-23-

1.9K 176 33
                                    

"Ada yang mau aku tanyakan sama kamu dan aku ingin kamu jawab dengan jujur," ucap Melody lalu menatap Dyo dengan serius. "Apa kamu itu secret admirer-ku, Aum LD?"

Dyo terkejut Melody sudah tahu siapa Aum LD sebenernya dan kini ia bingung harus menjelaskan pada Melody alasannya menjadi secret admirer.

"Kenapa diem aja?" tanya Melody menunggu Dyo untuk mengaku kalau dialah sang secret admirer.

"Iya Kak. Gue emang Aum LD, secret admirer Kak Melody," jawab Dyo sambil menundukan kepala karena tidak berani menatap Melody.

"Yo, aku ada di samping kamu bukan di bawah kamu. Lagian kamu gak perlu takut karena aku gak akan marah, ingat?" ucap Melody seraya tersenyum.

Perlahan Dyo mulai mengangkat kepalanya dan menengok untuk menatap Melody di sampingnya. Dilihat tak ada ekspresi marah yang diperlihatkan Melody padanya.

"Kak Melody bener-bener gak marah?" tanya Dyo memastikan.

Melody menggeleng seraya tersenyum. "Enggak, aku sebenernya gak nyangka aja kalo kamu itu si pengirim surat di lokerku dari awal semester 3 lalu berlanjut hingga kita chatting-an. Padahal kamu itu ngeselin banget anaknya. Tapi aku mau terima kasih banget sama kamu yang udah bikin mood aku selalu baik dari segala permasalahan yang aku alami."

"Iya sama-sama Kak. Tapi gue minta maaf ya udah bikin Kak Melody penasaran saat gue jadi Aum LD dan juga saat gue jadi Dyo selalu bikin Kak Melody marah," ucap Dyo tersenyum karena senang Melody tidak marah setelah mencyduk dirinya. Tapi masih merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan selama 1,5 tahun.

"Iya gapapa Yo. Hmm boleh aku jujur sama kamu?" ucap Melody senyum malu-malu.

"Jujur soal apa?" tanya Dyo.

"Aku suka sama kamu, Yo."

"Hah? Kak Melody suka sama gue?" tanya Dyo terkejut sekaligus bahagia karena Melody memiliki perasaan yang sama dengannya.

Melody mengangguk seraya tersenyum. "Iya Yo. Aku udah suka sama kamu saat pertama kali aku ngeliat kamu sebagai maba di kampus."

Dyo mengubah posisi duduknya menghadap Melody, lalu tangannya menggenggan tangan Melody dan matanya menatap mata Melody. "Kita sama-sama udah tau perasaan masing-masing, jadi mau gak Kak Melody jadi pacarku?"

"Enggak," jawab Melody tersenyum.

"Kok enggak?" Dyo menjadi bingung.

"Kamu kalo masih manggil aku dengan 'kak', aku gak mau. Kecuali kalo kamu manggil aku nama aja."

"Nama aja, mau ga— awww?" Dyo langsung kesakitan karena dicubit Melody.

"Ih maksudnya Melody." Melody kesal karena Dyo salah memahami maksudnya.

"Iya-iya, Melody mau gak jadi pacarku?" ulang Dyo kembali.

"Ngapain kamu nembak lagi, kalo kamu tau jawabannya apa," ucap Melody tersenyum lalu memeluk Dyo.

"Kok ngeselin ya." Dyo tersenyum lalu membalas memeluk Melody. "I love you, Mel," bisik Dyo.

"I love you too, Dyo," bisik Melody.

Sementara itu di halaman belakang, semuanya kini sedang menikmati cemilan yang dibelikan Dyo saat pergi keluar untuk membeli pulsa.

"Eh ini Dyo sama Kak Melody lama amat di dalem rumah?" tanya Nabil sambil mengunyah kripik singkong balado.

"Melody lagi mengintrogasi Dyo kali," jawab Veranda.

"Lah kaya penjahat aja si Dyo diintrograsi gitu," ucap Boby sambil menyuapi stik talas ke Shania yang fokus membuka akun instagram di hpnya.

Music and Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang