Bener kata orang, pemenang sejati adalah mereka yang mau mengucapkan maaf lebih dulu.
-Nathan Adriansyah-
Luka yang kemarin biarlah mengering, jangan kau buat luka baru lagi.
-Nathan Adriansyah-
Seorang lelaki jangkung tengah duduk di pinggiran Rooftop, ia termangu melihat keindahan kota dari atas gedung apartement nya.
Ia telah lama merindukan suasana kota dimana ia dibesarkan itu, rindu pada seorang yang selalu ia nantikan kehadirannya walaupun ia tau orang itu hanya menganggapnya teman, bukan lebih tepatnya sahabat.
"Nathan, surat pindah lo udah diurus sama bokap, jadi besok lo tinggal masuk aja" kata seorang gadis manis yang menepuk pundaknya dari belakang
" Iya, gue tau. Nyokap udah bilang tadi. Btw kok lo tau gue disini? " tanya Nathan basa basi.
"Feeling" jawab Reina asal, jawaban yang selalu bisa Nathan tebak. Ia menepuk tempat disampingnya, mengisyaratkan Reina untuk duduk disampingnya.
"Nath, gimana di Jogja? Seru?" tanya Reina penasaran.
"B aja" jawabnya asal, sambil menatap kosong pemandangan dibawahnya.
"Lo juga masih jadi biang onar juga dikota yang katanya orang nya sopan-sopan gitu" tanya Reina pelan.
"Ya gitu deh gue" jawab Nathan, lalu ia menghela napas pelan.
"Sebenernya gue betah di sana. Tapi ada satu hal yang bikin gue selalu pengen pulang, " lanjut nya lagi.
"Kenapa?" Nathan hanya diam masih menatap nanar pemandangan dibawah gedung.
"Aahh.. Gua tau, lo punya kenangan manis kan disini?! Atau... Lo punya pacar disini?! Ah, itu kan? " Reina menebak nebak alasan Nathan untuk tetap ingin berada di Jakarta, tapi cowok itu masih diam seribu bahasa.
Ya... Ya... Ya.. Mungkin lo gak tau seberapa besar rasa nyaman gue pas ada di dekat lo, gue sayang lo Rein.
Nathan tersenyum miris menatap Reina.
" Hmm... Masuk gih, udah malem dingin" kata Nathan santai, tapi masih tetap terlihat cool dimata Reina.
"nggak deh, masih jam segini belum terlalu malem" kata Reina sambil melirik jam hitam yang melingkar dipergelangan tangannya.
"Jam 10 malem, lo gak tidur? " tanya Nathan pelan, sambil merebahkan tubuhnya di tanah.
"kalo gua tidur ga mungkin gua ada disini o'on" Reina menjitak pelan kepala Nathan, menghasilkan ringisan pelan dari bibir Nathan.
"Bibir lo udah pucet tuh kedinginan" kata Nathan pelan, sambil berusaha duduk.
"Masa sih?! " tanya Reina panik, lalu mengeluarkan ponsel dari saku jeans nya.
"Sorry ya, gue gak bawa jacket" kata Nathan sambil meraih telapak tangan Reina, mendekapnya seakan memberikan kehangatan.
"Sorry gue cuman bisa ngelakuin ini" ucap nya lagi. Tanpa sadar Reina tersenyum menanggapi perlakuan pada nya Nathan kali ini.
"Lo cantik, gue suka" Empat kata yang mampu membuat Nathan lega telah mengucapkan kata itu. Kata yang juga membuat Regina deg-degan sendiri.
Bibir merah muda Nathan, terkatup kelu. Seakan baru saja terbius tatapan tajam dari Reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
Teen FictionLo bakalan ngerasa bahagia, saat orang yang lo sayang ada disisi lo. Terlihat, maupun enggak terlihat. Lo akan bahagia. -Nathan Adriansyah- Gue mencintai lo, bahkan sebelum lo mencintai gue. Tapi gue sadar, kita nggak akan bisa bersatu. -Reina Prat...