Chapter 8

2.2K 187 29
                                    

..
..
..

Sehun menegang ketika Chanyeol telah menghentikan mobilnya di sebuah tanah kosong yang dia yakini adalah sebuah bukit dimana dia dengan jelas bisa melihat pemandangan gedung-gedung bertingkat dari kejauhan. Dia juga tidak henti-hentinya merapalkan doa dalam hati saat Chanyeol membawanya melalui jalanan yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar dan sepi.

Apa Chanyeol akan melakukannya di tempat seperti ini?
Lagi-lagi Sehun bertanya tanya.

Tiba-tiba Sehun tersentak dari ketegangannya ketika dia menoleh dan mendapati Chanyeol sudah membuka pintu mobil di sampingnya.

Grep

"YAK! Kau mau apa?"
Pekik Sehun saat Chanyeol langsung menariknya ke luar mobil.

"Aaakkhhh...!!"
Pekik Sehun ketika Chanyeol menghempaskan tubuhnya dengan kasar.

Sehun merintih sambil mengusap pergelangan tangannya yang baru saja Chanyeol tarik.

Chanyeol menghela nafas kasar. Dia bahkan menjerit frustasi sambil mengusak kepalanya hingga tatanan rambutnya berantakan dan itu justru membuat terkesan seksi.

Sehun memalingkan mukanya kesal dan terus berusaha menenangkan degub jantungnya.

"Astaga Oh Sehun!"
Frustasi Chanyeol sambil melangkah bolak-balik gelisah.

Sehun kembali menatap sengit Chanyeol.

"Kau.. kau menipuku? Kau bilang ada di Jeju?"
Tuduh Sehun dengan memberanikan diri menatap Chanyeol.

Chanyeol seketika menoleh dan menatap tajam Sehun.
"Lalu jika aku di Jeju, kau bebas melakukan apapun hah?"
Tanya Chanyeol sakartis sambil mendekati Sehun.
"Bisakah sekali saja kau menurut padaku? Kau adalah calon istriku dan berulang kali aku katakan kau adalah milikku! Milikku!"
Ultimatum Chanyeol dengan tegas.

Sehun mendengus.
"Dan berulang kali aku katakan jika aku bukan milik siapa-siapa, diriku adalah milikku sendiri! Bukan kau Park!"
Tantang Sehun.

Grep

Chanyeol mencekal lengan Sehun hingga Sehun merintih.
"Jadi dia? Jadi Shim Changmin orangnya? Berani-beraninya kau bermesraan di kafe sedangkan tunanganmu sedang bekerja di luar kota eoh!"
Desis Chanyeol menahan emosi sambil mengguncang tubuh Sehun.
"Kau tahu? Bagaimana perasaanku melihatmu menmpel dengan namja itu? Aku sampai meninggalkan meeting pentingku hanya untukmu! Dan apa tadi? Kau tertawa bersamanya dan berpelukan tepat di depan mataku?"

Sehun terbelalak.

Chanyeol melepaskan cekalannya dan terlihat mengambil ponsel dari saku celana bahan mahalnya.
"Setelah ini kau akan lihat bagaimana kuasa Park Chanyeol berbicara! Dia sudah berani menyentuhmu, dan aku pastikan dia hancur saat ini juga"
Ancam Chanyeol lalu segera menghubungi seseorang.

"Tunggu! Jangan!"
Sehun langsung mendekat dan mencoba merebut ponsel Chanyeol namun dengan mudah Chanyeol menghindar.

"Ku mohon jangan lakukan apapun padanya! Itu bukan salahnya!"
Mohon Sehun seraya berusaha merebut ponsel Chanyeol.

Dengan cepat Chanyeol mendorong Sehun menjauh dan menatap nyalang Sehun.
"Sebegitu pentingkah orang itu sampai-sampai kau berani melawanku dan malah membelanya? SHIT!"

Be Lady ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang