Happy reading everybody♡
----
Bajunya kusut. Wajahnya kusut. Rambutnya kusut. Semuanya terlihat kusut.
Bagaimana tidak, 72 jam nonstop Alan bekerja memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak buahnya selama dirinya menghilang.
Dia cukup kesal dengan betanya. Si Jonas. Betanya seperti acuh tidak acuh terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Dia seperti tidak peduli dengan masa depan packnya.
Tapi Alan tidak bisa terlalu marah dengan Jonas karena dia cukup prihatin dengan keadaan hati betanya tersebut. Jonas baru saja mendapatkan matenya, namun takdir berkata lain. Matenya yang cantik dan anggun harus mati diikarenakan suatu pertempuran. Jonas terlambat datang karena dirinya tidak mendapatkan berita pertempuran itu dengan cepat oleh sebab dirinya berada di pack yang berbeda dengan matenya tersebut. Saat Jonas tiba dilokasi pertempuran dia sudah dihadapkan dengan jasad matenya yang terkoyak-koyak.
Oleh sebab itu Alan tidak terlalu mempersalahkan hasil kerja Jonas yang berantakan. Namun dia tidak dapat menyembunyikan rasa kesalnya, karena bagaimanapun juga betapa sedihnya Jonas dia harus menyelesaikan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya karena nasib pack berada ditangannya selama sang Alpha tidak berada didalam pack,pikir Alan. Alan pun hanya bisa menghembuskan nafas dan mengacak-ngacak rambutnya kesal karena pekerjaan yang tidak ada habisnya. Ditambah dirinya sudah sangat merindukan gadis mungilnya yang berada sendirian di dalam rumah kecilnya. Maka dari itu dia rela tidak tidur 3 hari demi membereskan kekacauan yang tanpa sengaja dilakukannya. Dirinya bisa saja berlama-lama mengerjakan kekacauan itu, tapi itu membuat dirinya harus tetap berada didalam pack dan tidak boleh keluar dalam kawasan pack. Dia kerja gila-gilaan sehingga membuat para anggota packnya khawatir. Namun, apalah daya mereka yang tidak berani menegur sang alpha, karena sekarang alpha terlihat siap kapan saja untuk meledak. Dan ledakan sang alpha adalah hal yang sangat ditakuti oleh anggota packnya.
Pada hari kedua “Kerja Gila-Gilaan” Alan, dia telah menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan untuk packnya. Dan dia tengah menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang berada di luar pack. Contohnya saja masalah yang terjadi dibeberapa perusahaannya yang ada di New York, London, serta beberapa perusahaan yang berada di kawasan Asia. Pekerjaan itu tidak terlalu mengurus tenaga karena perusahaan itu adalah pekerjaan ‘sampingan’ baginya, serta disetiap negara telah ditunjuk beberapa orang kepercayaannya yang telah diseleksi oleh Alan dengan ketat. Dan sekarang pekerjaannya hanya menandatangi berkas yang menggunung minta ditanda tangani oleh dirinya.
-----
Alan berjalan ke balkon yang berada di samping ruang kerjanya. Tangan kanannya memegang mug yang berisi kan kopi. Ini adalah hari ketiga dirinya berada di packnya serta hari ketiganya berada jauh dari Alice.
Alan merasa hatinya serasa hampa. sesak. Didalam hatinya dia sangat ingin menemui Alice. Namun apalah dayanya, dia mempunyai kewajiban yang harus dipenuhinya.
Baru pertama kali dia merasakan perasaan seperti ini. Seumur hidupnya, dia tidak pernah merasakan perasaan rindu seperti ini. Memang banyak dia bermain dengan wanita-wanita yang mendekatinya. Tapi itu semua hanya ditanggapinya dengan dingin. Tidak ada yang pernah membuat perasaannya sampai seperti ini. Bahkan, model yang rupawan bak bidadari pun dia lupakan wajahnya karena dia tidak tertarik.
Dia memang tidak tertarik dengan perempuan. Bahkan seorang mate. Dia memang sering mendengar dari para sahabatnya bagaimana bahagianya apabila seorang werewolf menemukan matenya. Namun, Alan hanya menanggapinya dengan ber’oh’ ria.
Karena ketidak tertarikan Alan pada wanita, membuat sahabat-sahabatnya khawatir. Apakah Alan masih normal atau memang sudah meyimpang. Sahabat-sahabatnya pun yang merasa khawatir mencoba menolong Alan dengan membuatnya menghadiri pertemuan dengan wanita-wanita cantik. Hingga hang out di diskotik.Tapi mereka harus menelan rasa kecewa. Karena Alan sama sekali tidak tertarik pada semua wanita tersebut. Bagaimana pun usaha para wanita tersebut merayu dan menggoda Alan tidak menanggapinya. Dia hanya menatap dingin pada wanita tersebut kemudian pulang setelah meneguk segelas vodka. Begitulah kebiasaan Alan hingga teman-temannya pun menyerah.
Alan malah merasa santai. Dia tidak merasa khawatir apabila dirinya tidak mendapatkan mate suatu hari nanti. Dia merasa tidak membutuhkan seorang mate. Karena tanpa mate pun dia dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
Namun, pemikirannya berubah saat dirinya bertemu dengan Alice. Dia merasa berpisah dengan Alice selama 3 hari hampir membuatnya menderita. Dia merasa dia tidak dapat hidup apabila tidak ada Alice dalam hidupnya.
Alan yang menyadari pemikirannya berubah hanya dapat tersenyum simpul. Tidak dapat memungkiri bahwa pengaruh kehadiran seorang gadis mungil dari Asia dapat merubah cara pandangnya mengenai pasangan hidup.
Ya. Dia membutuhkan Alice dalam hidupnya. Untuk selamanya.-----
Alan yang merasa telah terlalu lama berada dibalkon pun memutuskan untuk masuk kedalam ruangannya dan melanjutkan pekerjaannya.
Disaat pekerjaannya telah selesai, dia telah bersiap-siap untuk menemui Alice. Namun, saat beta nya yaitu Jonas melihatnya bersiap-siap ingin pergi kesuatu tempat diapun mencegahnya.
“Bos, anda mau pergi kemana?” Tanya to the point. Memang, dia tidak pernah memanggil Alan dengan sebutan alpha karena dia merasa panggilan itu sangat kuno. Jadiah dia memanggil Alan bos. Alan pun tidak mempermasalahkannya.
” Aku mau ketempat Alice.” Jawabnya singkat.
“ Tapi bos, lihat sendiri dulu bagaimana penampilan anda.” Jonas menunjuk kearah pakaian Alan.
Alan hanya melihat sekilas kearah pakaiannya. “ Apa yang salah? Semua baik-baik saja, sudah aku tinggal dulu.”
“ Tapi bos, lihat dulu bagaimana tampilan muka anda,” ujarnya sambil menyerahkan sebuah cermin.
Alan pun melihat pantulan wajahnya dicermin. Dan mengernyitkan alisnya. Beginikah tampilan wajahnya selama tiga hari ini?. Wajah kusam. Ramput berantakan. Belum cukuran.
Dan apa yang dilakukan selanjutnya hanya membuat Jonas bingung. Karena Alan tertawa terbahak-bahak. Dia terlalu terpana dengan tawa Alan. Karena Alan sangat jarang tertawa. Dia pun bingung apa yang membuat alpanya tersebut tertawa dengan lepasnya. Tapi dia tidak ingin bertanya. Dia tidak ingin menghentikan tawa bosnya tersebut.
“ Hahaha lihatlah apa yang telah kau lakukan pada ku Alice. Kau telah membuatku berantakan luar dan dalam.”
Dia pun memutuskan untuk membersihkan kekacauan yang telah dilakukan Alice(?).Dan berniat untuk menemui Alice malam hari saat Alice telah selasai melakukan pekerjaannya.
----
votecomennya ditunggu ya :) ehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
WerewolfAlice tidak mengetahui bahwa anjing yang ditolongnya adalah seekor werewolf! Dirinya menemukan anjing -werewolf- itu terluka dijalan dan langsung menolongnya. Setelah beberapa waktu anjing itu tinggal dirumah Alice tiba-tiba dia menghilang. Setelah...