Sepertinya matahari sedang malas untuk melaksanakan tugasnya. Buktinya, pagi ini matahari seolah enggan untuk menyinari tanah bersalju New York.
Tampak gumpalan selimut kecil diruang yang juga kecil yang terdapat pada sebuah rumah dipinggiran New York. Gumpalan selimut itu terlihat malas untuk keluar dari zona nyamannya dikarenakan cuaca masih tidak bersahabat dengannya.
Namun tiba-tiba terdengar suara alarm yang memekakkan telinga hingga membuat pagi yang tenang itu agak sedikit 'heboh'.
Gumpalan selimut itu tampak mengeluarkan sebagian tubuhnya untuk menghentikan suara yang berisik itu. Dan setelah itu gumpalan selimut itu perlahan terbuka, menampakkan Alice yang nampak berantakan dengan muka bantalnya dan rambut berantakannya.
Alice nampak masih mengumpulkan semua nyawanya sebelum tersadar bahwa sebentar lagi dia akan terlambat bekerja part time nya. Setelah sadar sepenuhnya, dia langsung terbangun dan langsung menuju kamar mandinya dengan sedikit terhuyung.
Setelah mandi yang cukup singkat. Dia pun bergegas menuju kamar nya untuk memakai pakaiannya. Dengan kecepatan kilat dia memakai seluruh pakaiannya yang hanya terdiri dari kaos lusuh dan celana jeans lusuh, tak lupa dia memakai jaket tebal yang nampak kebesaran ditubuh mungilnya.
Alice sepenuhnya lupa dengan kehadiran makhluk lain di kamarnya. Dia melupakan kehadiran sosok yang baru saja tadi malam ditolongnya.
Dia tidak menyadari sosok itu tengah duduk bersantai dikasurnya dan tak lupa untuk mengamati kegiatan Alice dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Saat Alice berbalik, betapa terkejutnya ia saat melihat anjing yang tadi malam ditolongnya tengah melihat kearahnya.
"Aaargghhhh!" teriaknya kencang karena mendapati anjing tersebut menatapnya dengan tajam serta intens(?).
"Astaga, aku melupakanmu ada dikamarku. Bagaimana ini? Apa kamu melihat semuanya? Kamu melihat semuanya kan? Argh kenapa kamu tidak pergi keluar kamar? Astaga, astaga, astaga apa yang harus kulakukan? Aku membiarkan seekor anjing melihat seluruh tubuhku." Alice panik. Dia berjalan mondar-mandir di kamar kecilnya. Dia pun bertanya pada si anjing yang dengan jelas tidak akan menjawab semua pertanyaan yang dilontarkannya.
Si anjing pun hanya menatapnya tanpa berkedip. Masih terduduk dengan santainya. Sepertinya lukanya masih belum sembuh total karena dia nampak masih tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
Alice pun sadar dia pun mencoba untuk tenang dan menarik napas "Fuuuh, maaf ya manis. Aku hanya terkejut. Aku tau pasti kamu gak akan berpikir yang macam-macam kan? Lagipula kamu masih sakit bagaimana caranya kamu keluar kamar yakan? Haha bodoh Alice. Mana mungkin anjing berpikiran yang tidak-tidak. Oh iya bagaimana kabarmu sekarang manis? Apakah sudah baikan?" katanya sambil memeriksa kembali luka-luka si anjing.
"Sepertinya sudah tidak terlalu parah. Semoga saja tidak terjadi infeksi ya. Oh iya sekarang aku mau berangkat kerja. Kamu tidak apa-apa kan aku tinggal sendirian? jangan takut, walau disini daerah pinggiran, disini cukup aman kok," ucap Alice sambil tersenyum. "Dan kamu jangan khawatir makanan mu sudah ku siapkan tapi jangan dihabiskan sekaligus ya, soalnya aku pulangnya malam. Mungkin hampir tengah malam aku baru pulang,jadi kamu harus bisa menghemat makanan mu ya," lanjut Alice sambil mengusap-ngusap bulu si anjing yang terasa halus di kulitnya.
"Sepertinya agak aneh aku memanggil mu manis. Karena sepertinya kamu jantan. Haha maafkan aku, aku tidak menyadarinya. Kamu harus memiliki nama. Karena aku gak mungkin memanggilmu anjing terus. Jadi selama kamu berada dirumah ku maukan kamu aku beri nama?" Tanya Alice pada si anjing. Si anjing nampak mendengarkan dengan serius semua perkataan Alice. Kemudian si anjing menyurukkan kepalanya ke tubuh Alice seakan-akan menyetujui semua perkataan Alice.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
LobisomemAlice tidak mengetahui bahwa anjing yang ditolongnya adalah seekor werewolf! Dirinya menemukan anjing -werewolf- itu terluka dijalan dan langsung menolongnya. Setelah beberapa waktu anjing itu tinggal dirumah Alice tiba-tiba dia menghilang. Setelah...