Author Pov
“Manager Divisi Produksi, William Aska. General Manager Divisi RnD, Reynald Alamsyah. 2 Anggota keluarga lo adalah karyawan di perusahaan milik Ayah gue. Lo tinggal pilih, Mau gulung tikar? atau siap-siap naik jabatan?”
Kata-kata itu terus terngiang di kepala Mayka, kata-kata skakmat yang ampuh untuk dia agar mau memenuhi perintah Anggi. Meski dia sudah membela Indah saat kerusuhan itu, namun tetap saja dihatinya masih ada yang mengganjal. Terlebih sekarang Indah sangat kesusahan. Mencari uang di jalanan untuk ganti rugi, di jauhi oleh semua anak-anak Tunas Jaya, dan dihukum oleh Ayahnya yang tidak ada habisnya, dia ingat sekali saat jam istirahat tiba Indah hanya membeli roti dan air mineral saja. Mayka sangat tertekan dengan itu semua. Dia siap jika sekiranya Indah akan marah besar dan tidak mau mengakui dirinya sebagai teman dekatnya lagi. Untuk itu, saat ini dia putuskan untuk mengaku dan membeberkan semuanya di hadapan kedua teman dekatnya itu.
Mayka tak berani membuka kedua telapak tangannya yang menutupi wajahnya yang kini banjir air mata, dirasakannya elusan Sili di punggungnya mulai berhenti dan usapan Indah di tangannya yang sudah terlepas. Dia hanya bisa pasrah dan menangis terisak di kedua telapak tangannya, dia sangat takut.
“Tolong jelasin.” Akhirnya Indah buka suara dari heningnya situasi mencekam itu, nada dingin dan tajam itu makin membuat Mayka jadi ketar-ketir sendiri.
Perlahan dia membuka kedua telapak tangannya yang menutupi wajahnya dan perlahan mendongak ke depan. Indah menatapnya lurus-lurus meminta penjelasan, lalu dia menoleh ke arah Sili yang ada di sampingnya untuk meminta kekuatan bicara namun Sili menatapnya gusar. Ada kilat kecewa di matanya itu dan semakin membuat Mayka lemas di tempat.
Inilah sidang bagi Mayka. Dia harus selesaikan sejujur-jujurnya,.
“Anggi ngancem gue,. waktu itu dia meminta gue untuk bantuin dia ngerjain lo Ndah.” Mayka menelan ludah dan takut-takut melirik Indah yang terus menatapnya tanpa berkedip.
“Gue yang ambil copy-an file video-video lo, dan juga album itu. Hmm hiks hiks... gue gak pernah mau niat gitu Ndah sumpah! Tapi dia ngancem gue, buat gue makin putus asa saat itu juga.” Mayka kembali terisak.
“ Paman dan Kakak gue bekerja di perusahaan Anggi, dia ancem gue kalau gue gak mau bantuin dia. Dia bakalan mecat mereka Ndah, gue bingung Kakak gue baru aja 3 bulan kerja disana. Dia baru aja married, gue gak tega bikin keluarga barunya jadi susah karena di pecat gara-gara gue. Gue juga gak bakalan tega bikin Paman gue dipecat dari pekerjaannya itu, terlebih dia baru naik jabatan saat itu. Ndah.. gue tau gue jahat sama lo. Tapi saat itu pikiran gue bener-bener buntu, gue gak bisa mikir jernih. Gue.. huftt gue jahat banget Ndah sama lo. Please maafin gue Ndah, gue gak pernah ada niatan sedikitpun buat celakain lo. Gak ada, tapi ini murni karena gue di desak Ndah. Gue mohon maafin gue Ndah hueeeee.” Mayka menelengkupkan kedua tangannya depan dada dan memejamkan matanya yang banjir air mata.
Meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada Indah.
Indah memandangnya kosong, perasaannya sangat meluap-luap. Wajahnya memerah menahan amarah, tangannya pun mengepal.
“Jadi Anggi biang keladinya?” Tanyanya masih dengan suara dingin dan tajam.
“Ia Ndah ia, gue juga ngaku salah sama lo hueeee.” Jawab Mayka masih dengan posisi semula.
Indah langsung bangkit dan berjalan cepat keluar kelas dengan nafas memburu, dia tidak memperdulikan sekitar lagi saat ini. Yang dia inginkan hanya satu. Menemukan orang yang sudah membuatnya kelimpungan setengah mati akhir-akhir ini.
“Ndah!! lo mau kemana??” Teriakan Sili tak di gubrisnya, dia tetap berjalan di koridor yang mulai sepi oleh siswa-siswi.
Dia berjalan pasti ke arah parkiran sekolah. Dia yakin orang itu ada disana, karena setiap dia pulang. Bima akan menunggu Indah disana beserta Anggi. Walau pada akhirnya cewek itu pulang sendiri karena Bima ingin selalu mengikuti Indah yang akan bekerja di jalanan setiap hari, maka Anggi menyempatkan waktu menunggu Bima itu agar bisa berduaan dengan Bima meski hanya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Girl
Humor(COMPLETE) Dia ditakuti, dia disegani, dia dibenci. Dia keras kepala, dia pemberontak, dia tidak peduli. Sampai suatu nasib menghampirinya, dan membuatnya belajar banyak arti kehidupan yang sayangnya..tidak pernah ia pedulikan selama ini. Takdir jug...