After Rain - Chapter 3 (Hurt)

478 17 7
                                    

Aku mencintaimu sedalam laut ditengah samudra, tapi aku hanya bisa diam saat tenggelam dalam cintaku. Karna aku tak tau hatimu itu milik siapa.

-Nathan Adriansyah-

Nathan mengerang kesakitan saat Dimas menghantam kaki kiri Nathan,namun dengan sekuat tenaga Dicky mencoba menghabisi geng Dimas tanpa Nathan, karena Nathan telah terkapar menahan sakit di kaki kirinya.

"Nath! Awas! " teriak Dicky saat melihat salah satu anggota Dimas hendak memukul Nathan dengan balok kayu, dan Yep! Nathan berhasil menghabisi orang itu dengan tenaga yang tersisa. Satu persatu anggota geng itu habis terkapar di tanah, akibat ulah Dicky.

"Nath, ayo" kata Dicky yang memapah Nathan keluar dari gudang kosong itu.

"Thanks lo udah nyelametin gue" ucap Nathan tulus.

"Nath, bukan gue tapi lo sendiri" kata Dicky dengan napas terengah-engah.

"Tasya pasti bahagia banget punya abang kaya lo, nggak kaya gue yang kerjaannya nyusahin kak Zura" kata Nathan pelan, senyumnya terkesan dipaksakan. Karena tenaga nya habis terkuras untuk berkelahi tadi.

"Gua nggak sebaik yang lo kira" kata Dicky meremehkan dirinya sendiri, Nathan mengernyit.

"Gara-gara gue Tasya sekarang nggak berdaya" kata Dicky pelan, terdengar sangat getir di telinga Nathan.

"Tasya Koma Nath, dan itu karna ulah gue" kata Dicky lagi, Nathan yang tak tahu apa-apa hanya diam, ia takut salah bicara.

"Waktu itu... " Dicky menceritakan kejadian itu dengan rinci, tanpa menutupi sepatah kejadian sama sekali.

"Dick, lo nggak salah, itu cuman karna Tasya shock, dia masih frustasi aja. Dan itu udah takdir, bukan salah lo" kata Nathan menguatkan Dicky, Dicky menggeleng.

"Awalnya gue juga berpikiran sama kaya lo, tapi gue sadar, itu emang salah gue, Tasya kecelakaan gara-gara gue" kata Dicky kekeuh.

Nathan pasrah, karna ia tau, Dicky tetaplah Dicky yang dulu ia kenal, ia akan selalu menyalahkan dirinya sendiri saat kejadian itu terjadi karna dirinya.

Dicky mengantar Nathan kerumah sakit, sesampainya disana Nathan hanya pasrah dengan apa yang akan dilakukan Dokter pada kaki nya.

#####

"Nath, udah mendingan? " tanya Dicky pelan, Nathan mengangguk meng-iyakan pertanyaan Dicky tadi. Kaki Nathan hanya di gips, karna ada tulang yang retak.

"Lo yakin? " tanya Dicky memastikan.

"Iya, Dicky prasetyo. Gua gapapa" kata Nathan lagi.

"Mulai besok lo wajib jemput gue dan anter gue, karna gue ga mungkin berangkat sendiri" kata Nathan sedikit memaksa, tapi Dicky tersenyum meng-iyakan perintah Nathan, karena baginya persahabatan ini sangat berarti, walaupun mereka sempat marahan cukup lama.

"Oke, yuk balik" kata Dicky pelan, ia berjalan pelan dibelakang Nathan yang berjalan dengan tongkat.

"Tiati" kata Dicky pelan.

"Iya bawel, gua kan pernah kaya gini sebelumnya, jadi gua udah fasih make tongkat kaya ginian" kata Nathan meremehkan.

######

"Nathan! Kaki kamu kenapa?! " tanya Fani cukup terkejut dengan kondisi kaki Nathan saat ini.

"Berantem ma, dan sial nya Dimas nyerang kaki Nath" kata Nathan santai, Dicky hanya diam dibelakang Nathan.

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang