Biarkan aku jadi orang yang menyebalkan, agar nanti saat aku pergi kamu merindukanku ada.
- Nathan Adriansyah -
Nathan enggan pulang kerumah, ia lebih memilih kembali ke Apartement daripada harus mendengar papanya marah.
Ia berjalan menuju flat-nya.
Dan betapa terkejut nya Nathan, saat melihat Dani, berada di dalam flat apartement nya.
'PLAK'
Tamparan itu mendarat di pipi putih Nathan, tepat di pipi kanannya. Ia tau, Dani pasti akan datang, untuk memarahi nya.
Karena ulahnya hingga di scors dari sekolah.
"Nathan! Kapan kamu mau berubah!! Hah!? " Dani memaki Nathan, tapi cowok itu hanya diam."Kamu itu bisa nya cuman malu-maluin papa doang! Tau gak?! " lagi-lagi Dani menampar Nathan.
Tapi Nathan hanya diam, ia bahkan tidak berani menatap Dani.
'PLAK! '
"Mau jadi apa kamu?! " Tamparan keras kembali Dani layangkan untuk Nathan.
#####
Nathan mengerang saat tamparan ke-tiga dari Dani.
"Tampar pah... Tampar Nath, Nath tau, Nath tau, Nath salah, Nath udah kecewa in papa" Nathan berucap lirih.
Lelaki dengan kulit putih, kepala setengah botak, dan berhidung mancung mirip Nathan itu menatap Nathan dengan kekecewaan yang mendalam. Sementara yang ditatap wajahnya sudah merah menahan sakit dan amarah.
Tapi Nathan masih menunduk.
"Tampar Nathan, Pa, tampar, kalo itu bisa bikin kekecewaan papa ke Nathan hilang" Nathan masih menunduk, ia belum berani menatap Dani.
"Tampar lagi" nada Nathan semakin melemah.
Dani mengangkat tangannya, ingin menampar Nathan lagi, tapi betapa terkejut nya Dani saat melihat Nathan jatuh bersimpuh.
"Nath, minta maaf, sama papa, Nath salah, Nath bandel" Nathan bertekuk lutut di depan Dani, ia memeluk kaki Dani.
"Aber Nathan bitte, vergib Nathan Pa, vergib Nathan ... [1]" cowok itu berbicara dengan bahasa Jerman, seperti yang pernah diajarkan Papa nya itu.
Dani diam mematung, ia menurunkan tangannya yang mengambang di udara.
"Maafin Nathan" Nathan kembali berucap, sementara Dani hanya diam.
"Papa vergib dir, aber du musst dich ändern. Was möchtest du werden, wenn du so weitermachst? Ha?" kata Dani, Nathan mengangguk pelan. Nada bicara Dani memang keras, sekeras didikannya pada anak-anaknya saat mereka salah. Tak terkecuali pada Nathan.
#####
Sebenarnya itu berat untuk Nathan karna hanya dengan cara ini ia bisa melupakan kesedihannya.
Melupakan kesedihannya karena Fathan pergi.
Tapi pilihannya hanya dua, kembali atau menetap.
Dan Nathan memilih untuk kembali, ia rela kembali jadi Nathan yang pendiam.
Ia akan kembali menjadi Nathan yang penurut.
Tapi ia belum siap, kembali terpuruk.
Dan hanya ada satu pilihan. Kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
Teen FictionLo bakalan ngerasa bahagia, saat orang yang lo sayang ada disisi lo. Terlihat, maupun enggak terlihat. Lo akan bahagia. -Nathan Adriansyah- Gue mencintai lo, bahkan sebelum lo mencintai gue. Tapi gue sadar, kita nggak akan bisa bersatu. -Reina Prat...