After Rain - Chapter 5

389 15 0
                                    


Kecewa itu pasti ada, tapi bukan berati lo harus memendam rasa kecewa itu terlalu dalam, coba lo rileksin aja

-Regina Anggraini-


Nathan termenung, memandangi bola basket yang ada disampingnya, ia rindu basket, ia rindu jiwanya, ia rindu dipermainkan.

Dipermainkan? Bukankah Nathan sekarang sedang dipermainkan hatinya sendiri? Tentang perasaannya pada Reina dan Regina.

Nama mereka memang nyaris mirip, tapi mereka dua kepribadian yang berbeda, Reina si cewek feminim, dan Regina yang menurut Nathan cewek transformasi, karena kebiasaannya yang lebih mirip seorang cowok.

Regina datang dengan napas yang naik turun, Regina melihat Nathan yang melamun pun bingung.

Ia menatap Nathan dengan detail, sangat Detail.

"Nath!" akhirnya Regina memanggil nama Nathan, Nathan pun menoleh kearah Regina, menatapnya sebal.

"Apaan sih lo?! " Nathan bertanya dengan ketus.

"Lo yang apaan! Lo bengong, di panggil gak nyaut, giliran di teriakin malah marah! " Regina tak mau kalah, ia membentak Nathan, dengan kalimat yang lebih panjang, Nathan terkesiap.

"So, sorry, tadi gue kelepasan" kata Nathan pelan sambil mencoba berdiri tapi ditahan Regina.

"Udah, lo duduk aja" kata Regina ketus.

"Lo tadi mau ngomong apa? " tanya Regina lagi, dengan nada super cuek nya.

Nathan terlihat berpikir, Regina masa bodoh dengan tingkah Nathan, menurutnya ujung sepatu kets nya lebih menarik.

"Gue suka sama lo" kata Nathan, Regina kaget, matanya pun membulat sempurna, tapi Nathan malah tersenyum simpul.

"Nggak, lo bukan suka sama gue" Regina menyela Nathan.

"Tapi kenyataannya gitu" kata Nathan lagi.

"Lo cuman nyoba buat lari dari kenyataan Nath, bukan beneran suka ke gue" kata Regina lagi, kali ini dengan penuh penekanan.

Nathan terdiam, kata kata Regina ada benarnya, ia hanya mencoba ingin melupakan Reina dari hatinya, menganggap Reina hanya sebagai sahabat, tapi nihil, usahanya sia-sia.

"Lagian lo baru kenal gue 2 bulan, ga mungkin rasa itu hadir secepat ini" tambah Regina dengan nada yang sedikit melemah.

Nathan lagi-lagi membenarkan ucapan Regina dalam hati.

"Lo harus lebih mengenal gue lebih lama lagi, dan kalo rasa itu masih ada kemungkinan lo Bener-bener suka gue, tapi kalo setelah beberapa waktu rasa itu udah lenyap, berarti lo hanya jadi in gue pelarian dari Reina" kata Regina lagi, lalu beranjak dari hadapan Nathan.

Ingin rasanya Regina enyah dari hadapan Nathan mulai hari ini, tapi ia tidak bisa.

Nathan menahan lengan Regina "let me try, tapi lo jangan mencoba pergi tetap disini" pinta Nathan lagi.

Regina berpikir sebentar, lalu kembali duduk disamping Nathan.

"Lo suka basket? " tanya Regina pelan.

"Banget, basket itu jiwa gue" kata Nathan sambil menatap nanar bola basket nya.

"Kenapa? " tanya Regina lagi.

"Kakak gue mantan atlet basket. Dan gue belajar basket dari dia" kata Nathan lagi.

Bola basket nya ia pantulan ke lantai, lalu Nathan mendribel nya namun ia masih dalam kondisi duduk.

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang