OUR LIFE -- Prolog

6K 283 122
                                    

London adalah ibu kota Inggris dan Britania Raya, merupakan wilayah metropolitan terbesar di Britania Raya dan juga zona perkotaan terbesar di Uni Eropa menurut luas wilayah. Berlokasi di sepanjang Sungai Thames, London telah menjadi permukiman utama selama dua milenium sejak didirikan oleh Romawi pada abad ke-1 dengan nama Londinium. Pusat dari London kuno, yaitu City of London, sebagian besar masih tetap mempertahankan batas-batas abad pertengahannya. Sejak abad ke-19, nama London juga digunakan untuk menyebut kota metropolitan yang berkembang di sekitar pusat ini.

Laki-laki berkulit putih bersih, hidung mancung, alis tegas bak ulat bulu yang menempel. Kemeja putih yang masih menempel ditubuhnya lalu dibuka 2 kancing dari kancing teratas sehingga dada bidangnya terekspos begitu saja. Mata biru itu menatap tajam ke arah Wanita di hadapannya.

Wanita itu hanya menelan salivanya beberapa kali. Tenggorokannya terasa kering begitu saja melihat apa yang ada dihadapannya. Wanita itu hanya menatap lantai marmer yang dingin akibat AC yang menyala.

"APA YANG KAU LAKUKAN HAH!!!??" Suara bariton itu menggelegar bak petir menyambar. Wanita tadi sudah terbiasa dengan perilaku laki-laki itu dengan kasar.

"Saya benar-benar tidak sengaja, maafkan saya, Tuan." Ucap Wanita yang bernama Rayasa. Raya membungkukkan tubuhnya lalu mengambil beberapa pecahan gelas akibat kelakuan cerobohnya. Tak terasa airmata mencair begitu saja. Hingga pandangannya buram karna terhalang cairan bening itu.

"ARGHHH!! Ashhhh... "

Ya jari mungilnya menyentuh ujung pecahan gelas tadi sehingga jari telunjuknya terluka darah segar pun keluar tanpa henti. Dia mulai panik. Pasalnya Raya Phobia darah. Namun lelaki dihadapannya hanya memandangnya dingin.

"What happen?" Ucap seseorang dibalik pintu besar.

"Nothing, Karin. Oh ya, kau datang sendiri?" Ucap Lelaki yang bernama lengkap Yusuf Nazaufan Al-Fatah namun sering dikenal dengan Mr. Zauf Fatah.

"Aku bersama, Husein." Ucap Riang Karina Thane sahabat Yusuf. Tak lama lelaki berkacamata datang dari balik pintu itu dan langsung mengambil posisi duduk disofa peach di ruangan Yusuf.

Raya hanya panik karna darah dan bangkit setelah membersihkan ulahnya. Sebelum dia hilang dari pandangan Yusuf, ternyata lelaki itu memanggilnya lagi.

"Buatkan mereka minum." Ucap Tegas Yusuf yang hanya dibalas anggukan oleh Raya.

🦀🦀🦀🦀🦀

Sedangkan, di lain Negara tepatnya Kota besar Bandung, Indonesia. Terlihat seorang laki-laki berparas mirip dengan lelaki tadi namun yang membedakan mereka hanya warna mata. Ia memiliki warna mata abu-abu yang menawan ditambah bulu mata yang panjang. Manis, jelas saja.

"Baiklah aku akan kesana." Ucapnya sebelum mematikan panggilan dari seseorang. Kakinya melangkah ke balkon kamarnya. Wajah yang terlihat polos akibat mengantuk. Bibirnya mengesap cairan hitam pekat yang masih panas. Pikirannya sedang sangat kacau akibat perasaannya dengan gadis bercadar.

Tok... Tok... Tok...

"Yunus!! Apa kau mati didalam? Astagfirullah!! Kau bahkan tidak menjawab panggilanku!!" Teriak Gibran.

Yunus hanya memutar bola matanya malas lalu menaruh gelas berisikan kopi hitam kesukaannya disebelah beberapa gelas kopi lainnya yang sudah habis di minumnya. Sekitar 5 gelas kopi yang sudah dia minum sedangkan yang tadi gelas ke-6.

Yunus melangkah ke arah pintu yang sedari diketuk Gibran-kakak sepupunya. membuka kunci lalu Memutar knop pintu kamarnya.

"Ada apa si bang? Rese banget!!" Celetuk Yunus dengan wajah malasnya.

"Lo bilang tadi mau pergi!! Tapi masih aja berantakan kek gini." Ucap Gibran sambil menyandarkan tubuhnya di ambang pintu. Lelaki berparas seperti orang arab kebanyakan. Tubuh yang tinggi, tegap, alis yang tegas, hidung mancung bak perosotan Taman kanak-kanak.

Yunus hanya menatap lantai malas. Enggan rasanya ia harus beranjak dari kamarnya. Namun tidak jika dia harus mendengar kata-kata kakak sepupunya yang menjengkelkan.

"Udah cepet mandi!! Telat nih kita!!" Ucap Gibran seraya mendorong tubuh Yunus dan menariknya ke kamar mandi yang ada dikamarnya.

"Ya Allah bang!! Yunus masih waras bang!! Jangan nodai Yunus bang!!" Rengek Yunus sambil menahan dorongan Gibran.

Mendengarkan perkataan Yunus yang begitu menjijikkan Gibran dengan sekali hentakan mendorong tubuh tegap Yunus kedalam kamar mandi.

"NAJIS!!" Teriak Gibran setelah mendorong tubuh Yunus kedalam kamar mandi. Yunus hanya bergidik ngeri melihat kelakuan kakak sepupunya itu. Mungkin karna kelamaan jomblo kali ya. Tapikan Yunus juga jomblo.

Tbc.

_____________________
________

Assalamualaikum!!

"Jangan lupa baca, vote dan comment ya!! :'v"

Sequel of IBM.
Baru segini aja, nanti di up tanggal :

04 Maret 2018

See you!!

AFAF2 : OUR LIFE | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang