Darin mematung di depan pagar rumah bercat hijau berhiaskan tanaman asri di sekitar halamannya, seakan menjadi background sempurna untuk seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam rumah. Dia memakai kaus berlengan panjang berwarna kuning muda polos dan rok cokelat tua selutut, tas selempang hello kity mini, sepatu hak tinggi sekitar 2 cm, rambut terurai, serta make up natural. Siapa nih?
Lalu saat dia berjalan ke arah Darin, tiba-tiba cewe manis ini hampir terjungkal sempurna jika saja temannya terlambat menangkapnya terjun bebas ke tanah. Darin yang sesaat terpana langsung tertawa terbahak-bahak.
" Ahahahaha." Tawa Darin pecah, sampai-sampai dia memegangi perutnya.
"Hei, gue belom pernah diketawain seenak gitu!" Hardik Indah setibanya di depan Darin. Di kawal oleh kedua temannya, Indah butuh perjuangan keras untuk bisa sampai ke depan rumah dari kamar Mayka, maka kedua sahabatnya ini mau tak mau harus mengawalnya."Ehemmm. Sory." Darin berhenti tertawa dan memandangi Indah dari atas sampai bawah.
"Maaf Rin, kalau Indah nanti masih keliatan nyablak. Kita belum sempet latih dia soalnya. Waktunya sempit." Ucap Mayka.
"Emang siapa yang suruh dia jadi berubah kayak gini? Gue gak nyuruh. Yang penting gue bawa cewe ke rumah." Ucap Darin beralih ke Mayka.
"Gue inisiatif tau, gue nyadar kok gue cewe aneh. Makanya gue berubah demi lo." Jawab Indah.
Darin hanya tersenyum tipis menanggapinya."Oke semua, mending lo berdua cabut sekarang. Biar si Indah gak kesiksa lama gitu pake high heels hehe." Tutur Sili prihatin.
Darin balik badan dan menaiki motor besarnya. Indah pun mengikuti Darin dan menaiki motornya, tapi langkahnya terhenti seketika.
"Lo orang kaya gak punya mobil?" Tanya Indah pada Darin.
"Punya." jawab Darin sembari memakai helmnya.
Sadar Indah tak kunjung naik motornya, Darin menoleh. Dan mendapati Indah sedang memegangi roknya dan menatapnya minta tolong.
"Huft, udah gue bilang gak perlu gini segala." Ucap Darin dan membuka jaketnya.
Dia serahkan jaketnya kepada Indah, sementara dua sahabatnya cekikikan geli melihat mereka. Apalagi melihat tampang Indah yang bloon sekali, bingung mesti gimana naik motor pake rok selutut?"Acieeee, prikitiw." Seru Sili dan Mayka bersamaan.
Indah menatap kedua sobatnya dengan tatapan tajam seolah memerintahkannya untuk diam. Terpaksa dia ambil jaket Darin dan mengikatkannya di pinggang. Lalu dia duduk menyamping sempurna di Jok motor Darin.
"Buset, gue kayak ibu-ibu pergi ke pasar aja. Pake daster naik motor terus gini nih duduknya." Omel Indah kasak-kusuk mencari posisi wenak.
"Masa depan lo juga jadi ibu-ibu, makanya belajar mulai dari sekarang." Cela Sili sambil meringis geli.
"Masa depan gue jadi direktur perusahaan tambang minyak tau." Jawab Indah yakin.
"Mana ada direktur tukang malak." Ucap Mayka menimpali ucapan Indah.
"Ahahahaha" Sili dan Mayka tertawa bersama.
"Grrrrrrr,.." Indah sudah akan meloncat dari motor tapi urung karena Darin dengan cepat mencekal tubuh Indah.
"Bisa kita mulai perjalanannya? lo bisa urusin sobat lo besok-besok." Bisik Darin dengan mata setajam silet.
"Ya, ya yokkk kita jalan. Bismillah..." Indah nyerah aja deh sama Darin. Cowo ini bener-bener hebat bikin suhu udara jadi kayak di kutub selatan.Mereka berdua pun akhirnya pergi disertai tawa Sili dan Mayka yang masih saja berbunyi.
Berdua mereka lalui perjalanan yang cukup memakan waktu lama, rumah si Darin jauh amat sih. Gue pegel juga nih lama-lama. Indah membatin. Lalu tak lama Darin mempercepat laju motornya karena gerimis datang tanpa di undang.
"Pegangan Ndah! Gue cepetin nih, rumah gue bentar lagi nyampe." Teriak Darin.
"Hah? Jangan kenceng-kenceng dong Rin." Balas Indah meneriakinya.Lalu dia berpegangan pada pinggiran motor erat-erat.
"Gerimisnya keburu gede, jangan salahin gue kalo lo ntar ada di aspal." Teriak Darin lagi dan menggas motornya lebih kencang.
Indah sontak kaget dan sempat terhuyung ke belakang. Mau tak mau dia segera memeluk cowo itu erat. Dia masih pengen hidup, kan gak lucu nanti dia nyium aspal dalam keadaan ready to look sweet seperti ini.
Dan hujan benar-benar datang keroyokan. Indah semakin nempel aja di punggung Darin untuk melindungi diri agar tidak terlalu basah kuyup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Girl
Humor(COMPLETE) Dia ditakuti, dia disegani, dia dibenci. Dia keras kepala, dia pemberontak, dia tidak peduli. Sampai suatu nasib menghampirinya, dan membuatnya belajar banyak arti kehidupan yang sayangnya..tidak pernah ia pedulikan selama ini. Takdir jug...