14. Day 5

79 12 3
                                    

Semoga ini dapat mengobati rindu kalian 😊
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya 🙏🙏




"Nau cari makan yuk," ucap arka begitu kami turun dari panggung yang masih terdengar suara seluruh siswa siswi SMAN Anak Bangsa berteriak heboh meminta kami bernyanyi lagi.
"Iya sambil nunggu nisa sama ranti ka," balasku sambil terus berjalan bersisian. Aku sangat bersyukur karna sebelum bernyanyi tadi sempat optimis, hayalan dan kenyataan berbanding terbalik benar - benar tidak menyangka.

"Weh bro mantap, lu sama naura sukses buat Anak Bangsa heboh!" sapa antusias dari salah satu teman ekskul futsal arka yang mendekati kami sambil mengancungkan dua jempol miliknya.
"Hehe yang heboh tuh lu dav, justru lu tadi yang gue liat tukang kompor." balas arka sambil menepuk agak keras dengan sengaja.

"Aduh.. Santai bro," david meringis sambil mengelus lengannya.
"Lemah lu dav," arka langsung tertawa melihat ekspresi david.
"Sakit itu ka," sahutku yang tadi hanya diam mendengarkan interaksi antara dua orang yang sama - sama absurd. Eh nggak deh arka kadang - kadang aja. Muehehehe maaf ya sayangku.

"Asyik di belain sama naura," david sontak bersorak kegirangan.
"Naura nggak belain lu kali, dia cuma nggak mau gue jadi cowok kasar." balas arka sambil tersenyum miring. "Iyakan nau," lalu menoleh sambil tersenyum padaku.
"Eh iya gue cuma negur arka doang," ucapku sambil tersenyum.

"Tega lu nau, sekali - kali coba nyenengin gue" david pura - pura terlihat sedih.
"Siapa lu onta!" ledek arka yang lalu mengajakku berjalan ke stand tempat makanan meninggalkan david yang dengan segala tingkah absurdnya pura - pura ngambek lalu melenggang pergi menuju arah stand lain.

"Mau makan yang mana nih," tanya arka sambil memilih meja yang akan kami tempati.
"Bingung ka semuanya enak," jawabku sambil melihat - lihat menu yang ada di setiap stand.
"Aku ke stand minuman dulu, kamu pilih aja yang mana aku mah ngikut kamu," arkapun berlalu menuju stand penyedia minuman meninggalkan ku yang sedang memilih.

Penyelenggara stand makanan dan minuman dari usaha anak ekskul tataboga Anak Bangsa ini, mereka sangatlah kreatif menyediakan makanan dan minuman. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke bagian stand mie ayam aceh, aku mengambil dua mangkuk dan berjalan kembali ke arah meja yang dimana sudah ada arka duduk sambil main Iphone ku.

"Ini bos mie ayam aja ya, harus di makan." ucap ku yang sudah meletakkan mangkuknya di atas meja. "Makan dulu baru main game,"
"Yampun kamu cerewet banget nau," keluh arka yang lalu meletakan Iphone dan mulai makan.
Aku begitu tergiur melihat sambalnya, lalu mengambil sambal dari sesendok penuh sampai empat sendok penuh. Arka yang melihat ku ingin menambah sambal untuk yang kelima kali lantas menjauhkan mangkuk sambal dari jangkauan ku.

"Jangan banyak - banyak nanti sakit perut nau,"
"Banyak apaan arka, ini tuh belum pedas."
"Belum pedas dari mana lihat tuh itu bakan mie di kasih sambal tapi sambal yang di kasih mi, tuh biji cabai banyak gitu warnanya juga sudah mulai berubah." arka mulai menceramahi ku.

"Berubah gimana?" tanyaku polos.
"Berubah merah gitu sayang, coba mana sini aku coba." arka mulai menyendokkan kuah dalam mangkukku.
"Hhaaaahhh PEDAS PEDAS," pekik arka lalu ngambil minum hingga setengah hampir habis.
"Hahahaha kamu kenapa?" tanya ku sambil menyodorkan tissue basah milik ku.

"Gila pedas banget nau, udah ganti sama yang baru! Ini kelewat pedas naura,"
"Nggak mau ah, ini nggak pedas kok." ucap ku yang lalu makan dan mulai menjauhkan dari jangkauan arka.
"Ganti nau," perintah arka
"Nggak mau, kalo di ganti aku nggak mau makan!" aku mengeluarkan jurus ngambek ku.

Dunia NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang