ruang kosong karena perut yang makin buncit, maju-maju merapatkan tubuhnya sambil bersandar pada tubuh Sehun.
Dasar Yumi perut sudah membesar, buncit gitu malah mau mepet-mepet. Seperti koala yang menggantung, Yumi memeluk Sehun sambil menggesek-gesekan tubuhnya mencari posisi enak. Walaupun ada jarak karena kandungan yang mulai membesar, Yumi tetap ngotot maunya tidur di pangku suami.
"Yang, duh, sayang," serba salah Sehun menahan diri. Pinter-pinter si Sehun memposisikan dirinya, biar perut Yumi gak ketekan saat acara pangku-pangkuan gini.
Bukan karena kesal atau lelah dengan sikap Yumi yang sungguh tiba-tiba menjadi abstrak dan sulit di tebak. Melow sedikit aja bisa nangis.
"Anu kakak jangan di gesek mulu, enak tau," akhirnya Sehun berhasil ngomong.
Yumi benar-benar menduduki asetnya dan terus menggesek dengan sedikit genjottan yang mana membuat Sehun keenakan.
"Ayo tidur," pinta Yumi.
Padahal Sehun sudah mulai On. Kakinya bergerak gelisah di saat Yumi menghimpit asetnya begitu pas dengan lubang surganya.
Yumi sedang tidak suka mengenakan dalaman karena kondisinya sekarang suka gerah sendiri.
Hamil 13 minggu membuatnya sering bolak-balik kamar mandi buat pipis. Mau yang di atas ataupun bawah, Yumi sedang tidak mau pakai dalaman jika hendak tidur.
Biar adem dan mudah katanya, suka-suka Yumi yang suka di kang-kangin suami deh. Sehun nurut aja walaupun suka nafsu sendiri.
Celana piyama Sehun begitu tipis. Bisa merasakan bentuk dari apa yang menindihnya saat ini. Enak tapi nyiksa, Sehun semakin gelisah.
Ingat Sehun, calon anak kalian sedang berkembang di dalam. Jangan bertamu masuk.
"Yang, tangannya masukin sini dong," Sehun meraih tangan kiri Yumi buat dimasukin dalam celananya.
"Ih, ngapain?" Yumi terkejut tangannya sudah masuk dalam kadang burung.
"Kok ngeras sih, kan aku gak apa-apain," Yumi protes.
Situ pikir aja sih, gesek-gesekkin badannya ke singa lapar, ya minta mamam dong dianya.
"Ayoo," pinta Sehun sambil remes-remes buah favoritnya.
"Susu aku! Nanti meletus."
Yumi masih belum mulai, baru mengenggam saja. Sehun sudah komat-kamit dalam hati. Kenapa lama banget sih, tinggal elus-remes aja susah bener.
"Ah," malah Yumi yang mendesah. Ini gimana konsepnya coba?
Sehun lagi memancing ikan, kalau kucing nggak dikasih ikan ya gini, mancing sendiri dia.
Sehun elusin terus puncak kedua buah kesukaannya sampai Yumi yang tadinya kalem malah jadi blingsatan.
Tangan kanan Sehun turun sudah sampai ke pusat tubuh Yumi. Di elus-elusnya pelan menggoda yang punya.
"Emm," gerang Sehun, Yumi sudah mulai beraksi. Tangan Sehun fokus kembali meremas yang di atas.
Beriringan dengan desahan keduanya. Yumi sudah membasahi celana Sehun, bahkan tangannya mengeluarkan burung merpati Sehun dari kandang.
Melumat-lumat bibir, berperang lidah, semakin liar, semakin cepat remasan antar keduanya. Mereka saling berlomba dan membalas kenikmatan yang mereka cipta.
"Ah, ah, em," Yumi semakin cepat bermain dengan tangannya. Sehun ke enakan dan Yumi kelelahan, tangannya mulai keram, Sehun lama sekali keluarnya.
Jleb! Merpati Sehun merasa sedang di pijat-pijat saat ini. Hangat dan sungguh hal yang di rindukan.
"Kenapa dimasukin?"
Masih sempatnya Sehun bertanya. Padahal Dia kesenangan, dasar buaya sungai! Becek sedikit mudah banget masuknya.
Yumi diam saja, Dia terlalu malu untuk jujur kalau udah gak tahan lagi. Diciumnya Sehun begitu lembut.
"Kok diem sih," Yumi malu-malu gitu ngomongnya.
Yumi juga gak ngerti kenapa maunya Sehun colok-colok dia aja sekarang. Itunya begitu gatel rasanya tadi, makanya dia inisiatif masukin sendiri.
Nakal, Yumi memang nakal di ranjang kalau sama Sehun. Tidak heran kalau Sehun tidak terkejut.
"Pengen juga kan," bisik Yumi sungguh membuat Sehun semakin ingin menghentak-hetaknya saat ini.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
FLIRTING [Sequel Cuddle •OhSehun] • ON GOING
Fanfiction"Sesungguhnya kenikmatan itu tanpa adanya karet." -Sehun. "Enak sih enak, nikmat sih iya, tapi jangan sembarangan tembak dong" -Yumi. Sequel Cuddle •OhSehun. Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. BY : LUCKYMONSTER1416 first publish, 31 Desembe...