Jujur hati gue sakit liat ini, tapi apa boleh buat? Gue gak mau gue jadi penghalang cinta kalian Dick.
-Nathan Adriansyah-
Nathan pergi dari tempat itu menuju kamarnya, dia tidak tahan melihat ini semua, terlalu berat, padahal dialah dalang dibalik pernyataan Dicky.
Tapi hati dan pikirannya bertolak belakang, otaknya menyuruhnya untuk merelakan Reina, tapi hatinya tidak. Pilihan yang cukup berat bagi Nathan.
#####
Selama makan malam Nathan hanya diam, Dicky dan Zura yang menyadari itu pun bertanya tanya dalam benak mereka.
"Nath, lo kenapa sih? " tanya Zura hati-hati, Zura tau Nathan itu keras, gampang marah.
"Kenapa apanya? " tanya Nathan balik, mukanya merah padam.
Dicky dan Reina saling berpandangan, bingung dengan sikap Nathan.
"Nathan gapapa, kalian tenang aja" kata Nathan dingin, Nathan kembali melanjutkan makan malamnya, melahap nya dengan pelan.
"Nath, papa sama mama besok mau ke Jogja, eyang katanya kangen sama mama, kamu mau ikut? " tanya Fani pelan disela sela makan malam itu.
"Nggak ma, Nathan kan baru aja pulang dari sana sebulan yang lalu, masa kesana lagi" kata Nathan pelan, Fani pun mengangguk.
"Kalo gitu, jaga diri baik-baik ya. Jangan bandel, yang nurut sama Kakakmu" kata Fani lagi, Nathan mengangguk pelan.
"Uhmm... Nathan balik ke kamar duluan ya, ada tugas yang belum Nathan kerjain" kata Nathan sopan, Nathan tidak ingin Fani menyadari perubahan sikapnya yang cukup drastis.
#####
Seperti perjanjian, Dicky menjemput Nathan dan mengantarnya pulang dengan selamat.
"Nath udah siap? " tanya Dicky saat Nathan telah duduk di jok penumpang.
"Udah, pelan pelan nyetir nya" jawab Nathan lagi, Nathan masih sibuk mengunnyah sandwich di tangannya, kebiasaannya dari kecil lelet saat makan.
"Dick, lusa gue mau bolos lu ikut? " tanya Nathan sarkastis, Dicky menatap Nathan cukup dalam "lo mau kemana? Gue kira lo udah berubah, ternyata sama aja" kata Dicky sambil berdecih pelan.
Nathan membuang tatapannya ke luar jendela "gue tetep gue, Nathan yang hobby bolos" kata Nathan yakin. Dicky hanya diam, kembali fokus pada jalanan didepannya.
#####
Nathan hanya diam saat guru fisika menerangkan materi, tapi pandangan Nathan kosong, menerawang entah kemana.
"Nathan Adriansyah silahkan Kamu jawab soal nomor 30!" perintah guru itu dengan nada membentak.
Tanpa jawaban apapun Nathan maju kedepan, tak peduli tatapan dari teman-temannya.
Nathan mengerjakan soal itu dengan santai nya, terlihat sangat cool dimata para siswi yang menyukainya.
"Nice" guru itu memuji Nathan, tapi cowok berkulit putih putih itu tak peduli, dengan santai nya ia kembali menuju bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
Teen FictionLo bakalan ngerasa bahagia, saat orang yang lo sayang ada disisi lo. Terlihat, maupun enggak terlihat. Lo akan bahagia. -Nathan Adriansyah- Gue mencintai lo, bahkan sebelum lo mencintai gue. Tapi gue sadar, kita nggak akan bisa bersatu. -Reina Prat...