Indah Pov
Genap 3 minggu batas yang diberikan Ayah ke gue sudah habis, batas untuk menentukan gue jadi atau tidak pergi ke German. Dan hasilnya adalah nol. Dari awal pun gue gak ekspetasi banyak bahwa gue bakal bisa menyelesaikan masalah gue, terang aja hasil dari kerja di jalanan gak akan mampu buat lunasin semua hutang gue 1 sekolah. Itu mustahil!
Tapi rasa optimis harus selalu ada kan? berusaha itu pasti walau hasilnya gak berhasil tapi gue senang. Banyak pelajaran yang gue dapet dari kejadian ini. Gue gak pernah menyesal udah kenal sama semua orang yang dekat sama gue sekarang. Bahkan musuh-musuh gue sekali pun. Mereka membawa masing-masing hikmah berharga buat gue dengan cara yang berbeda-beda. Gue bersyukur atas itu semua.
3 hari lagi, 3 hari lagi gue bertolak ke German. Dan jujur hanya Bima yang tau bahwa gue bakal ke German. Tapi kayaknya dia lupa sama keberangkatan gue ke sana. Gue harap gitu, gue gak mau semua tau. Gue terlalu takut berpisah sama mereka semua.
Terlebih keluarga gue. Gue masih gak yakin tinggal sama Grandma disana, keluarga kecil ini yang mengerti gue dari hal kecil sampe besar. Hey, itu memang gunanya keluarga kan? Saling mengerti satu sama lain.
Satu lagi, jawaban gue atas pengakuan Bima terhadap gue. Emang itu cowo sering bikin jantung gue bocor. Hmm sebenarnya gue masih bingung, gue tau degup jantung yang gak beraturan saat gue dekat sama Bima itu artinya suka? kata orang sih gitu. Terus kata buku yang dikasih Darin juga gitu (7 kiat menjadi cewek idaman) Yah akhirnya gue baca buku itu juga -___-
Bukan apa, penasaran aja gitu. Walau gue baru sadar, hubungannya apa kiat menjadi cewek idaman ke tanda-tanda jatuh cinta? Gak nyambung kan itu buku!
Mungkin itu semacam spesial bonus track. Mungkin.
Tapi gue berterima kasih sama Darin, emang bener itu buku bermanfaat buat gue. Jadi gue mengerti, Bahwa gue ada hati sama Bima.
Tapi woy gue masih ragu, puzzle cinta itu belum tersusun sempurna. bah
Jadi intinya, gue belum siap jawab pertanyaan Bima. Meski waktu sudah limited sekali, 3 hari. Tetap aja, rasa cinta itu belum sepenuhnya yakin hinggap di hati gue untuk Bima.
Masih ada waktu untuk lebih memperbaiki diri lagi, sesingkat itu tapi gue harus buat sesuatu yang bisa bikin orang selalu ingat sama gue. Ingat tentang keburukan gue yang pengen banget gue hapus sama kebaikan gue.
Ayo buat waktu 3 hari ini sempurna!!
Untuk dikenang.....☻☻☻
“Bim?” Gue menyadarkan Bima yang tengah sibuk konsentrasi dengan uang recehnya, wajah rupawannya sekarang cemong.
Gue menahan tawa melihatnya seperti itu, jarang-jarang liat cowok sombong cemong-cemong kan? Nih nih ada bukti konkretnya. Lucu deh, wajah belagunya hilang sudah. Bergantikan dengan wajah polos nan cemong.
“Hmm?” Gumamnya tanpa menoleh.
Hari ini penghasilan sepertinya terkumpul banyak seperti hari-hari sebelumnya semenjak sahabat-sahabat gue sama geng Bima cs ikutan kerja. Kami melepas penat di warung biasa gue sama Dodit makan.
Dodit sibuk membenarkan kemoceng yang sudah tak berbentuk lagi, bulu-bulunya itu loh keluar kian kemari gak jelas. Mayka, Aldo, Hazam, dan Bima yang serius menghitung uang. Sili dan Aldi yang menghitung uang juga judulnya, tapi saling senggol-senggolan.
Gue menatap mereka berdua maklum. Roman picisan sekali mereka. Tapi inilah strategi pertama gue, tentang mereka berdua.
Gue berbisik pelan di telinga Bima. Bima menghentikan aktivitas menghitungnya dan menoleh ke arah Sili dan Aldi. Lalu dia meringis jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Girl
Humor(COMPLETE) Dia ditakuti, dia disegani, dia dibenci. Dia keras kepala, dia pemberontak, dia tidak peduli. Sampai suatu nasib menghampirinya, dan membuatnya belajar banyak arti kehidupan yang sayangnya..tidak pernah ia pedulikan selama ini. Takdir jug...