Nathan berjalan menyusuri koridor sekolah. Ini hari pertama ia masuk setelah tiga hari lalu ia di scors. Seperti biasa, cowok itu berjalan sambil menggantungkan hoddie putihnya di lengan.
Nathan terlihat mencari seseorang yang sudah lama tidak dilihatnya. Regina Anggraini. Setelah perdebatannya dengan Dimas kemarin lusa, tidak ada lagi percakapan ataupun sekedar berbalas pesan antara Nathan dan Regina. Cewek itu seperti hilang begitu saja.
"Nathan, lo udah masuk? " celetuk salah satu geng cewek di sekolahnya. Nathan hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Syukur deh, seenggaknya udah ada lo lagi di sekolah kita. " kata yang lain.
"Aaa... Nathan udah balik!! Woii Nathan udah balik!! " kata salah satu anggota geng cewek paling centil di sekolah. Nathan hanya diam, lalu terus berjalan menuju kelasnya.
"Nath, " Elang menepuk pelan bahu Nathan dari belakang. Nathan menoleh lalu mengerutkan dahinya.
"Kenapa? " tanya Nathan. Elang menggeleng pelan.
"ENggak.. Nyapa doang, " kata Elang dengan memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Untung gue nggak kaget, " kata Nathan yang masih tetap stay cool. Elang menaikkan satu alisnya lalu menggidikkan bahunya masa bodoh.
"Lo udah sarapan? " tanya Elang basa-basi. Nathan mengangguk.
"Kenapa? Bi Ihma nggak masak buat lo? " tanya Nathan pelan. Elang menggeleng lagi.
"Ya bisa aja lo belum sarapan, gue temenin. Mumpung masih pagi, " kata Elang lagi. Ia melirik jam tangannya, masih jam setengah tujuh. Ia heran juga, tumben Nathan sudah datang jam segini.
"Gue buru-buru. Gue lost contact sama cewek gue, " kata Nathan lalu berlalu meninggalkan Elang yang masih diam di tempat.
"Sialan, " umpat Elang sedikit kesal.
####
"Nathaaaan... " sapa semua siswa yang sudah datang di kelas Nathan. Nathan hanya tersenyum menanggapinya. Ia menatap bangku dimana biasanya ia dan Regina duduk berdua, mendengarkan pelajaran dari guru.
"Reg, kok lo pindah tempat duduk? " tanya Nathan pada Regina yang pindah tempat duduk di bangku paling belakang. Regina hanya tersenyum menanggapi Nathan yang mengoceh karena kepindahannya.
"Regina? Gue ngomong sama elo, " kata Nathan lagi, tapi Regina malah menundukkan kepalanya, pura-pura sibuk menulis. Nathan merebut buku yang ada di hadapan Regina dengan kasar. Lalu menarik kepala Regina agar menatapnya, tapi kali ini ia lakukan dengan lembut.
"Gue pengen ganti suasana, bosen di situ terus. " kata Regina tanpa menatap Nathan.
"Enggak, lo bohong. " kata Nathan. Regina menggeleng cepat, lalu berdiri.
"Terserah lo, " katanya, lalu pergi meninggalkan Nathan yang masih mematung.
"Kenapa lo jauhin gue?! " tanya Nathan dengan berteriak. Nathan tidak membalikkan badan. Ia hanya berteriak, ia tahu, Regina masih ada di kelas ini.
Regina diam mematung. Keputusannya sudah bulat untuk menjauhi Nathan. Demi Dimas mau kembali tinggal bersama Ibunya. Dan cowok itu menepati janjinya. Kemarin ia telah resmi pindah, kembali ke rumah Regina.
"Reg, " panggil Nathan lagi. Kali ini Nathan membalikkan badan. Menatap punggung Regina yang masih diam.
Seisi kelas menatap Nathan dan Regina bergantian. Seakan sedang ada pertunjukkan drama gratis di hadapan mereka. Reina yang baru datang bingung dengan keadaan kelasnya yang tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
Teen FictionLo bakalan ngerasa bahagia, saat orang yang lo sayang ada disisi lo. Terlihat, maupun enggak terlihat. Lo akan bahagia. -Nathan Adriansyah- Gue mencintai lo, bahkan sebelum lo mencintai gue. Tapi gue sadar, kita nggak akan bisa bersatu. -Reina Prat...