Di perumahan elit disebuah kota Bekasi. Tinggalah sebuah keluarga yang harmonis. Disana ada sepasang kekasih yang memiliki Tiga anak. Dua Putra kembar dan si Putri bungsu.
Yusuf Nazaufan Al-Fatah. Si kakak yang hanya beda 2 menit dari adik kembarnya. Pribadi yang cenderung ke Abinya karena sifat dinginnya. Dirumah Yusuf dan kembarannya sering dipanggil dengan panggilan kecilnya yaitu 'Yuyu'. Namun, tidak disekolah Si Ketos ini sering dipanggil dengan Zauf.
Zauf juga tidak keberatan dipanggil seperti itu. Pemuda tampan sekaligus kepandaiannya itu dia sering disegani disekolah apalagi dengan sifatnya yang irit senyum.
Sedangkan Yunus Nazikra Al-Fatah, Seorang pemuda tampan yang terkenal akan sifat angkuh dan arogannya persis sama seperti Uminya. Lelaki dengan panggilan Zikra itu memang sangat pandai seperti kembarannya. Namun, sifat mereka berbeda jauh.
Zikra selalu tampil lebih berantakan dibanding Zauf yang selalu rapih dan cool. Tapi jika dibandingkan dengan Zauf, Zikra lebih banyak memiliki teman karna sifatnya yang mudah bergaul, humoris cenderung garing.
"Gue bosen ngeliat lu mulu, Zikra!!" Ucap Zauf yang sedang mengawasi siswa-siswa yang melanggar peraturan sekolah. Sedangkan, Zikra selalu saja melanggar peraturan itu. Mereka sekarang kelas XII SMA di sekolah SMA Al-Furqon milik keluarga besar Furqon tepatnya milik kakek Gibran-sepupunya Zauf dan Zikra.
"Lagian lo rajin banget ngeliatin gue, gue tau kok kalo gue itu lebih ganteng dari lo!!" Celetuk Zikra membuat kembarannya memutar bola malas.
"Bacot!!" Ucap Aleza si Sekretaris Osis yang tiba-tiba datang menghampiri Zauf. Zauf dan Zikra menatap Aleza sebentar dan mengangkat sebelah alis mereka lalu melanjutkan kegiatan mereka kembali.
Melihat reaksi itu Aleza berdecak kesal. "Ck.. Dasar kembar sial!! ---- Oh ya, Zauf!! Lo tadi dipanggil pak kepsek diruangannya sekarang!!" Ucap Aleza sebelum dia pergi dari kedua Kembar sial itu.
"Ya." Always simple padat dan jelas. Astaga anak ini seperti kurang gizi karna selalu berbicara irit.
Zauf melenggang pergi meninggalkan Zikra yang sedang membersihkan lapangan belakang sekolah yang sering dipakai untuk tanding basket kesukaan si kembar.
"Woy!! Lo ninggalin, gue? Tega banget sumpah, hiks.. hiks.. Dasar kakak laknat!!" Teriak melow ala Zikra bin alay binti jeleh, ketika ia sadar bahwa Zauf beranjak pergi meninggalkannya.
Mendengar itu Zauf hanya berekspresi datar dan memutar bola matanya malas dan cenderung tidak memperdulikannya. Zauf memilih melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Zikra yang sedang bengong menatap punggung kembarannya. Pasalnya Zikra sudah sangat hafal dengan sifat cuek bin bebek milik Zauf.
Dua kata yang dihadiahi untuk Zauf dari Zikra yaitu, Membosankan dan TRIPLEK.
Gue pertegas lagi ya!!
eM E eM Be O eS A eN Ka A eN
Te eR I Pe eL E Ka
M. E. B. O. S. A. N. K. A. N
T. R. I. P. L. E. K
MEMBOSANKAN
TRIPLEK
membosankan.
triplek.
"Triplek!!" Teriak Zikra yang mungkin sudah tidak terdengar oleh Zauf. Zikra pergi meninggalkan hukumannya dan memilih mengejar Zauf ke ruang Kepsek.
Diruang Kepsek.
Tok... Tok.. Tok..
Zauf mengetuk pintu kaca yang bertuliskan Kepala Sekolah. Tak lama suara yang tak asing terdengar dibalik pintu itu dan berkata. "Masuk." Ucap seseorang. Zauf memutar knop pintu dan membuka sedikit pintunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/137374507-288-k398367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AFAF2 : OUR LIFE | ✔
Spiritual[Spiritual-Romance-Humor-Action] AFAF-2 [END] , Sequel Of Istiqomah Bersamamu. Hati-hati typo bertebaran dimana-mana. Banyak kesalahan dalam penulisan harap maklum. (Hargai penulis dengan cara mem-follow penulisnya.) _______________________ "Hidu...