Regina duduk di bangku nya, disana telah ada Nathan, teman sebangku sekaligus kekasihnya. Tapi tunggu, kenapa Nathan diam? Biasanya dia paling suka jail, gangguin teman sekelas, sampe bikin para cewe teriak, gemes-gemes sebel sama ulah Nathan.
"Nathan, lo dipanggil pak Rudi ke BK" suruh Dikta -ketua kelas-
Nathan menatap cewek itu tajam, sorot matanya seakan bertanya.
'Apaan lagi sih?!' Dikta yang paham maksud Nathan hanya menggidikkan bahunya.
"Gue gatau Nath, lo kan emang langganan ke BK" kata Cewek itu lalu pergi tanpa pamit.
Nathan berdiri, Regina menatap nya.
"Misi, gue mau lewat" kata Nathan pelan, ia sedang malas bicara, tak terkecuali dengan Regina sekalipun.
Regina hanya menurut, ia memberikan jalan untuk Nathan keluar.
Tanpa sepatah kata pun, Nathan pergi keluar Dari kelasnya, menimbulkan banyak tanda tanya dikepala teman kelasnya.
####
"Nathan! Sudah berapa kali bapak bilang?! Kamu itu harus berubah!!! Percuma nilai akademik dan nonakademik kamu bagus, Tapi sikap kamu buruk! Mau jadi apa kamu!! " Bentakkan pak Rudi keras tapi tidak juga membuat Nathan jera.
Nathan setelah kepergian Fathan berubah menjadi Nathan, si tukang bolos, bikin onar, tapi satu hal yang perlu diingat, ia belum pernah merokok. Selama hampir enam belas tahun ia hidup di dunia.
"Pak, udah? " tanya Nathan tanpa rasa takut sedikitpun.
Pak Rudi mengusap kasar wajahnya, ia Heran, Kenapa bisa murid bandel seperti Nathan bisa diterima disekolah ini. Oh iya, ia baru ingat. Karena Nathan adalah peraih nilai UN SMP tertinggi ke-lima se-jakarta.
"Percuma juga saya ngomong panjang lebar, kamu nya nggak ngerespon, cuman nunduk tapi gak digunain! Sudah! Kamu keluar! " pak Rudi membentak Nathan, ia pusing, jika harus dihadapkan dengan Nathan lama-lama.
"Pak, kalo boleh saya tau, salah saya apa? " tanya Nathan polos, bahkan ia sendiri belum tau, apa kesalahannya.
" kamu pikir saya bodoh Nathan?! Kamu pikir saya nggak tau?! Saya tau, kalo kamu berantem lagi sama Dimas, saya tau, kaki kamu patah karna Dimas, dan saya masih maaafkan kejadian itu, tapi lagi-lagi kamu berulah, saya kecewa sama kamu! Nathan Adriansyah! "
Nathan hanya mengulum senyum samar, ia pikir ia juga yang salah, kenapa tidak lebih hati-hati.
"Kamu saya Scors 3 hari! " kata pak Rudi lagi, lalu beliau perdi meninggalkan ruang BK, meninggalkan Nathan dengan penuh kekesalan. Tapi Nathan tetao tak bergeming. Dalam hati ia malah senang tidak diharuskan mengikuti pelajaran selama tiga hari penuh.
####
Nathan kembali ke kelasnya, ia melangkah dengan santai, ia terlalu kecewa, bahkan itu karna ulahnya lagi.
"Nathan?! Lo kenapa? " tanya Reina yang diangguki Regina, mereka mencemaskan Nathan.
"Bukan urusan kalian, gue mau cabut" Nathan meraih ransel hitamnya lalu beranjak, Regina menahan lengan Nathan.
"Kamu cerita dong, kamu kenapa? Kita khawatir sama kamu! " kata Regina pelan, Nathan tersenyum miring.
"khawatir? " ia bertanya dengan nada meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
Teen FictionLo bakalan ngerasa bahagia, saat orang yang lo sayang ada disisi lo. Terlihat, maupun enggak terlihat. Lo akan bahagia. -Nathan Adriansyah- Gue mencintai lo, bahkan sebelum lo mencintai gue. Tapi gue sadar, kita nggak akan bisa bersatu. -Reina Prat...