Kadang memilih untuk diam bukan berarti saya bodoh. Tapi saya tau, sepanjang apapun ucapan saya pasti akan anda tolak.
-Nathan Adriansyah-
Reina menatap Nathan dari kejauhan. Disampingnya masih nya Dicky dan Dina Mamanya, juga ada Rizal ayah Reina.
Ia menatap punggung Nathan yang berdiri tegap di dekat stand minuman.
"Rein? Kamu kenapa? " Rizal bertanya pelan. Ia bingung apa yang ditatap Reina dengan se-detail itu.
"Nathan yah. Kenapa ya? Kok berdiri disitu sendirian. Emang tante Fani sama om Dani mana" Ucap Reina pelan. Rizal dan Dicky tersenyum.
"Kamu mau kesana? Samperin aja. Nemenin" Dicky berucap pelan, yang juga diangguki Rizal.
"Nggak ah, nanti Reina bingung nyari kalian lagi" Reina menatap dua orang yang ia sayangi. Rizal dan Dicky.
#####
"Nathan? " Fani menepuk pelan pundak putra bungsunya itu.
"Eh, Mama. Papa mana Ma? " Fani tersenyum samar.
"Papa ada urusan mendadak tadi. Jadi pulang duluan deh" Nathan ikut tersenyum. Tapi lebih terkesan dipaksakan.
"Pulang yuk? Nanti kemaleman" Nathan mengangguk, lalu meraih kunci mobil yang di angsuran Fani.
"Nath? Kamu kenapa lemes gitu sih? Harusnya bahagia dong, kan udah lulus" Nathan masih belum menjawab. Ia hanya tersenyum kecil.
Justru ini moment yang paling Nathan hindari Ma. Nathan belum pengen jauh dari Mama lagi. Baru kemarin kita ketemu. Kenapa sekarang harus jauhan lagi. Kenapa Papa setega itu sama Nath Ma. Kenapa?"Enggak kok. Nathan gapapa" Nathan menggeleng pelan. Lalu berjalan mendahului Fani menuju parkiran.
####
"Tuh, Nathan nya udah pulang. Yuk kita pulang" Rizal menggandeng tangan Reina. Mengajaknya pergi dari tempat itu.
"Rein, es kutub super annoying udah pulang tuh. juga pulang gih. Udah malem. Jaga kesehatan. Masa calon mahasiswa FK sakit-sakitan kan gak lucu" Dicky menepuk pelan pundak Reina. Sembari tersenyum.
"Iya bawel... " Reina mencubit pipi kiri Dicky.
"Ih, kok di cubit sih?! " Dicky bertanya.
"Abis kamu cerewet. Lebih cerewet dari Bunda. Wleeee.. 😝" Reina meledek. Dan Dicky hanya tertawa, begitupun Dina dan Rizal.
"Udah, udah. Pulang yuk, entar kemaleman" Reina mengangguk.
"Iya yah" Reina melangkah pergi meninggalkan Dicky setelah ia melambaikan tangannya.
####
"Nath? Kamu kenapa sih? Lesu terus dari tadi" Nathan menoleh sebentar, lalu kembali fokus nyetir.
"Enggak, Nathan cuman belum siap aja jauh dari Mama lagi. Nathan juga pengen kaya kak Zura, ngabisin masa sekolahnya di samping Mama. Sementara Nathan? Udah mau dua kali jauh dari Mama" Nathan berucap dengan nada getir, tapi pandangannya masih fokus dengan jalanan didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
Teen FictionLo bakalan ngerasa bahagia, saat orang yang lo sayang ada disisi lo. Terlihat, maupun enggak terlihat. Lo akan bahagia. -Nathan Adriansyah- Gue mencintai lo, bahkan sebelum lo mencintai gue. Tapi gue sadar, kita nggak akan bisa bersatu. -Reina Prat...