Evil Girl

62.7K 1.3K 36
                                    

Indah berlari-lari kecil menyusuri lorong kelas, padahal dia tahu ini akan percuma. Dia berhenti di depan pintu kelas yang bertuliskan XI IPA 2. Indah menarik napas dalam-dalam, tangannya terangkat untuk mengetuk pintu, lalu terdiam untuk menunggu pintu terbuka. Tak lama pintu pun terbuka dan berdirilah disana sesosok pria tinggi dan besar, kedua matanya langsung menatap tidak ramah kepada Indah. Indah hanya tersenyum dikulum melihatnya, lalu brakkkk. Dan pintu itu tertutup kembali tanpa mengijinkan Indah untuk masuk kedalamnya.

Indah sudah biasa diperlakukan seperti itu. Dia memang selalu telat saat pergi ke sekolah, hampir setengah jam. Pak Sodikin yang selalu mengajar pelajaran jam pertama di hari selasa ini sudah senewen dengan sikap Indah, plus guru satu ini pun adalah guru piket. Nasib sial plus juga untuk Indah. Dengan santai Indah berjalan ke kantin sekolah untuk menikmati jam bolosnya. Duduk di dekat kantin Mamih, dia pun mulai memesan makanan.

"Mih, mie bakwan satu ya! Sama teh botolnya juga!" Indah berseru sembari membuka tasnya.

"Okeh neng, berapa sendok sambalnya?" Mamih mulai menyiapkan pesanan pembelinya, dia sudah terbiasa dengan munculnya Indah saat jam pelajaran berlangsung. Sudah menjadi hal umum baginya.

"2 aja deh, ntar kambuh lagi berabe ah." Indah mulai memainkan ponselnya, Indah memang mempunyai sakit magh. Mungkin itu kelemahannya, kenapa? karna dia adalah anak yang kejam, seluruh murid bahkan guru menakuti gadis ini saat dia beraksi menjalankan kebiasaan buruknya. Dengan kata lain dia termasuk murid pembuat onar di sekolahnya, dia adalah preman pembajak uang murid-murid SMA Tunas Jaya. Meskipun perempuan dia tidak segan dengan murid lelaki sekalipun. Karna dia punya senjata yang ampuh untuk melumpuhkan korban-korbannya.

Bicara masalah terlambat, pihak sekolah sendiri sudah menyerah kepada sikap Indah dan kebiasaan terlambatnya. Alih-alih seharusnya di drop out, tapi Indah sudah terlanjur tahu akan kelemahan sekolahnya ini. Dia mempunyai kartu AS. Sehingga membuatnya bebas terancam DO. Aib yang buruk untuk citra sekolah elite seperti Tunas Jaya, seakan membuat pukulan telak bagi pihak sekolah dengan adanya yang mengetahui rahasia yang telah mereka kunci rapat-rapat. Dan yang mengetahuinya adalah murid sekolah ini sendiri. Indah memang cerdik, dia selalu mempunyai bukti nyata dan lengkap jika ingin membicarakan masalah ini lebih lanjut.

Indah sendiri senang melakukan ini, tidak ada niat khusus. Mengganggu orang, menguak kelemahan mereka, menindas mereka, merupakan hobinya dan dia tidak peduli orang lain mau menganggap dia seperti apa.

"This is it, mie bakwan ala Mamih queen hehe" ucap Mamih seraya menghidangkan pesanan Indah.

"Hehe, eksotisnya sama sih. Mamih cuma agak gosong dikit." balas Indah seraya mengambil sendok dan garpu.

"Hah? apanya yang gosong neng?" kata Mamih sambil mengamati masakannya, tidak ada yang gosong. Lah wong mie kok gosong.

"Kulit Mamih." ucap Indah polos dan mulai memakan mie bakwannya.

"Yahh, ya ialah tiap hari deket kompor ya pasti gosong." Mamih membela diri dan meletakan teh botol disamping ponsel yang diletakan Indah di meja.

Indah tak memperdulikan ucapan Mamih, ia kelewat lapar. Dia tak pernah sarapan di rumah, karna selalu bangun siang waktu terasa sempit untuknya. Mandi pun hanya 5 menit, entah dia hanya menggosok gigi dan mencuci muka saja mungkin. Rambut sebahunya selalu ia ikat tinggi-tinggi, sehingga hanya terlihat segumpal rambut saja pada ikatannya. Ia sapukan bedak bayi di mukanya, Selain bedak tak ada lagi benda make up di meja riasnya, ia cukup cantik jika pintar merawat diri. Matanya besar dan berwarna coklat terang, ia mempunyai pipi agak tembam namun memiliki lesung pipi sebelah di pipi kirinya. Rambut yang hitam dan sedikit bergelombang membuatnya semakin menarik. Posturnya tidak tinggi namun juga tidak pendek, standar untuk ukuran remaja perempuan. Namun orangnya tidak seindah namanya, Indah Leviana Claus. Dia mempunyai Ayah seorang berkewarganegaraan asing, tepatnya warga Jerman. Tak heran kulitnya putih dan ada bercak cokelat di antara hidung dan kedua pipinya. Meskipun dia cenderung mirip Ibunya yang asli pribumi tapi dia kelihatan unik jika di bandingkan Kakak perempuannya. Cinta, Kakak Indah mirip Ayahnya yang cenderung seperti orang asing atau bule. Rambutnya pirang bergelombang, dan tinggi semampai. Cantik.

Evil Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang