" Ndah gue ada perlu sama lo." tiba-tiba Darin si cowo kalem tapi menghanyutkan ini sudah berdiri di samping meja kantin Indah dan teman-temannya.
"Perlu apa?" jawab Indah sambil mengunyah keripik singkongnya.
"Gak disini, kita bicara dulu sebentar." ucap Darin tanpa mengalihkan pandangannya dari Indah.
"Oh, mau ngomong ya ngomong aja. Anggap aja mereka berdua lebah." Indah mengalihkan pandangannya ke Darin.
"Sayangnya mereka bukan lebah." jawab Darin simple.
Kedua lebah itu cekikikan senang, mendapati wajah Indah yang berubah jadi bete. Gara-gara berhadapan sama si gunung es Darin.
"Heh, lo pada beli es krim dulu sana. Jangan balik lagi." usir Indah dengan ketus pada Sili dan Mayka.
"Siap nyonya, duitnya mana?" Sili bangkit diikuti Mayka dan minta duit sama Indah.
"Nih." Darin memberikan uang sepuluh ribu di tangan Sili.
"Eh, Rin gue gak minta sama lo kok." Sili gak enak dikasih duit sama cowo ganteng.
"Udah ambil aja, gak usah pura-pura jaim segala. Sana, hush hush." Indah segera menyingkirkan mereka berdua.
Setelah mereka berdua pergi, Darin duduk di depan Indah. Tapi saat Darin hendak bicara tiba-tiba muncul si pembuat onar Bima yang datang dengan napas yang memburu.
"Jangan dengerin kata-kata dia Ndah!" ucap Bima begitu tiba sambil membukukan badannya memegangi lutut. Kecapean kayaknya.
"Apa sih lo? Orang si Darin belom ngomong apa-apa juga." jawab Indah heran.
"Hah? Bagus kalo gitu. Ayo ikut gue." Bima langsung menegakan badannya dan meraih tangan Indah. Tapi tangan Indah yang bebas dicekal juga oleh Darin menahannya untuk tidak pergi.
"Gue yang punya urusan sama dia duluan." Darin berdiri dari duduknya, tetap dengan menahan tangan Indah. Dan menatap lurus-lurus Bima. Seisi kantin riuh menyaksikan adegan tarik tambang itu dan menghentikan aktifitas makan siang mereka sementara.
"Eh eh ini ngapain tangan gue ditarik-tarik?" Indah yang bingung ada apa gerangan pada kedua cowo ini, mencoba melepaskan tangannya sekuat tenaga. Namun tenaga cowo emang ditakdirkan lebih besar dibanding tenaga cewe. Apalagi 2x lipat begini, ditahan oleh dua cowo.
"Diem!!" Darin dan Bima menjawab bersama.
Riuh tepuk tangan penonton melihat mereka, ada juga yang bersiul-siul. Karna baru kali ini sang preman cewe ini di taklukan.
Indah tidak terima dibentak oleh dua cowo ini. Indah semakin berontak dalam usahanya melepaskan diri.
"Jadi cewe gue Ndah, mulai sekarang." Darin mengucapkan kalimat itu dengan tegas, lugas, dan tajam.
Indah yang tadinya berontak langsung berhenti beraksi dan melongo tidak percaya. Sementara Darin dan Indah bertatapan untuk mencari jawaban masing-masing. Bima memanfaatkan kesempatan itu dengan melepaskan tangan Darin dari tangan Indah dengan paksa, dan lari membawa Indah yang masih melongo itu menjauhi Darin yang kaget dengan aksi Bima tersebut.
Penonton sudah dipastikan melongo juga dengan air ludah yang sudah membanjiri seisi kantin, tepatnya murid-murid cewe yang selama ini mamuja Darin. Mupeng banget liat adegan barusan.
Bima terus berlari dan berhenti di halaman belakang sekolah yang berupa area kosong dan hanya ada lapangan Volley tidak terpakai. Menarik cewe itu dibalik pepohonan tak jauh dari lapangan volley, Bima kembali ngos-ngosan, sudah 2 kali dia berlari hari ini hanya untuk cewe bengis dihadapannya ini? Oh sungguh tidak bisa dipercaya. Batin Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Girl
Humor(COMPLETE) Dia ditakuti, dia disegani, dia dibenci. Dia keras kepala, dia pemberontak, dia tidak peduli. Sampai suatu nasib menghampirinya, dan membuatnya belajar banyak arti kehidupan yang sayangnya..tidak pernah ia pedulikan selama ini. Takdir jug...