Akhirnya ini hari yang di tunggu semua siswa SMAN Anak Bangsa Jakarta, mulai hari ini pensi sekolah akan di buka dan seluruh siswa dan siswi dari kelas 10 sampai 12 berkumpul di lapangan sekolah mendengarkan pidato sekolah. Pembukaan pensi dalam rangka ulang tahun sekolah yang ke 17 tahun seperti sweet seventeen seorang murid saja."Selamat pagi salam sejahtera bagi kita semua, Baiklah anak - anak bapak tidak akan banyak bicara hari ini karna hari sudah semakin siang terik matahari semakin panas membuat kita semua merasakan panas yang menusuk kulit kita," kata Pak Rudy selaku kepala sekolah di sini sangatlah puitis.
"Lanjut ke intinya, kalian sudah tau dari jauh hari sebelumnya sekolah akan mengadakan pensi dalam rangka merayakan sweet seventeen. Ketua OSIS berserta anggotanya sudah membagikan selembaran kertas pensi pada setiap kelas yang ada di sekolah ini," pak Rudy lalu bertepuk tangan dan di ikuti seluruh muridnya.
"Maka dari itu acara pensi akan saya buka mulai hari ini sampai ke beberapa hari kedepan, lalu puncaknya akan ada peniupan lilin yang akan kita lakukan bersama - sama di sekolah ini. Saya harap kalian dengan senang hati mengikuti acara ini dan seterusnya, terima kasih atas perhatiannya. Saya berikan kesempatan pada Ketua OSIS silahkan." pak Rudy mengakhiri pidato puitisnya dan langsung di gantikan sama kak Hendra sang Ketos.
"Terima kasih pak Rudy atas kesempatan ini, selamat pagi adik, teman, dan kakak kelas semau. saya tidak banyak bicara di sini. Kalian sudah menyiapkan barang bazar kalian? Untuk bazar kali ini hanya kelas 10 saja sedangkan kelas 11 dan 12 sebagiannya akan membantu persiapan panggung dan hal yang lainnya. Terima kasih mari kita meriahkan pensi sekolah tahun ini dalam rangka sweet seventeen. Ini bukan hanya acara untuk sekolah tapi ini adalah sweet seventeen kita semua. Terima kasih kita bisa kembali ke kelas kita masing - masing dan membuat stand Bazar untuk kelas 10 bersiaplah." ucap kak Hendra menyemangati kami semua yang ada di sekolah ini.
Seluruh murid pun membubarkan diri menuju kelas masing - masih hanya ada beberapa anggota OSIS dan kakak kelas 11 dan 12 suka relawan. Tadi aku memang bersama ranti dan anisa, mereka ingin ke kantin terlebih dahulu jadi aku berjalan sendiri di koridor tanpa teman dan arka entah kemana sesampai sekolah tadi pagi kami berpisah.
Aku mengerti dia banyak kegiatan apa lagi acara kesenian nanti dia yang akan bernyanyi solo mewakili kelasnya, sudah pasti dia akan latihan mulai hari ini. Aku terus berjalan melewati koridor kelas 10 karena kelas ku paling ujung dekat dengan parkiran, alhasil ketika kami ingin ke kantor, aula, lapangan basket, kantin dan lain - lain.
Harus melewati koridor kelas 10 B sampai 10 G sangatlah melelahkan, yang paling beruntung adalah kelas 10 G yang dekat dengan semua tempat di sekolah ini. Sungguh kelas yang beruntung.
Ketika aku melewati kelas 10 F ada seorang cowok yang dengan sengaja mengganggu ku,
"Hai, kenalan dong." sapa seorang cowok jakung dari lambang seragamnya dia anak kelas 10 F.
"Ya," jawab ku acuh padanya dan berjalan lagi yang sempat terhenti sebentar.
"Cuek banget sih," hadang nya di depan ku dengan merentangkan kedua tangannya.
"Permisi gue mau lewat," ucap ku yang masih nggak memperdulikan perkataannya.Seketika saja dia langsung mencengkram tangan ku dan membawa ku masuk kedalam kelasnya, suasana kelas masih sangatlah sepi karena sebagian besar ada yang ke kantin dan menjadi relawan OSIS.
"Cih asal lu tau ya gue nggak suka di cuekin!" bentaknya saat kami sudah masuk kedalam kelasnya, dia lalu menutup pintu dan menuncinya. Aku yang merasa dalam keadaan bahaya langsung berteriak tapi percuma saja setiap kelas masih dalam keadaan sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Naura
Teen FictionKepedihan tentang kehidupan ku semakin menjalar merasuki pikiran ku saat ini, aku tak bisa lagi berpikir jernih. Ini begitu menyakitkan saat aku mengetahui orang tua yang selama ini merawat ku ternyata bukanlah orang tua kandung ku. "Nau kamu mau ke...