Saat Alan terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia langsung mencari keberadaan sosok kecil nan hangat yang semalaman berada di pelukannya. Namun apa yang dicarinya tidak berada ditempat seharusnya dia berada. Sisi tempat tidur yang ditempati gadis itu sudah berasa dingin.
Dia pun bangun dengan mengerang kesal. Dia ditinggalkan begitu saja oleh gadis kecil-nya. Padahal dia berniat untuk melihat wajah bangun tidur gadisnya lagi.
Dia melihat keselilingnya namun tetap tidak menemukan gadis yang dicarinya. Dia pun melangkahkan kakinya menuju ruang serbaguna. Dan hasilnya tetap sama. Gadis itu tidak berada di rumahnya.
Karena kesal diapun menyisir rambutnya dengan kasar. Saat dia mengarahkan kepalanya ke meja dia melihat sticky note tertempel disana.
"Alan, aku akan berangkat bekerja karena aku sudah terlambat. Nanti kalau kamu meninggalkan rumah kamu dapat meletakkan kunci di bawah pot depan pintu. Aku akan sangat berterimakasih apabila kau melakukannya.
Semoga harimu menyenangkan ^^
Alice"
"Sialan, dia terbangun sebelum aku bangun. Tidak biasanya aku tidur begitu nyenyak seperti tadi hingga tidak sadar gadis kecil ku telah lepas dari pelukanku."
"Shit Alan, jangan terlalu berlebihan gadis kecilmu –yang mana gadisku juga- hanya pergi untuk bekerja jangan lebay,please" Balas Leo melalui mindlinknya.
"Tapi Leo, aku belum puas memandanginya. Awalnya aku berniat bangun lebih duluan supaya bisa memandangi wajah imutnya itu sampai pagi. Dan dengan tak terduga, aku malah ketiduran sampai siang begini."
"Aku paham Alan, tidak biasanya kita tidur senyenyak itu. selama 20 tahun memang kita tidak pernah bisa tidur nyenyak. Sebegitu besarnya kah pengaruh Alice pada kita Alan?"
"Aku juga tidak mengerti Leo, rasanya tidurku begitu nyenyak tanpa ada pikiran-pikiran yang menggangguku selama ini. Ini adalah tidurku yang paling berkualitas selama 20 tahun ini."
"Ya sudah, berhenti bersungut-sungut seperti anak kecil. Ayo mulai aktivitasmu kembali, kemudia kita temui lagi Alice ditempat kerjanya. Kita harus waspada pada lelaki brengsek yang tadi malam memeluknya."
"Ah! Sial aku hampir melupakannya. Tapi, alasan apa lagi yang akan kita pakai untuk menemui Alice. Tadi malam rasanya kita hanya dibutakan amarah hingga Alice tidak menolak. Tapi aku yakin kali ini dia akan menolak."
"Sialan Alan! Pikirkan sendiri. Aku tidak suka berpikir. Aku lebih suka menggunakan ototku daripada otakku." Setelah berkata seperti itu Leo memutuskan mindlinknya.
"Dasar serigala tidak berguna! Alasan. Alasan. Alasan. Apa yang akan ku jadikan? Aku tidak pernah membuat alasan. Apalagi pada wanita. Sial! Ini lebih memusingkan daripada sebuah soal kalkulus."
Alan mondar-mandir dirumah Alice yang kecil sambil memikirkan alasan yang sekiranya masuk akal. Ketika itu dia melihat sticky note yang masih menempel pada meja. Dan diapun tersenyum licik-tapi tetap tampan-.
------------------------------------------<<>>---------------------------------------
Di lain tempat.
Alice terlihat tergopoh-gopoh menuju minimarket persimpangan kota New York. Yap. Pada pagi hari sampai siang hari dia akan menjaga minimarket tersebut. Dan kemudian dari sore sampai malam dia akan berada di café milik Travis.
Dan untungnya dia tidak terlambat kali ini. Karena pemilik minimarket ini tergolong orang yang cukup galak. Apalagi kepada Alice yang berwajah Asia. Entahlah. Mungkin bosnya itu memliki trauma dengan orang yang berwajah Asia. Dia tidak pernah tau. Karena dia tidak pernah berbicara selain keperluan minimarket.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
مستذئبAlice tidak mengetahui bahwa anjing yang ditolongnya adalah seekor werewolf! Dirinya menemukan anjing -werewolf- itu terluka dijalan dan langsung menolongnya. Setelah beberapa waktu anjing itu tinggal dirumah Alice tiba-tiba dia menghilang. Setelah...