-3-

2.3K 202 60
                                    

"Serius lu Bang?!"

Deva mengangguk sambil menguyah kacang goreng dalam kemasan plastik yang disediakan warung kopi tempat ia dan teman-temannya menongkrong sehabis kuliah.

Mungkin sebagian mahasiswa-mahasiswi, dosen atau masyarakat sekitar merasa heran melihat Deva dan kawan-kawan nongkrong di warung kopi dibanding kafe atau mall karena kendaraan keenam orang itu tipe sport. Dyo, Nabil, Deva dan Boby membawa mobil sport mesin pabrikan eropa, lalu Ezka dan Vino membawa motor sport pabrikan Italy.

Alasannya mereka berenam itu simple yaitu murah meriah. Mending mesen kopi, teh atau susu di warkop yang gak lebih dari 10 ribu dibanding mall, kafe atau sejenisnya yang diatas 30 ribu.

"Iya dia setuju dengan tantangan kita," jawab Deva.

"Tapi Bang," ucap Boby.

"Tapi apa Bob? Bukannya kita yang akan menang ya?" tanya Deva heran dengan Boby.

"Tau lu Bob, pasti menang kan banyak mahasiswi yang ngefans sama kita apa lagi mahasiswa yang belok," sambung Nabil.

"Gue tau, tapi apa kita dapet izin make theater untuk konser taruhan dengan Sakura ikut CBC?" ucap Boby yang mampu membuat Deva menepuk jidatnya.

"Gue lupa njir soal itu."

"Tua dasar," cibir Ezka. "Terus juga berapa lagu yang harus dibawain?"

"Ribet lu pada, besok mending lu Bang sama kakaknya Ezka temui Bu Agustin supaya dapet izin make gedung theater, terus pulang kuliah kita RB bicarain soal tantangan ini lebih lanjut sama Sakura," ucap Vino menyarankan.

"Nah apa kata Mas Vin barusan bener," ucap Dyo setuju dengan ucapan Vino. "Ka, lu bilangin gih ke si bogel."

"Iya, nanti gue bilangin ke dia," ucap Ezka.

"Nanti malem pada mau ikut gue gak?" tanya Nabil.

"Kemana Bil?" tanya Boby.

"Nge-prank dah lama gak beraksi gue, mau pada ikut gak?" ajak Nabil.

"Gue ikut," jawab Dyo.

"Yang lain?"

"Lu berdua aja, gue lagi ada jadwal nge-dance sama komunitas," jawab Boby.

"Gue mau nerusin tugas kuliah," tambah Ezka yang diangguki Vino dan Deva.

Nabil, Ezka, Vino, Boby dan Dyo mengerutkan dahinya saat melihat Deva mengangguk. Setahu kelimanya itu Deva jarang mengerjakan tugas.

*****

Di tempat yang lain, tepatnya di salon yang berada di dalam mall. Melody dan kawan-kawan sedang melakukan perawatan rambut. Bagi setiap mahasiswa-mahasiswi yang sekampus dengan mereka tak merasa heran melihat Melody dan kawan-kawan merupakan mahasiswi populer dan kaya.

Melody juga memberitahu tantangan dari Deva yang menantang bandnya pada teman-temannya. Tanggapan Shani, Shania, Veranda, Naomi dan Gaby begitu santai. Ada kepuasan tersendiri jika berhasil mengalahkan RB dan mewakili U48 di CBC, tapi mereka harus berusaha.

"Ini Ezka sms aku, besok RB mau diskusiin dengan band kita soal duel," ucap Melody memberitahu seusai membaca sms dari adiknya.

"Kenapa gak diwakilin aja sih Mel, males gue ketemu adik lo," ucap Naomi dingin.

Melody menghela nafas karena tahu kalo Naomi dan Ezka ada something yang membuat keduanya perang dingin sejak SMA. Tapi hingga sekarang Melody tak tahu penyebabnya apa. Bahkan Veranda yang dekat dengan Naomi pun juga tidak mengetahui sebabnya apa lagi Shani, Gaby dan Shania.

Music and Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang