satu

8K 714 90
                                    

Cuaca sekarang ini terasa sangat dingin bagi seorang gadis yang berjalan pulang menuju kost kecilnya dipinggiran New York.

Berulang kali dia mencoba berbagai cara untuk menghangatkan badannya namun hasilnya nihil. Badannya tetap terasa membeku. Dia pun mempercepat langkah kecilnya agar dirinya lekas sampai di rumahnya.

Saat dirinya berada di daerah yang sepi, dia mendengar suara ringisan kecil di gang sempit di daerah itu. Lama kelamaan suara itu terdengar lebih nyaring. Dirinya pun mencoba untuk mendekati asal suara tersebut.

Dengan modal nekat, dia terus memasuki gang sempit itu tanpa memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri.

Dan setelah memasuki gang sempit itu, betapa terkejutnya dia saat melihat seekor anjing yang bisa dibilang tidak kecil tapi masih sanggup dia gendong tergeletak dengan badan penuh luka di gang sempit itu.

"Anjing malang. Kenapa bisa kau menjadi terluka seperti ini?" gumamnya sambil perlahan-lahan mengangkat badan si anjing kepangkuannya.

"Sepertinya kamu tidak mempunyai pemilik," katanya setelah memeriksa leher si anjing dan tidak menemukan kalung yang menjadi penanda si anjing tersebut.

Dia pun mencoba menggendong badan si anjing dengan sedikit kewalahan. "Baiklah, sepertinya tidak ada pilihan lain. Selain sudah hampir tengah malam dan cuaca sedang sangat dingin-dinginnya aku tidak mungkin mengantarmu keklinik hewan, karena jaraknya lumayan jauh, jadi sekarang kita pulang kerumah ku saja ya anjing manis," dia berbicara seolah si anjing mengerti.

"Bertahanlah sebentar anjing manis" katanya sambil tersenyum setelah melihat mata si anjing yang terbuka sedikit.

-----

Si gadis atau yang biasa dipanggil Alice nampak tergopoh-gopoh memasuki kost nya. Meski tergopoh-gopoh Alice tidak mengeluh, dia malah selalu tersenyum saat si anjing mencoba untuk melihat sang penolong.

"Nah kita sudah sampai anjing manis." Diapun mencoba menurunkan si anjing dengan perlahan ke kasurnya agar tidak terlalu menyakiti tubuh penuh luka si anjing. "Sebenarnya apa yang terjadi padamu sampai kamu jadi seperti ini."

Dia tidak memedulikan kemungkinan kasurnya kotor karena darah si anjing. Yang terpenting dipikirannya saat ini adalah bagaimana caranya untuk menyelamatkan si anjing. Dia pun mengambil peralatan p3k nya dan membawanya ke kamarnya.

Rumah nya tak luas ataupun lebar. Malah kamarnya bisa disebut kecil karena ruangannya hanya terdiri dari kamar sempit, dapur kecil, serta ruangan serbaguna. Ruangan serbaguna itu bisa dijadikan untuk menerima tamu maupun untuk ruang makan. Jadi Alice memberi nama ruangan itu menjadi ruangan serbaguna.

Alice pun mempersiapkan alat-alat yang akan digunakannya untuk mengobati si anjing. Tidak lupa sebotol alkohol untuk membersihkan lukanya. Dia bersyukur peralatan p3k nya masih lengkap karena selama ini dia tidak pernah terluka.

Pertama-tama Alice membersihkan tubuh anjing yang kotor karena terbaring ditanah menggunakan air. Selanjutnya dia membersihkan luka si anjing menggunakan alkohol. Terdengar geraman pelan dari si anjing tapi tidak membuat takut Alice. Dia terlalu fokus untuk membersihkan lukanya.

"Tahan sedikit lagi ya manis, luka mu cukup banyak." Dia terus mengatakan anjing itu manis. Padahal dilihat dari segi manapun anjing itu tidak memiliki suatu hal yang dapat dikatakan manis. Tapi tidak dengan Alice, menurutnya semua hewan itu manis.

Si anjing nampak tak banyak bergerak. Mungkin luka ditubuhnya memang parah. Si anjing nampak memperhatikan dengan intens Alice yang membersihkan lukanya. Entahlah, tatapan anjing itu sangat tajam, tidak seperti anjing biasanya. Namun tetap, Alice terlalu fokus sampai melewatkan hal itu.

"Akhirnya selesai," kata Alice sambil tersenyum manis kepada si anjing. "Maafkan aku, sepertinya sangat sakit melihat kamu tidak bergerak sedikitpun. Tapi aku yakin sebentar lagi pasti sembuh."

"Aku tidak mempunyai makanan untuk anjing, dan tengah malam ini petshop sudah tutup semua. Mungkin kamu suka daging? aku mempunyai sedikit daging, kalau kamu lapar kamu bisa makan disini ya," serunya sambil mengambil sepotong daging di dalam kulkas lalu meletakkannya di mangkuk kecil dibawah meja.

"Karena kamu tidur dikasurku aku akan tidur diruang serbaguna. Jangan khawatir, aku sudah biasa tidur disana, jadi kamu tidur dengan nyenyak ya supaya kamu cepat sembuh," ujarnya seraya memasangkan selimut ketubuh si anjing.

"Selamat malam,manis" sambil mengecup kening si anjing.

Alice pun mempersiapkan alas tidurnya di ruang serbagunanya dan mencoba untuk tidur.

-----

catatan:

gimana?gimana?gimana?

ditunggu kritik dan sarannya kawan XD kritik dan saran kalian sangat berharga bagi aku loh. hehe

salam sayang:*

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang