*About Them (#EG Series 1)*
*BIMA*
Entah untuk keberapa kalinya pintu kamar gue kebuka gitu aja, entah keberapa kalinya juga gue tau siapa yang udah nyelonong masuk seenaknya ke kamar gue. Gue berjalan dongkol ke arah pintu masuk kamar gue, mengintip melalui celah pintu. Benarkan si bangsat itu lagi yang udah seenaknya aja masuk kamar gue.
Si bangsat yang ogah banget gue sebut abang. Gue gak tau kenapa mamah mutusin buat nikah lagi. Dari dulu dia selalu bilang dia setia banget sama papah, mana buktinya? Kenapa sekarang gue harus berbagi tempat tinggal sama 2 orang asing yang bikin gue kesel setengah mati!
Gue buka pintu kamar gue dengan sekali gebrakan keras, dan mampu membuat si bangsat terlonjak kaget. Oke mungkin kedengeran kasar gue manggil dia gitu, tapi emang dia bangsat kok. Siang molor malem begadang, begadang di tempat-tempat balapan liar atau diskotik, molor di garasi atau KAMAR gue!
Gue juga broken home tapi gak separah dia, dan kehadiran dia di hidup gue adalah suatu kesialan. Ya, apalagi melihatnya menatap gue dengan sorot meremehkan.
Dia menolehkan kepalanya untuk melihat gue, gue melihatnya balik dengan sorot tak kalah meremehkan. Gue bersandar di ambang pintu, mencoba bersikap rileks seperti dirinya. Walau hati gue berkobar.
"Udah pulang dek?" Tanyanya sok akrab, dan menekan kata dek penuh penekanan.
"Hem, lo udah molornya?" Tanya gue balik.
"Hem"
"Oh, bisa lain kali gak usah make tempat gue buat tidur?"
"Gak bisa."
Gue memandangnya sedikit gusar, tapi masih terus bertahan dalam pose rileks. Liat kan, gimana gue gak kesel sama sikapnya.
"Why?" Tanya gue kalem.
"Because your girl."
Oke, ini udah gak beres. Dia membuang mukanya ke arah depannya, ke arah figura segede gaban yang gue tempel di dinding. Figura yang berisi foto orang yang gue sayang. Itulah mengapa gue demen banget manggil dia bangsat!!!
Semenjak dia datang kesini, datang ke kehidupan gue yang baru. Semenjak itu juga foto Indah udah di pantengin sama ini orang. Dan sekarang gue udah gak tahan.
"Udah mandanginnya?" Gue berkata berat dan menatapnya tajam.
Dia menoleh lagi, berjalan dan memungut jaket serta celana jinsnya yang berserakan di lantai. Lalu berjalan santai menuju pintu, menuju tempat gue berada. Saat kami berhadapan, gue pengen banget rasanya nonjok muka nyelenehnya itu.
"Belom, gue belom mandanginnya secara real." Ucapnya biasa banget lalu pergi keluar dari kamar gue.
Gue tau sebenernya gue marah, tapi rasa khawatir itu lebih dominan. Khawatir akan kemungkinan yang terburuk.
☻☻☻
*About Him (#EG Series 2)*
*DARIN*
Jadi AsDos (Asisten Dosen) emang gak gampang. Gue gak percaya kok bisa gue jadi AsDos, mengingat kapasitas otak gue yang gak pinter-pinter banget. Berarti gue ngaku pinter gitu?
Ya ga apa-apa, otak gue emang gak bego-bego banget juga.
Seperti hari-hari sebelumnya gue harus sering-sering cari bahan materi, kalau-kalau Pak Klein sibuk dengan urusannya sendiri maka gue harus sigap mengganti beliau mengajar. Maka gue harus sebisa mungkin mempelajari materi yang lebih banyak dari materi sebelumnya.
Oh ya gue baru aja lulus D3, ia baru D3 doang dan langsung di tawarin jadi AsDos. Ya gue terima aja sambil nerusin jenjang S1 gue. Gue agak nyesel juga kenapa dulu gak langsung aja ambil S1 sekalian.
Balik lagi ke awal, jadi tempat favorit gue sekarang adalah perpus kampus. Gue jadi kutu buku banget sekarang, emang basic gue suka banget baca buku tapi sekarang beda. Gue harus baca buku yang dulu jarang banget gue baca. Sejenis buku panduan pelajaran, all of them. Jenis-jenis seperti itu biasanya gue beli dan gue pajang aja. Itu dulu.... sekarang gue harus lirik buku-buku itu. Demi tanggung jawab gue.
