-7-

1.9K 177 17
                                    

Sebuah mobil sport yang dikemudikan oleh seorang laki-laki sedang melaju di jalan raya yang ramai dengan ditemani musik dari radio yang dia dengarkan. Tujuan laki-laki itu bukan untuk pulang ke rumah melainkan mencari tempat makan sebelum pulang ke rumah.

Kemudian mobil yang dikemudikan laki-laki itu berhenti di dekat tukang nasi goreng yang mangkal tiap malam di tempat itu. Setelah turun dari mobil dan tak lupa kunci mobil dibawa, laki-laki itu berjalan ke sana.

Setelah menempati sebuah meja dan menyebutkan pesanan berupa nasi goreng spesial dan es teh manis pada pelayan yang mendatanginya, laki-laki itu mengeluarkan hpnya.

"Deva?" panggil seseorang yang membuat laki-laki itu mendongakan kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Ve?" ucap Deva saat melihat siapa yang datang.

Ve lalu duduk di hadapan Deva. "Tumben mampir ke sini?" tanya Ve lalu menyebutkan pesanan pada pelayan yang mendatanginya untuk mencatat pesanannya.

"Kesannya kaya baru mampir ya?" Deva balik bertanya.

"Iya lah, kan aku sering ke sini jadi tahu kalo kamu baru mampir ke sini. Gak salah deh kalo kamu udah rasain nasi gorengnya," jawab Ve. "Eh iya Dev, hp aku gak kamu macem-macemin kan saat ketuker?" tanya Ve masih curiga.

Deva dan Ve sudah mengembalikan hp mereka yang tertukar saat di kampus. Setelah mengembalikan itu Ve curiga kalo Deva memainkan hpnya untuk stalking.

"Ya ampun Ve sejak hp kita balik nanya itu terus. Gue tahu kali itu privasi lu," jawab Deva. "Tapi lu juga gak mainin hp gue kan?"

"Ngapain aku mainin hp kamu, polanya aja aku gak tahu," ucap Ve.

"Iya ya, gue aja suka lupa polanya gimana." Deva terkekeh sambil memasukan hpnya.

Kemudian pesanan keduanya pun datang dan mereka berdua mulai memakan pesanan mereka sambil diselingi obrolan.

"Gimana Ve, anak-anak Sakura pada mau digabung dengan RB?" tanya Deva yang teringat deadline untuk memutuskan jawaban untuk menerima tawaran Bu Haruka.

"Mereka udah mau Dev, asal si Nabil gak bikin ulah lagi. Tapi..." Ve menjeda ucapannya untuk minum sebentar. "Naomi belum memutuskan."

"Sama kaya Ezka yang belum memutuskan," ucap Deva lalu menghela nafas panjang. "Gak habis pikir gue sama mereka."

"Menurutku nih Dev, kayanya ada suatu hal yang membuat mereka salah paham yang membuat keduanya saling benci walau kita tahu mereka berdua kaya gak musuhan," ucap Ve berpendapat.

"Kaya selingkuh gitu?" tanya Deva yang diangguki Ve.

"Mungkin, tapi itu hanya pendapatku aja. Karena yang tahu itu mereka," jawab Ve.

"Eh iya Ve bisa minta tolong?" ucap Deva yang membuat Ve melirik sebentar.

"Tolong apa?" tanya Ve.

"Bukain dong." Deva menyodorkan botol air mineral yang masih rapat tutup botolnya yang ia ambil di atas meja.

Ve menerimanya lalu membukanya karena Ve paham dan tahu kalo Deva ini tidak bisa membuka tutup botol dari anak-anak RB yang sengaja tidak sengaja merekam Deva yang meminta dibukakan tutup botol air minum pada teman-temannya.

"Masa laki-laki gak bisa buka tutup botol sih," sindir Ve lalu memberikan botol itu ke Deva.

"Makasih," ucap Deva tersenyum setelah menerima botol air yang tutupnya sudah dibukakan Ve. "Tangan gue licin tahu."

"Alesan aja kamu," ucap Ve terkekeh dengan alasan Deva, lalu beranjak dari duduknyan. "Ya udah Dev, aku pulang dulu ya," pamit Ve.

"Ve, mau gue anter gak?" tawar Deva.

Music and Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang