"Kamu mau di panggil apa nanti kalau baby nya udah lahir?"
Sehun dan Yumi lagi kelonan di ruang tamu mumpung Mama sama Papa lagi keluar negeri dan Sehyung belum pulang dari ketemu temen-temennya.
"Apa ya? Hmm bingung."
"Ah kamu mah bingung mulu kalau ditanya, pas buatnya aja gak pake bingung," alhasil Sehun kena tampo Kakaknya lagi.
"Eh kakak udah pulang?" Yumi langsung mendorong Sehun menjauh, Dia masih malu-malu kalau kelonan didepan Sehyung.
"Ish!" Desis Sehun sambil ngelusin kepalanya sendiri akibat jitakan kecil Sehyung tadi.
"Ngombalin istrinya bisa gak pake kalimat mesum," protes Sehyung.
Tapi ini kan istrinya Sehun. Yumi sepenuhnya milik Sehun, suka-suka Sehun dong kalau mau gombal pakai kata mesum vulgar sekalipun.
"Sewotttttt mulu, makanya cari lobang sana," kesal Sehun tidak terima.
"Amit-amit nanti baby nya lahir kelakuan mesum kayak papanya," Yumi lagi elus-elus perutnya.
Usia kandungannya sudah masuk bulan ke sembilan, cek rutin dokternya ke sepupu Sehun juga. Jadi kalau ada apa-apa langsung jalur keluarga -gretongan gartis tis tis-, bukan VIP lagi.
"Amit-amit juga nanti baby nya lahir kelakuan nyebelinnya kayak mamanya," sahut Sehun.
"Oh jadi aku nyebelin, gak ikhlas?!"
"Haduh tiap hari liat teater roman picisan mulu," lirih Sehyung sambil perlahan berjalan meninggalkan pasangan di mabuk calon bayi pertamanya.
"Bukan gitu."
"Jadi apa? Hm."
"Tuh kan, ntar aku nangis lagi," cicit Sehun takut. Beberapa bulan ini Sehun sungguh amat sensitif, Dia bisa nangis sampai tertidur kalau ada hal yang tidak sesuai kemauannya.
Sehun menangis, matanya basah dan hidungnya memerah, "elusin ini aku dong," pinta Yumi.
Dia mengarahkan tangan Sehun masuk ke dalam celananya, cara efektif menghentikan tangisan Sehun saat seperti ini. Kasih lobang.
Ponsel Yumi berdering, telepon masuk dari Taeyong yang buru-buru Sehun angkat.
"Yuhuuu uncle ganteng, ada apaan lo telepon bini gue, hm?"
Yumi sudah bodo amat sama telepon masuk, matanya sedang merem terus melek lagi mengikuti irama jari Sehun yang sedang mengenakan ibu hamil tua ini.
"Mana bang? Bini somplak lo," kata Taeyong di seberang telepon.
"Lagi sibuk dia."
"Sibuk apaan?"
"Sibuk ke enakan," jawab Sehun penuh dengan kepuasan. Sehun bangga bikin Yumi keenakan.
"Ahh-- cepet lah--- ahyooh," Yumi terbata-bata efek kenikmatan.
"Anjing! Lagi mantep-mantep ya lo berdua!" Umpat Taeyong kesal, soalnya Dia pingin juga tapi pasangannya belum ada.
Kasian.
"Duh yang, tangan kamu jangan nakal dong," protes Sehun. Nanti kalau Dia engas, takut Yumi kecapekan nantinya.
"Temen lo sadis banget kalo lagi napsu,"cerita Sehun.
"YA TERUS KENAPA LO BILANG BILANG KE GUE BAMBANG!!!!!!" Maki Taeyong.
"Biar lo mupeng, mueehehehhe," ejek Sehun.
"Bilangin Yumi cek email, sehabis lo berdua keringetan! Awas aja kalo lupa, gue bom pake duit Byun Baekhyun!"
Setelah itu tidak ada lagi sambungan telepon dari Taeyong.
"Ahh-pah katt-ah nyahh," Yumi kepo.
"Di suruh cek email sama dia, tapi gak usah dicek."
"Kenapa?"
"Biar dapet bon duit dari Baekhyun," cengir Sehun.
"Sinting ya aku, haha! Artinya kamu kena cut itu," tambah Sehun.
Pecah tawa calon papa muda, Sehun sungguh bangga buat Yumi bungkam tak berdaya dengan ulah jari-jari panjangnya.
"Udah basah banget, yang."
Sehun langsung mendadak bisu saat tangan Yumi menerobos masuk kembali ke dalam boxernya yang dari tadi sudah mengembung.
"Masukin yah," pinta Yumi.
"Ntar kelepasan bun," balas Sehun.
Sehyung geleng kepala melihat live bokep di depan matanya saat berjalan menuju dapur buat mengambil minum.
"Di kamar kalau mau desah-desahan," sewot Sehyung.
Sehun memposisikan Yumi di atas pahanya, mereka masih dengan posisi duduk di sofa. Dengan sepenuh hati Sehun turunkan kebawah boxer yang sedari tadi di tarik Yumi.
"Daster kamu jangan dibuka ya," pinta Sehun.
Menang banyak dong nanti kakaknya kalau melihat dada Yumi yang montoks.
"Mau ngadep ayah," cicit Yumi.
"Belakangin aja bun, biar bisa sandaran ke badan aku," bales Sehun.
Oke fix baiklah, alam bawah sadar mereka telah menentukan panggilan baru untuk calon papa mama muda ini.
"Bund-- dahh ah," Yumi terlalu dikuasai nafsu sampai agresif mengambil start bagian favoritnya Sehun.
"Kocok yah," titah Yumi.
Mendadak sadar dengan kenyataan, "siapa yang ajarin omongan gitu," Sehun kepo.
"Kak Chanyeol suka nyeplos gitu gak sih," cicit Yumi.
Akhirnya Sehun dan Yumi bermain pelan lembut dan penuh lengguhan kenikmatan. Sampai pada pintu utama terbuka dan kembalinya orang tua mereka tidak dihiraukan.
"Ya ampun Sehun, astaga!"
Mamanya Syok dan papa Sehun justru bangga dengan kelakuan anaknya. Anak bungsunya itu ketiduran denga Yumi di atas pangkuannya. Daster Yumi masih aman terkendali, masih utuh terpakai dan tidak ada menunjukkan sedikit pun harta pribadi milik Sehun.
Hanya saja boxer Sehun tergolek tak berarti di atas karpet merah, tangan Sehun menangkup kedua buah kebanggaan Yumi. Parahnya lagi, Sehun kelupaan mencabut pusakanya. Sesekali menggesekkan keluar masuk kelobang surga milik Yumi dibawah sana.
"SEHUN!!!!!" Teriak mamanya jengkel, anak dan menantunya tidak terusik sama sekali. Bahkan Sehun semakin asik meremas-remas dada Yumi.
"Udah ah ma, kan kita juga dulu begitu," kata papa.
"Iya tapi di kamar."
"Iyakan ini dirumah juga ma."
"Kalau saudara datang mendadak, lihat beginian gimana coba pa?"
"Ya gak gimana-gimana kan mereka pakai baju mainnya."
"Anak papa itu gak pakai celana."
"Ya gak pakai lah ma, kalau pakai gimana keluar masuknya coba?"
Mama Sehun pusing, punya suami terlalu memihak kepada anak-anaknya. Akhirnya mama Sehun menyelimuti sepasang suami istri yang sedang menanti buah hati mereka lahir.
"Gak ada akhlak banget, ajakain istri main di ruang tamu, ngangkang selebar itu lagi," jengkel mamanya.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
FLIRTING [Sequel Cuddle •OhSehun] • ON GOING
Fanfiction"Sesungguhnya kenikmatan itu tanpa adanya karet." -Sehun. "Enak sih enak, nikmat sih iya, tapi jangan sembarangan tembak dong" -Yumi. Sequel Cuddle •OhSehun. Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. BY : LUCKYMONSTER1416 first publish, 31 Desembe...