Gue sisir rak buku bagian "HUKUM" dengan mata gue. Mencari mana buku yang tepat dengan materi kelas semester 2. Gue akhirnya ambil 1 buku, tipis sih tapi isinya pasal semua. Gue emang agak susah paham di pasal-pasal.
Gue mencari tempat duduk, semua gak terisi penuh. Tapi gue putuskan untuk duduk di kursi paling pojok dan dekat dengan jendela. Ada seorang cewe yang lagi baca juga disitu, mukanya tertutup buku yang lumayan besar. Tanpa pikir panjang gue duduk di sebelahnya.
Gue buka lembar demi lembar buku usang nan berdebu ini, gue bersin-bersin untuk sesaat.
"Hemmmmppp hihihihihi."
Secepat kilat gue menoleh ke samping gue. Apa ini cewe ngetawain gue karena bersin-bersin.
"Hemmpppp ahaha ehhh hemmmmpp" Tawanya tertahan.
Gue menatap dia heran, dan kembali menatap barisan kalimat di buku yang gue ambil.
"Kak.. kak..."
Ya ampun, tau gini gak usah duduk disini aja kali. Cewe ini ganggu gue banget.
Cewe berambut panjang dan lurus ini menurunkan buku besarnya, menampilkan sebuah wajah yang....menarik. Matanya sipit, kulitnya putih sekali, hidungnya mungil, bibirnya menampilkan senyum miring.
Dia menatap gue antusias banget beserta senyuman miringnya yang membuat kesan iseng di wajahnya muncul. Ohh ini cewe yang waktu itu, oh astaga. Gue menatapnya datar, mata gue tiba-tiba turun melihat buku yang di biarkannya terbuka di meja.
Ya ampun, anak ini ternyata baca komik daritadi. Buku besarnya itu untuk menutupi komiknya.
"Jangan betah-betah disini ya." Bisiknya pelan.
Gue semakin bingung, cewe jepang nyasar kesini. Karena merasa aneh dengannya, gue pun bangkit berdiri. Tapi..
Ya ampun, kenapa bangkunya nempel juga di pantat gue.
"Hemmppp hahaha ehhhh hemmmpp, di bilangin juga jangan betah-betah disini. Emang mau keluar perpus bawa ekor begitu? hihihi" Katanya sambil menahan tawa dan memegangi perutnya sendiri.
Jadi, gue dikerjain? Sama bocah ini?
Gue duduk kembali, mengatur nafas untuk meredam emosi. Walau kata Bima gue manusia yang gak punya rasa emosi. Gue menoleh ke arah bocah ini, wajahnya seperti anak SMP menurut gue. Lebih pantes gue sebut bocah.
Dia mengerling menatap gue berbinar, bola matanya tampak membesar dan masih disertai senyuman aneh itu. Miring-miring gitu.
"Kenalin kak, aku Citra. Mau berteman denganku? Aku punya banyak rahasia." Katanya mengulurkan tangan, berkata pelan dan sok misterius.
Senyum miringnya membuat gue menyimpulkan satu hal : usil.
☻☻☻
Sekedar informasi aja dan sedikit trailer hehe
Bahwa EG The Series telah jadi!!! yeeee baru prolog doang #plakkk
Yg di atas itu bagian cerita yang bakal muncul nanti, untuk cerita dari awal silahkan mampir ke lapak ku. Sudah tersedia dan kuharap kalian masih setia dan mau baca kelanjutannya ;)
Inilah part terakhir dari evil girl, dan setelah ini aku bakal ngepost di cerita yang lain. Masih cerita mereka juga, dan cerita-ceritaku yang lainnya.
Terima kasih tanda bintangnya, terima kasih comentnya, terima kasih segala-galanya.
Evil Girl tamat. Saya undur diri dari cerita ini.
Wassalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Girl
Humor(COMPLETE) Dia ditakuti, dia disegani, dia dibenci. Dia keras kepala, dia pemberontak, dia tidak peduli. Sampai suatu nasib menghampirinya, dan membuatnya belajar banyak arti kehidupan yang sayangnya..tidak pernah ia pedulikan selama ini. Takdir jug...