Author Pov
Mayka duduk gelisah di ranjang UKS, dia sudah tau semuanya. Karena teriakan orang-orang diluar sana menyebutkan nama Indah penuh kebencian dan kemenangan. Dan informasi anak-anak PMR yang bertugas memberi tahu Mayka, mereka pun tak segan mengunci pintu UKS karena takut massa akan mencari Mayka juga. Pasti mereka akan mencari ke seluruh penjuru sekolah, semua bisa saja terjadi kan, namanya juga nyari buronan kelas kakap.
Mayka mengeluarkan ponsel dari sakunya, dan tanpa memikirkan pulsa yang sebenarnya sekarat dia langsung menghubungi Indah. Khawatir bukan main saat ini hatinya, kedua sahabatnya diluar sana. Terlebih Indah yang menjadi target utama. Perasaan bersalah itu muncul tatkala dia ke UKS hanya sendirian, Dia hanya sedang pusing. Ya, dia pusing memikirkan sesuatu.
Tut tut tut tut.....
“Hallo?” Sahut suara di seberang sana.
“Ndah! Lo gimana? di mana sekarang? lo gapapa kan? Sili mana Sili?” Rentetan pertanyaan meluncur dari bibir Mayka.
“Satu-satu kali!”
“Oke, lo gimana sekarang?”
“Gak gimana-gimana May.”
“Di mana sekarang?”
“Gudang, gue ngumpet disini. Huft”
“Tapi lo gapapa kan?”
“Gak, bawel deh! lo ngapain itu? orang lain sibuk, lo malah enak-enakan di ranjang!”
Mayka menelan ludah mendengarnya, betul dia enak sendiri disini.“Ehmm gue kan pusing, lo tahu tadi.” Jawabnya mencoba membela diri.
“Ya ya ya, Astaga!!!”
“Kenapa lo?”
“Bukannya pertanyaan lo ada 4 barusan?”
“Eh? emang ia? lo detail bener Ndah. Gue lupa malah, tadi emang pertanyaan gue apaan?” Tanya Mayka polos, keluar sudah sifat polosnya.
“Ihhh, Sili loh Sili!” Ucap Indah di seberang sana gemas.
“Ohh, ia dia kenapa Ndah?” Tanya Mayka lagi, kedua siswi PMR yang sedang bertugas saat itu memandang Mayka kepo. Mayka balas menatap mereka, lalu menurunkan ponselnya dan bertanya kepada mereka.
“Eh emang tadi gue nanya apa? Lo berdua masih inget kagak?” Ucap Mayka serius.
“Hmmm, Sili mana Sili?” Sahut seorang siswi itu mengikuti nada bicara Mayka.
“Ohhh.” Kata Mayka, lalu dengan gerakan santai dia menempelkan benda itu lagi ke telinganya.
“Sili mana Sili?” Tanyanya mengikuti nada yang siswi itu lakukan, padahal trend itu dia yang ciptakan sendiri.
“Nah itu! Dia lawan semua anak sendirian May, gimana dong gimana?” Suara Indah berubah panik.
“Ampun Indah! kenapa lo tinggal sih? Dia walaupun jago taekwondo tetep aja mabok di lawan anak 1 sekolah!!!” Mayka histeris dan khawatir sekali.
“Bego, mana mungkin juga gue tinggal sendiri. Tadi dia ditahan sendiri, gue disuruh kabur sama dia. Kebayang gak sih kalau gue di kejar-kejar serombongan banteng buas?”
“Ya tapi kan...Duhh.”
“Gue jahat ya? sorry gue emang jahat. Gue baru engeh barusan pas lo nelpon gue, saking paniknya gue seharian ini.” Suara Indah mulai melemah.
“Udahlah, lo tetep aja disana. Gue bakal nyusul Sili dan nge-cover lo.”
“Sorry May sorry, kal....tut tut tut tut.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Girl
Humor(COMPLETE) Dia ditakuti, dia disegani, dia dibenci. Dia keras kepala, dia pemberontak, dia tidak peduli. Sampai suatu nasib menghampirinya, dan membuatnya belajar banyak arti kehidupan yang sayangnya..tidak pernah ia pedulikan selama ini. Takdir jug...