Seperti apa yang diminta Melody di grup chat kemarin, semuanya sudah berkumpul walau ada satu orang yang belum datang dikarenakan suatu hal sehingga 10 menit sudah orang itu belum datang juga.
Sambil menunggu satu teman mereka yang belum datang, anak cowok kecuali Ezka sedang serius memainkan mobile legend di ponsel mereka masing-masing, anak cewek asik mengobrol kecuali Naomi yang tengah menyuapi Ezka roti dan Melody yang tengah mengetik sesuatu di hpnya.
Melody_NL: bete.
Aum_LD: knp?
Melody_NL: ini temen aku si Dyo lama bgt nyampenya. Aku sama yg lain udah dateng buat bahas konsep formasi adik aku. Tapi dia belum datang.
Aum_LD: mungkin aja dia ada sesuatu di jalan, tunggu aja 10-15 menit lagi pasti dia dateng. Atau kalo mau bahas tanpa kehadiran dia gapapa, kan tinggal dikasih tau inti pembahasannya pas dia dateng.
Sang Aum_LD yaitu Dyo sendiri setelah memasukan hpnya ke saku celana, ia berjalan kembali sambil mendorong ban belakang kiri mobilnya menuju mobilnya setelah mengisi angin di bengkel terdekat karena ban mobilnya kempes.
"Akhirnya sampe juga, tinggal masang lagi," ucap Dyo lalu memasangkan ban belakangnya.
Dengan kemampuannya yang dulu bersekolah di SMK jurusan TKR, memasang ban seperti ini adalah keahliannya. Dalam 3 menit bannya pun sudah terpasang dengan baik.
Kemudian Dyo membereskan kunci-kunci, jack stand dan dongkrak yang langsung di taruh di bagasi belakang mobilnya.
"Kura-kura bawa berkat, pulangnya lewat jalan layang, saatnya berangkat, untuk bertemu mini tersayang." Dyo berpantun dulu sebelum masuk ke mobilnya.
Kembali lagi ke rumah sakit, Melody membahas formasi penampilan grup mereka yang telah dikonsepkan oleh Ezka. Hampir semua terima dengan konsep tersebut, tapi terlihat Gaby kurang setuju.
"Kok kamu gak mau sih Gab? Yang lain aja okay-okay aja, terutama Vino yang ganti alat musik," tanya Melody heran.
"Kak, aku kan gak bisa nyanyi terus suara aku gak bagus-bagus amat," jawab Gaby memberitahu alasannya tidak setuju.
Alasan yang Gaby ucapkan kurang begitu meyakinkan bagi Ezka dan Shania yang mengetahui bahwa Gaby memiliki suara merdu saat bernyanyi terutama saat praktek seni budaya di kelas waktu SMA.
"Gab, kalo punya suara merdu dan bagus kenapa lu gak mau?" tanya Ezka.
"Aku sebenarnya gak percaya diri untuk bernyanyi apalagi nanti tampil di atas panggung besar dan ditonton banyak orang. Walau yang kamu bilang itu benar, tapi Ka saat kita masih SMA." Gaby mengungkapkan alasan sebenarnya tidak setuju dengan konsep yang dibuat Ezka.
"Lu trauma?" tebak Boby yang sedari tadi memperhatikan ekspresi wajah Gaby.
Gaby langsung menengok menatap Boby, sedangkan yang lain kini bingung kecuali Shania yang tau penyebabnya.
"Trauma? Kamu ada trauma apa?" tanya Melody sambil merangkul Gaby yang kini menunduk.
"Maaf, aku belum bisa ceritain ini pada kalian semua. Tapi aku minta waktu buat mutusin, dan ini bukan maksudku untuk keluar dari Famusic," jawab Gaby lagi.
"Udah gapapa Gab, kita gak akan maksa kamu cerita dan akan menunggu keputusan kamu. Misalkan gak mau, kita masih ada duo Shan atau Ve," ucap Melody mengerti.
"Gab, walau gua gak tahu lu trauma apa, tapi gua bertekad nyembuhin rasa trauma lu itu," batin Nabil sambil menatap Gaby yang sekarang dipeluk Melody.
"Masih lama kan showcase perdana kita?" tanya Deva.
"Iya Dev, masih ada waktu 3 minggu. Jadi ada waktu nunggu Ezka sembuh dan sekalian nunggu keputusan Gaby," jawab Ve.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music and Love (Revisi)
Fanfic2 kelompok musik yaitu Rockets Boyz (Nabil, Boby, Dyo, Deva, Vino dan Ezka) dan Sakura (Melody, Gaby, Shani, Shania, Veranda dan Naomi) sering berseteru di dalam dan luar kampus. Namun suatu hari kedua kelompok tersebut terpaksa disatukan untuk mem...