es-en-em

1.7K 221 81
                                    

kamis, 22 februari 2018
08.20 am.
at your classroom.

sebagian besar dari penghuni kelasmu, masang tampang kecewa setelah ngeliat barisan seratus lima puluh nama yang akhirnya dipajang di website sekolah setelah delay dua puluh menit.

tapi kekecewaan mereka nggak kamu rasain,

karena syukurnya, namamu ternyata berhasil ikut terpajang diantara jejeran seratus empat puluh sembilan nama peserta didik kelas dua belas mipa lainnya.

"heh, pnomor delapan puluh tujuh!" jihoon teriak dari bangkunya. ngucapin nomor barisan dimana nama kamu dipajang.

"iyaaa, udah liat kaleeeee!" bales kamu. sambil nunjukin ponsel kamu yang lagi nampilin nama kamu diantara nama-nama peserta didik lainnya.

seratus lima puluh siswa-siswi kelas dua belas mipa yang namanya dipajang tadi, adalah setengah dari seluruh siswa-siswi kelas dua belas mipa yang ada.

mereka, termasuk kamu, ada di peringkat seratus lima puluh teratas dari tiga ratus totalnya. dan nama itu dipajang, buat nunjukin siapa-siapa aja yang berhak daftarin dirinya ke universitas negeri, pake jalur snmptn.

dan luckyly, usaha keras kamu selama lima semester ke belakang ternyata berhasil buat bawa kamu jadi peserta snmptn.

yang artinya, satu langkah menuju masa depanmu berhasil kamu lewatin dengan mulus.

iya, masih ada langkah-langkah berikutnya: milih jurusan yang tepat dan berdoa supaya kamu berhasil bersaing sama ratusan atau mungkin ribuan peserta snmptn lainnya.

"cieee, selamat yaaa!" jihoon yang entah sejak kapan udah gantiin posisi hana di sampingmu, ngusak rambut kamu gemes.

buat yang kepo jihoon gimana snmptn-nya, doi emang sejak awal udah optimis gaakan masuk list seratus lima puluh besar.

ya, tau sendiri pacarmu itu kerjaannya dispen tiap hari. lagian sans banget lah anaknya. doi udah punya berbagai macem piagam dan piala yang bisa dia pake buat masuk univ nanti.

dan katanya sih, ada universitas swasta ternama yang udah nanya-nanya ke pihak sekolah soal jihoon. katanya mau ngebiayain kuliahnya jihoon disana asalkan doi mau kerja di perusahaan mereka setelah lulus.

yaaa, doain aja universitas sama jihoonnya saling cocok :)))

kamu senyam-senyum sambil ngeliat lagi nama-nama di list yang lagi ditampilin di handphone kamu. pengennya sambil nyenderan ke jihoon, tapi takut ditampol soalnya ini masih di kelas dan bentar lagi pasti ada guru.

tapi senyum kamu luntur begitu sadar, banyak temen-temen seperjuanganmu ternyata nggak ikut lolos masuk seratus lima puluh besar.



"yang dapet snm mah, beda yaaa."

"dapet mukjizat dari Tuhan, pake yang beneeer."

"gak mukjizat kali, ditolongin pacarnya itu maaaah."




kamu ngelirik ke belakang, ke temen2mu yang abis nyindirin kamu tadi.

iyalah, kamu yakin itu ditujuin buat kamu. jelas.

mereka pasti begitu karena mereka tau nilai rapot semester lima kamu yang kemarin, nggak masuk sepuluh besar di kelas.

tapi kan rapot kamu semester2 sebelumnya?  mereka nggak tau.

mungkin karena itu, mereka2 yang rapotnya emang ada di ranking di atasmu semester lima kemarin, nyinyirin kamu yang kesenengan dapet snm.




kamu sih fine, kamu kalo jadi mereka, juga pasti nyindir kayak mereka.

tapi jihoon, kayaknya panas karena nama dia ikut dibawa-bawa.

[C] i. chocolatte; wooziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang